Monday, October 29, 2012

Mencintai Rasulullah saw

Entah kenapa aku mau menulis tentang hal ini. Sesuatu yang sangat kucintai sejak pertama kali aku mendengar kisah tentang beliau. Beliau adalah;

BAGINDA RASULULLAH SAW;


Apa kamu mencintai beliau? 
Apa kamu pernah bermimpi untuk bertemu dengan beliau?
Aku pernah dan aku sangat ingin bertemu dengan beliau.

Beliau lah Muhammad, seorang yatim sekaligus anak yang mengecap banyak kehilangan semenjak masa kanak-kanaknya. Cobaan telah membentuknya hingga dapat menjadikan jazirah arab kedalam genggamannya. 

satu cerita yang terus menjadi hal yang sangat membuat saya mencintai beliau adalah kisah di hari wafatnya.

Dikutip dari : here

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pingsan ketika sakit,” tutur Salim bin ‘Ubaid radhiyallahu ‘anhu memulai kisah kematian Rasulullah.
Setelah siuman, Rasulullah bertanya, “Apakah waktu shalat telah tiba?”
Para Sahabat menjawab, “Ya.”
“Perintahkan kepada Bilal agar dia mengumandangkan adzan, dan perintahkan kepada Abu Bakar agar ia mengimami shalat, agar ia menjadi imam shalat bagi kaum Muslimin!”
Kemudian Rasulullah kembali pingsan. Setelah siuman lagi, beliau bertanya, “Apakah waktu shalat telah tiba?”
Para Sahabat menjawab, “Ya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kembali, “Perintahkan kepada Bilal agar dia mengumandangkan adzan, dan perintahkan kepada Abu Bakar agar ia mengimami shalat!”
Mendengar perintah itu, Aisyah berkata, “Sesungguhnya ayahku adalah seorang ’Asiif (mudah menangis). Apabila ia melakukan apa yang engkau perintahkan itu, niscaya ia akan menangis dan tidak bisa melanjutkannya. Seandainya engkau perintahkan kepada yang lainnya (tentu hal itu lebih baik)?”
Kemudian beliau pingsan lagi. Setelah siuman, beliau bersabda, “Perintahkan kepada Bilal agar dia mengumandangkan adzan, dan perintahkan kepada Abu Bakar agar ia mengimami shalat. Sesungguhnya kalian (para wanita) seperti kaum wanita Nabi Yusuf!”
Maksud Rasulullah adalah bahwa Aisyah seperti kaum wanita Nabi Yusuf dalam hal tidak menampakkan secara lahiriyah apa yang sebenarnya ada pada hati mereka, sebagaimana dijelaskan dalam Fa-thul Bari. ‘Aisyah mengatakan demikian supaya orang-orang tidak memberikan penilaian negatif terhadap ayahnya radhiyallahu ‘anhu. Makna ini tertera dalam Shahiihul Bukhari dan Muslim.
Lalu Bilal radhiyallahu ‘anhu diperintahkan untuk adzan dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu diperintahkan untuk mengimami shalat kaum Muslimin.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merasakan kondisinya agak membaik, beliau bersabda, “Carilah orang yang akan memapahku!”
Maka datanglah Burairah radhiyallahu ‘anhu dan dan seorang laki-laki lainnya. Dalam riwayat lain, Rasulullah dipapah Abbas, putranya Fadhl, dan atau Ali bin Abi Thalib. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dipapah oleh keduanya menuju masjid. Ketika Abu Bakar melihatnya, ia pun mundur ke belakang agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dapat menempati posisinya. Akan tetapi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan kepadanya agar ia tetap di tempatnya hingga Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menyelesaikan shalatnya.
Pada suatu hari karena Abu Bakar tidak ada di tempat ketika oleh Bilal dipanggil hendak bersembahyang, maka Umar lah yang dipanggil untuk memimpin orang-orang bersembahyang sebagai pengganti Abu Bakar. Oleh karena Umar orang yang punya suara
lantang, maka ketika mengucapkan takbir di mesjid, suaranya terdengar oleh Muhammad dari rumah Aisyah.
“Mana Abu Bakar?” tanyanya. “Allah dan kaum Muslimin tidak menghendaki yang demikian.”
Dengan demikian orang dapat menduga, bahwa Nabi menghendaki Abu Bakar sebagai penggantinya kemudian, karena memimpin orang-orang bersembahyang sudah merupakan tanda pertama untuk menggantikan kedudukan Rasulullah.
Tatkala sakitnya sudah makin keras, panas demamnya makin memuncak, isteri-isteri dan tamu-tamu yang datang menjenguknya, bila meletakkan tangan di atas selimut yang dipakainya, terasa sekali panas demam yang sangat meletihkan itu. Dan Fatimah puterinya, setiap hari datang menengok. Ia sangat mencintai puterinya itu, cinta seorang ayah kepada anak yang hanya tinggal satu-satunya sebagai keturunan.
Apabila ia datang menemui Nabi, ia menyambutnya dan menciumnya, lalu didudukkannya di tempat ia duduk. Tetapi setelah sakitnya demikian payah, puterinya itu datang menemuinya dan mencium ayahnya.
“Selamat datang, puteriku,” katanya. Lalu didudukkannya ia disampingnya. Ada kata-kata yang dibisikkannya ketika itu, Fatimah lalu menangis. Kemudian dibisikkannya kata-kata lain Fatimah pun jadi tertawa. Bila hal itu oleh Aisyah ditanyakan, ia menjawab:
“Sebenarnya saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.”
Tetapi setelah Rasul wafat, ia mengatakan, bahwa ayahnya membisikkan kepadanya, bahwa ia akan meninggal oleh sakitnya sekali ini. Itu sebabnya Fatimah menangis. Kemudian dibisikkannya lagi, bahwa puterinya itulah dari keluarganya yang pertama kali akan menyusul. Itu sebabnya ia tertawa.
Karena panas demam yang tinggi itu, sebuah bejana berisi air dingin diletakkan disampingnya. Sekali-sekali ia meletakkan tangan ke dalam air itu lalu mengusapkannya ke muka. Begitu tingginya suhu panas demam itu, kadang ia sampai tak sadarkan diri. Kemudian ia sadar kembali dengan keadaan yang sudah sangat payah sekali. Karena perasaan sedih yang menyayat hati, pada suatu hari Fatimah berkata mengenai penderitaan ayahnya itu, “Alangkah beratnya penderitaan ayah!”
“Tidak. Takkan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini,” jawabnya. Maksudnya ia akan meninggalkan dunia ini, dunia duka dan penderitaan.
Suatu hari sahabat-sahabatnya berusaha hendak meringankan penderitaannya itu dengan mengingatkan kepada nasehat-nasehatnya, bahwa orang yang menderita sakit jangan mengeluh. Ia menjawab, bahwa apa yang dialaminya dalam hal ini lebih dari yang harus dipikul oleh dua orang. Dalam keadaan sakit keras serupa itu dan di dalam rumah banyak orang, ia berkata, “Bawakan dawat dan lembaran, akan ku (minta) tuliskan surat buat kamu, supaya sesudah itu kamu tidak lagi akan pernah sesat.”
Dari orang-orang yang hadir ada yang berkata, bahwa sakit Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sudah sangat gawat; pada kita sudah ada Qur’an, maka sudah cukuplah dengan Kitabullah itu. Ada yang menyebutkan, bahwa Umarlah yang mengatakan itu. Di kalangan yang hadir itu terdapat perselisihan. Ada yang mengatakan: Biar dituliskan, supaya sesudah itu kita tidak sesat. Ada pula yang keberatan karena sudah cukup dengan Kitabullah.
Setelah melihat pertengkaran itu, Muhammad berkata: “Pergilah kamu sekalian! Tidak patut kamu berselisih di hadapan Nabi.” Tetapi Ibn ‘Abbas masih berpendapat, bahwa mereka membuang waktu karena tidak segera menuliskan apa yang hendak dikatakan oleh Nabi. Sebaliknya Umar masih tetap dengan pendapatnya, bahwa dalam Kitab Suci Tuhan berfirman, “Tiada sesuatu yang Kami abaikan dalam Kitab itu.” (Qur’an, 6:38)
Berita sakitnya Nabi yang bertambah keras itu telah tersiar dari mulut ke mulut, sehingga akhirnya Usamah dan anak buahnya yang ada di Jurf itu turun pulang ke Medinah. Bila Usamah kemudian masuk menemui Nabi di rumah Aisyah, Nabi sudah tidak dapat berbicara. Tetapi setelah dilihatnya Usamah, ia mengangkat tangan ke atas kemudian meletakkannya kepada Usamah sebagai tanda mendoakan.
Melihat keadaannya yang demikian keluarganya berpendapat hendak membantunya dengan pengobatan. Asma’- salah seorang kerabat Maimunah-telah menyediakan semacam minuman, yang pernah dipelajari cara pembuatannya selama ia tinggal di Abisinia. Tatkala Nabi sedang dalam keadaan pingsan karena demamnya itu, mereka mengambil kesempatan menegukkan minuman itu ke mulutnya. Bila ia sadar kembali ia bertanya, “Siapa yang membuatkan ini? Mengapa kamu melakukan itu?”
“Kami kuatir Rasulullah menderita sakit radang selaput dada,” kata ‘Abbas pamannya.
“Allah tidak akan menimpakan penyakit yang demikian itu kepadaku.”
Kemudian disuruhnya semua yang hadir dalam rumah supaya meminum obat itu, tidak terkecuali Maimunah meskipun sedang berpuasa.
Muhammad memiliki harta tujuh dinar ketika penyakitnya mulai terasa berat. Kuatir bila ia meninggal harta masih di tangan, maka dimintanya supaya uangnya itu disedekahkan. Tetapi karena kesibukan mereka merawat dan mengurus selama sakitnya dan penyakit yang masih terus memberat, mereka lupa melaksanakan perintahnya itu. Setelah hari Minggunya sebelum hari wafatnya ia sadar kembali dari pingsannya, ia bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu lakukan dengan (dinar) itu?”
Aisyah menjawab, bahwa itu masih ada di tangannya. Kemudian dimintanya supaya dibawakan. Ketika uang itu sudah diletakkan di tangan Nabi, ia berkata, “Bagaimanakah jawab Muhammad kepada Tuhan, sekiranya ia menghadap Allah, sedang ini masih di tangannya.”
Kemudian semua uang dinar itu disedekahkan kepada fakir-miskin di kalangan Muslimin.
Malam itu Muhammad dalam keadaan tenang. Panas demamnya sudah mulai turun, sehingga seolah karena obat yang diberikan keluarganya itulah yang sudah mulai bekerja dan dapat melawan penyakitnya. Sampai-sampai karena itu ia dapat pula di waktu subuh keluar rumah pergi ke mesjid dengan berikat kepala dan bertopang kepada Ali bin Abi Talib dan Fadhl bin Abbas. Abu Bakar waktu itu sedang mengimami orang-orang bersembahyang. Setelah kaum Muslimin yang sedang melakukan salat itu melihat Nabi datang, karena rasa gembira yang luarbiasa, hampir-hampir mereka terpengaruh dalam sembahyang itu. Tetapi Nabi memberi isyarat supaya mereka meneruskan salatnya. Bukan main Muhammad merasa gembira melihat semua itu.
Abu Bakar merasa apa yang telah dilakukan mereka itu, dan yakinlah dia bahwa mereka tidak akan berlaku demikian kalau tidak karena Rasulullah. Ia surut dari tempat sembahyangnya untuk memberikan tempat kepada Muhammad. Tetapi Muhammad mendorongnya dari belakang seraya katanya Pimpin terus orang bersembahyang. Dia sendiri kemudian duduk di samping Abu Bakar dan sembahyang sambil duduk di sebelah kanannya
Selesai sembahyang ia menghadap kepada orang banyak, dan kemudian berkata dengan suara agak keras sehingga terdengar sampai ke luar mesjid, “Saudara-saudara. Api (neraka) sudah bertiup. Fitnah pun datang seperti malam gelap gulita. Demi Allah, janganlah kiranya kamu berlindung kepadaku tentang apa pun. Demi Allah, aku tidak akan menghalalkan sesuatu, kecuali yang dihalalkan oleh Qur’an, juga aku tidak akan mengharamkan sesuatu, kecuali yang diharamkan oleh Qur’an. Laknat Tuhan kepada golongan yang mempergunakan pekuburan mereka sebagai mesjid.”
Melihat tanda-tanda kesehatan Nabi yang bertambah maju, bukan main gembiranya kaum Muslimin, sampai-sampai Usamah bin Zaid datang menghadap kepadanya dan minta ijin akan membawa pasukan ke Syam, dan Abu Bakarpun datang pula menghadap dengan mengatakan, “Rasulullah! Saya lihat engkau sekarang dengan karunia dan nikmat Tuhan sudah sehat kembali. Hari ini adalah bagian Bint Kharija. Bolehkah saya mengunjunginya?”
Nabi pun mengijinkan. Abu Bakar segera berangkat pergi ke Sunh di luar kota Medinah – tempat tinggal isterinya. Umar dan Ali juga lalu pergi dengan urusannya masing-masing. Kaum Muslimin sudah mulai terpencar-pencar lagi. Mereka semua dalam suasana suka-cita dan gembira sekali, – sebab sebelum itu mereka semua dalam kesedihan, berwajah suram setelah mendapat berita bahwa Nabi dalam keadaan sakit, demamnya semakin keras sampai ia pingsan.
Kemudian minta disediakan sebuah bejana berisi air dingin dan dengan meletakkan tangan ke dalam bejana itu ia mengusapkan air ke wajahnya; dan bahwa ada seorang laki-laki dari keluarga Abu Bakar datang ke tempat Aisyah dengan sebatang siwak di tangannya. Muhammad memandangnya demikian rupa, yang menunjukkan bahwa ia menginginkannya. Oleh Aisyah benda yang di tangan kerabatnya itu diambilnya, dan setelah dikunyah (ujungnya) sampai lunak diberikannya kepada Nabi. Kemudian dengan itu ia menggosok dan membersihkan giginya.
Sementara ia sedang dalam sakratulmaut, ia menghadapkan diri kepada Allah sambil berdoa, “Allahumma ya Allah! Tolonglah aku dalam sakratulmaut ini.”
Aisyah berkata -yang pada waktu itu kepala Nabi berada di pangkuannya, “Terasa olehku Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sudah memberat di pangkuanku. Kuperhatikan air mukanya, ternyata pandangannya menatap ke atas seraya berkata, “Ya Rafiq Al A’la, dari surga.”
“Kataku, ‘Engkau telah dipilih maka engkau pun telah memilih. Demi Yang mengutusmu dengan Kebenaran.’ Maka Rasulullah pun berpulang sambil bersandar antara dada dan leherku dan dalam giliranku. Aku pun tiada menganiaya orang lain. Dalam kurangnya pengalamanku dan usiaku yang masih muda, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berpulang ketika ia di pangkuanku. Kemudian kuletakkan kepalanya di atas bantal, aku berdiri dan bersama wanita-wanita lain aku memukul-mukul mukaku.”
Kemudian berita kematian Rasulullah menyebar ke segenap Madinah.
Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Demi Allah jika aku mendengar seseorang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, maka aku akan membunuhnya dengan pedangku ini.”
Semua orang yang ada ketika itu adalah orang yang tidak dapat membaca (umi). Belum pernah ada Nabi yang diutus kepada mereka sebelumnya. Orang-orang pun tidak ada yang berani mengomentari perihal wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata, “Wahai Salim! Pergi dan temuilah salah seorang Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu panggilah ia.”
Salim bin Ubaid pun bergegas menemui Abu Bakar yang saat itu berada di masjid. Aku menemuinya sambil menangis. Dan ketika Abu Bakar melihatku, ia bertanya, “Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat?”
Ia menjawab, “Sesungguhnya ‘Umar mengatakan, “Tidaklah aku mendengar seseorang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, melainkan aku akan membunuhnya dengan pedangku ini!’”
Lalu Abu Bakar berkata, “Bergegaslah engkau.”
Kemudian mereka bergegas pergi bersamanya. Ketika Abu Bakar datang, orang-orang telah lebih dahulu masuk dan melihat jasad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata:”Wahai orang-orang berikan jalan untukku!’ Mereka lalu memberikan jalan untuknya sehingga Abu Bakar langsung memeluk dan menyentuh jasad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seraya mengucapkan, “Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka akan mati (pula).” (QS Az Zumar: 30)
Kemudian para Sahabat bertanya, “Wahai Sahabat Rasulullah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Ya.” Dan, mereka percaya bahwa Abu Bakar telah berkata benar.
Kemudian mereka kembali bertanya, “Wahai Sahabat Rasulullah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan dishalati?”
Ia menjawab, “Ya.”
Mereka bertanya lagi, “Bagaimana?”
Abu Bakar menjawab, “Sekelompok orang masuk, lalu bertakbir, membaca shalawat, dan mendoakannya. Setelah itu hendaknya mereka keluar. Lalu kelompok lainnya masuk, kemudian bertakbir, membaca shalawat, dan mendoakannya. Kemudian mereka keluar….,” sampai semua orang ikut menshalatkannya.
Mereka bertanya lagi, ”Wahai Sahabat Rasulullah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan dimakamkan?”
Ia menjawab, “Ya.”
Mereka bertanya, “Di mana?”
Abu Bakar, “Di mana Allah mencabut arwahnya, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencabut arwahnya melainkan di tempat yang baik.” Dan mereka pun mengetahui bahwa Abu Bakar telah berkata benar. Kemudian Abu Bakar memerintahkan agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dimandikan oleh anak-anak dari pihak bapak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Apakah yang membuat ‘Umar rmengancam dengan pedangnya seraya berkata, “Demi Allah, jika aku mendengar seseorang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, maka aku akan membunuhnya dengan pedangku ini!”
Sungguh, kematian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan perihal yang sangat besar bagi dirinya. Sesungguhnya kedudukan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam begitu tinggi di hatinya. Ia benar-benar mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melebihi cintanya terhadap drinya sendiri, anaknya, iatrinya, hartanya, dan manusia seluruhnya.
Lalu, bagaimana kiranya perasaan Sahabat yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat?
Sungguh, seluruh Sahabat belum pernah mempunyai seorang Nabi sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengajarkan kepada mereka apa yang seharusnya mereka lakukan. Karena ietulah mereka menahan diri untuk bicara.
Adapun Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, ia memeluk dan menyentuh jenazah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seraya membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka akan mati (pula).” (QS.Az-Zumar: 30)
Ini menunjukkan pemahaman Abu Bakar terhadap Al Quran. Ia memahami dari ayat ini bahwa kematian adalah perkara yang pasti akan dialami oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun, situasi yang begitu genting serta besarnya kecintaan para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lah yang membuat mereka bersikap berbeda dari semestinay, dan ini bukan merupakan sesuatu yang mengherankan. Sebab, sosok yang pergi meninggalkan mereka adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam!
Berapa banyak manusia ditinggal pergi oleh anak-anaknya, lalu mereka pingsan, bahkan di antara mereka ada pula yang menyusul kematian anaknya tersebut. Di antara mereka ada pula yang sampai kehilangan akalnya, bahkan ada pula yang terkena penyakit berbahaya.
Kemudian para Sahabat bertanya, “Wahai Sahabat Rasulullah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat?’ Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Ya’. Dan, mereka percaya bahwa Abu Bakar telah berkata benar.
Ketika itulah para Sahabat merasa tenang dan menyadari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Pada hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki kota Madinah, segala sesuatu di kota tersebut menjadi begitu terang. Tetapi, pada hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, segala sesuatu di kota tersebut menjadi begitu gelap. Belum lagi kami selesai menguburkan beliau, kami telah mengingkari apa yang ada dalam hati kami.” [HR. Imam Ibnu Majah rahimahullah, Shahih Sunan Ibnu Majah no.1327]


Kehilangan seseorang yang sangat kau cintai, menyedihkan. seorang nabi, seorang yang tidak tergantikan lagi di dunia ini. Bahkan di detik terakhir kematiannya, beliau masih sempat memikirkan umatnya. Ya Allah, begitu besar kecintaan Nabi mu kepada kami.

Allah yang mencintai kita, dan Nabi yang memikirkan nasib umatnya. Apalagi yang kita harapkan?

Mari kita berharap agar bertemu dengan beliau di surgaNya kelak. Melihat senyuman beliau, itu yang kuharapkan.

           -------------------------------------------xXx------------------------------------------------

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Dari Anas r.a. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya."

Aku dan Ibu-sebuah surat-






Bismillah .. Aku mempunyai pasangan hidup ...
Saat senang aku cari pasanganku ..
Saat sedih aku cari ibu ....


Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku ..
Saat gagal aku ceritakan pada ibu ...

Saat bahagia aku peluk erat pasanganku ..
Saat sedih aku peluk erat ibuku ...

Saat liburan aku bawa pasanganku ..
Saat aku sibuk anak dianter ke rumah ibu ...

Saat sambut valentine slalu beri hadiah pada pasangan ..
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu" ...

Selalu aku ingat pasanganku ..
Selalu ibu yg ingat aku ...

Setiap saat aku akan telpon pasanganku ..
Kalau inget saja aku akan telpon ibu ...

Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku ..
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu ...

Renungkanlah ..:

"Kalau kau sudah gajian saat berkerja ...
sudahkah kau kirim uang untuk ibu ..?

Ibu tidak minta banyak... lima puluh sebulan pun "cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya ........

Tapi kalau ibu sudah tiada ..........
Ibu aku RINDU....... AKU RIIINDDUU ... SANGAT RINDU ....

Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya dikala beliau sakit ....?
berapa banyak yang sanggup melap muntah ibunya .....?

berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya .....?
berapa banyak yang sanggup. membuang nanah dan membersihkan luka ibunya ..?

berapa banyak yang sanggup cuti kerja untuk menjaga ibunya yg sedang sakit ...?
Dan akhir sekali berapa banyak yang menshalati JENAZAH ibunya ......?

Friday, October 26, 2012

SPYAIR-WENDY~It's You~ Lyric

Do you like SPYAIR? Then this is new lyric PV from SPYAIR entitled "WENDY~It;s You~"

Video memiliki durasi 3 menit 15 detik. Seperti biasa, kita bakal menemukan upbeat and gaya rocking dari SPYAIR itu sendiri. Enzell pun masih ada di PV ini(Gonna miss you ENZELL T^T)

Here you go, the lyric :

ROMANIZED :
Shita o muite arui techa
Hoshizora wa mienai
Iyahon de fusai decha
Kikoenai ashita no ashi Wo to
Hontou ni hoshi gatta mono hodo
Sugu soba ni aru nda yo

Sayounara mou furikaeranai
Ai shita hito oikaketa yume
Bokura wa mata aruki daseru-sa
Bikubiku suru na yo Wendy

Mado no soto hareta kyou wa keitai o okutte
Urusai hito kawari haenai everyday oite ikou Naimononedari o suru yori aru mono sagashi daro

Tatoeba ameagari no sora ni
Niji ga mitsukaranakute mo
Ikitai basho mitakatta sekai
Sagashi ni ikouyo Wendy

Sayounara mou furikaeranai
Ai shita hito oikaketa yume
Bokura wa mata aruki daseru-sa
Bikubiku suru na yo

Tatoeba ameagari no sora ni
Niji ga mitsukaranakute mo
Ikitai basho mitakatta sekai
Sagashi ni ikouyo Wendy

Dokidoki shiyou ze Wendy



JAPAN :

歌詞(耳コピ)
下を向いて歩いてちゃ 星空は 見えない
イヤホンで塞いでちゃ 聞こえない 明日の足音
本当に欲しがったものほど すぐそばにあるんだよ

さようなら もう振り返らない 
愛した人 追いかけた夢
僕らはまた 歩き出せるさ
ビクビクするなよWENDY

窓の外 晴れた今日は 携帯を送って
うるさい人 変わり映え無いeveryday 置いて行こう
無いものねだりをするより あるもの探しだろ

例えば 雨上がりの空に 
虹が見つからなくても
行きたい場所 見たかった世界
探しに行こうよWENDY

さようなら もう振り返らない 
愛した人 追いかけた夢
僕らはまた 歩き出せるさ
ビクビクするなよ

例えば 雨上がりの空に 
虹が見つからなくても
行きたい場所 見たかった世界
探しに行こうよWENDY

ドキドキしようぜWENDY


 --------------------------------------------------------xXx------------------------------------------------

Listen and beat you soul, with SPYAIR!!!


source video  : this.


Wednesday, October 24, 2012

Everybody in the world is an important person

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sdg naik pesawat ke Jakarta.

Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si Pemuda menyapa dan akhirnya larut dalam obrolan ringan.

"Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.


"Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.

"Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu melanjutkan pertanyaannya.

"Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang kedua ya Bu??
Bagaimana dgn kakak-adik adik nya ???"

"Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang , yang keempat kerja di Perkebunan di Lampung,
yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di
Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang"

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.

"terus bagaimana dengan anak pertama Ibu ???"

Sambil menghela napas panjang, Ibu itu menjawab,
"Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak, Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar "

Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... sptnya Ibu agak kecewa ya dgn anak pertama Ibu, adik2nya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia hanya menjadi petani ?"

Do you want to know the answer ... ???????

Dengan tersenyum Ibu itu menjawab, " Ooo ... tidak ... tidak begitu Nak, Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yg membiayai sekolah semua adik2nya dari hasil dia bertani"
--------------------------------------------------xXx------------------------------------------------------
Today's lesson :
Everybody in the world is an important person.

Kontribusi apa yang telah kita berikan untuk orang lain? Demikian mungkin pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan pada diri kita sendiri :)

Jangan menunggu sukses baru kemudian bergerak untuk berkontribusi, namun segeralah bergerak untuk berkontribusi, insya Allah... Anda akan semakin sukses :)
Tambahan dari ana; mungkin banyak yang menganggap rendah pekerjaan orang lain, status harta dan kepemilikan yang suka dibanding-bandingkan, dan sebagainya. Tapi sesungguhnya mereka berguna bagi orang di sekitarnya..
Berguna bagi orang sekitar, keluarga, dan agama. Sesungguhnya hal tersebut akan terasa indah..

Tuesday, October 23, 2012

Released! YUI Tribute Album

Akhirnya setelah penantian yang cukup panjang. Akhirnya!!!

YUI TRIBUTE ALBUM-Sebuah kompilasi dengan musisi lainnya yang menyanyikan lagu YUI- berhasil kudapatkan!!!






Wuah! Terharu jadinya. Buat kamu YUI-Lovers yang bener-bener ngefans sama YUI, coba dengarkan lagu kompilasi ini. walau dinyanyikan kembali, namun beda aransement dan pembawaan yang berbeda. Karena suara YUI memang benar-benar khas.

Mahasiswa- Catatan Singkat

Kali ini gw mau bahas apa ya...
Hmmm....
Hmm...

Gw mau bahas tentang mahasiswa.
Mahasiswa, pemuda dan pemudi yang biasanya telah memiliki pemikiran dewasa dan perkembangan akal yang matang.

Kenapa ngga disebut siswa, atau pelajar, atau murid? kenapa harus disebut mahasiswa?.
Kalo gw pikir, kalo disebut murid, kesan yang timbul adalah terlalu kekanak-kanakan.
Kalo gw pikir lagi, kalo disebut pelajar, seinget gw nggak semua mahasiswa itu senang belajar. ada yang maen-maen asik. seneng-seneng sama pacarnya, ato apalah. tapi gw sadar, secara fitrah, mahasiswa adalah pelajar.

Tapi alasan yang paling kuat dan nggak gw buat-buat adalah mahasiswa disebut mahasiswa(kenapa gw ngerasa kalo kalimat ini pemborosan banget ya), karena kami mahasiswa memiliki apa yang disebut sebagai harga diri atau PRIDE.

kebanggaan karena dewasa. tapi kadang kalo gw liat, kedewasaan itu memang relatif untuk sebagian orang. Nggak semua mahasiswa itu dewasa, ada juga yang kekanak-kanakan. masih banyak mahasiswa yang masih suka bermain game. menghabiskan waktu hura-hura hip hip hura hura. oke gw ngawur. sori...

Secara harfiah, maen game itu lumrah sih bagi manusia. tapi kalo kamu maen game sampe overdosis, sampe lupa shalat, ngaji, tilawah(yah ini sama sama kata sebelumnya), sampe mulutlu berbusa karena teriak-teriak kesel, gw yakin kamu nggak dapet apa-apa.

apa kamu nggak malu sama orang tuamu?
kamu aja masih menadahkan tangan kepada mereka kan?
berapa banyak biaya yang mereka keluarkan cuma untuk membiayai kamu sekolah hingga ke perguruan tinggi?

Kamu pasti masih minta sama mereka untuk uang bulanan kamu.

Sadar diri deh. sebelum kamu sadar ketika kamu telah menjadi orang tua dan memiliki anak yang kelakuan persis sama kamu.

---------------------------------------------------------xXx---------------------------------------------------

Gambar diambil dari google. :p. Sori ya....

Catatan singkat gw kali ini serius banget. semoga yang mahasiswa membaca ini. 
Oh ya, ini opini pribadi gw. buat yang mau baca opini laennya; 
Klik aja label "gue" atau "catatan singkat" buat baca pandangan gw tentang banyak hal di muka bumi ini, termasuk indonesia.

Salam.
Eru 

Monday, October 22, 2012

Why do you stare?



Why do you stare
Just because I cover my hair
Why do you glower
Just because of my attire
Why do you seem to think
That I don’t care
That I have no feelings
No sense of compassion

For all the hijabi girl in the world,
Listen to me,
Forget all those idiots out there,
The ones that make you insecure,
Those who call you a terrorist,
Forget those idiots.

---xXx---
taken from here

Tilang dan Polisi #1 - Catatan Singkat

Tanpa mengurangi rasa hormat gw kepada pak polisi, karena gw percaya polisi banyak juga yang nggak sama kayak yang gw bakalan bahas kali ini di topik blog gw.
Oke, kali ini gw bakal ngangkat topik yang kayaknya udah sakral banget di kehidupan para pengendara kendaraan beroda, baik roda dua, empat, enam(truk yo, jangan lupa), dan roda tiga(sayangnya yang naik roda tiga cuma bocah, jadi kita abaikan saja). Topik itu adalah TILANG dan POLISI.

Kenapa tilang itu jadi topik yang sakral banget sih?
Pertama, karena tilang itu selalu berhubungan sama duit.
Kedua, ada kemungkinan kamu bakal ke persidangan
Ketiga, ketakutan masyarakat sama razia dan kawanan polisi yang lagi jaga tuh ajaib banget. gw pake kata "ketakutan" karena jujur aja gw takut kalo polisi tiba-tiba manggil gw yang lagi jalan naek motor, suruh nepi, terus suruh keluarin surat-surat yang pastinya bukan surat nikah.
Keempat, kapan lagi kamu silaturahmi sama bapak-bapak berpakaian ijo. ya nggak?

Sebenarnya tilang itu kadang tujuannya bener. Menjadikan kedisiplinan kepada pengendara bermotor. Sayangnya kadang-kadang pihak berwenang kita ini menjadikan sebagai ajang cari duit dan mengeruk untung sebanyak-banyaknya.

Contoh aja ya,
--> Nggak nyalain lampu pas siang hari. 
Sederhana banget kan. Cuma nggak nyalain lampu pas siang hari aja kamu bakal kena tilang. Aneh tapi mematikan. Gue pengalaman aja pas kena tilang gara-gara nggak nyalain lampu, jadi sadar-sadar lah sama rasanya kena tilang cuma gara-gara hal itu. Kalo nggak nyalain lampu pas malam, wajarlah. bisa-bisa kena seruduk mobil ato kendaraan lain kan!. Nah ini kalo siang hari kamu nyalain lampu, untuk apa?? Mau jadiin lampu motor/mobil jadi lampu senter? emangnya kendaraan itu bakal masuk goa apa? jadinya harus nyalain lampu?.

 --> Nggak pake helm standar SNI. 
Helm standar SNI dijadikan sebagai standar dari pemerintah untuk dipakai dalam kendaraan bermotor. Nggak pake helm, jelas bahaya. Tapi SNI? apa artinya??
Pas dijelasin sama polisi yang pernah gw tilang, nilang gw maksudnya, gw jadi mikir sesuatu; "apa fungsi helm SNI dan helm bukan SNI itu beda ya?". gw coba cari di google, fungsinya sama aja, "melindungi kepala". tapi tanpa niat suudzon karena itu dosa dan gw bakal dilaknat Allah swt, gw yakin sama polisi ataupun orang yang buat peraturan helm SNI ini, mungkin mereka search websitenya bukan google, yahoo kali atau babyloon. Begitulah..

--> Salah belok, salah lurus, salah jalan.
Gw bukan mau bahas tentang salah jalur jalan. bukan. yang gw mau bahas mengenai kejadian yang bener-bener mencengangkan buat gw di daerah yang kalo gw mau sebut, yaitu daerah rawamangun. disitu ada jalan yang kalo lurus itu dilarang. Buat orang kayak gw yang kadang-kadang suka abai, ya gw pernah coba lurus sih, dan alhasil, JENG JENG JENG, udah ada polisi yang nungguin dan melambaikan kepada gw. berasa di film titanic sesaat, pas jake ngelambaikan tangannya pas kapal mau berangkat.
Sori, gw ngelantur. Balik ke topik, dia manggil gw. gw samper, dan kamu taulah apa yang terjadi berikutnya.
Nggak usah sok ramal-ramal, karena pasti hubungannya sama "itu".

kalo gw liat dari pengalaman-pengalaman buruk gw diatas. gw sadar, masalah sepele aja bakal membuat kita berurusan sama pihak berwajib(yang bilang "kita? loe aja kali", silahkan aja. gw sabar :3 ).
Cuma masalah begitu aja kita bakal kehilangan lembaran-lembaran berharga kita dan dilepas untuk hal yang agak melelahkan pikiran.

Buat kamu yang udah baca ini, gw harap kejadian seperti ini nggak berulang lagi. karena udah banyak kejadian, dan banyak sekali oknum dari pihak kepolisian yang memanfaatkan momentum ini untuk mengisi pundi-pundi dan koceknya.

----------------------------------------------------xXx----------------------------------------------------

Klik aja label "gue" atau "catatan singkat" buat baca pandangan gw tentang banyak hal di muka bumi ini, termasuk indonesia.

Salam.
Eru

nb : Tulisan ini ada bagian 2 nya lho. tapi next time ya :p.....

Sunday, October 21, 2012

Some Word

I am the reflection of your body
How will you keep me apart from yourself
Making mistakes is in my nature
Because I am a human being, I am not God
I have admitted to every one of my mistakes
Human beings make mistake
Now I have nothing left to hide of myself
My wounds have begun to show through the cracks
When sometimes, in the darkness of night
Birds forget their path
After walking miles, until dawn
They return to their nests
Something like that happened to me too
This is what I am hinting at
Life has begun to seem this way
Like the paint worn off of walls
Now I have nothing left to hide of myself
My wounds have begun to show through the cracks

Asal Mula dan kesombongan

Syaikh Muhammad Hassaan hafidzahullah menceritakan di dalam salah satu muhadharahnya,"seorang yg sholeh berkata kepada seorang laki-laki yg berjalan dengan menyombongkan diri, "kenapa engkau berjalan dengan penuh kesombongan yg tidak disukai oleh Allah?"

Laki-laki itu dengan penuh kesombongan berkata, "apakah kamu tidak mengenal siapa aku?"

Orang Sholeh itu menjawab, "aku mengenalmu, kamu yang berawal mula dari mani yg hina, dan berakhir sebagai bangkai, dan sepanjang hidupmu membawa kotoran yang menjijikkan di dalam dirimu"
---------------------------------------------------------xXx---------------------------------------------------
 
Masih berani sombong dan menganggap diri di atas orang lain?

Saturday, October 20, 2012

SANGAT BANGGA

Aku Bangga pada Suamiku

Bismillah …
(Semoga kisah ini juga bisa diambil manfaatnya oleh saudari-saudari muslimahku dimanapun berada)
.

***
Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu.
.
“Anty sudah menikah ?”.
“Belum mbak ”, jawabku .
Kemudian akhwat itu bertanya lagi
“ kenapa ?”
hanya bisa ku jawab dengan senyuman. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.
“Mbak menunggu siapa?” Aku mencoba bertanya .
“Nunggu suami” jawabnya.
.
Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya,
.
“Mbak kerja dimana?”, Entahlah keyakinan apa yang meyakiniku bahwa Mbak ini seorang pekerja, padahal setahu ku, akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi”, jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.
“kenapa?” tanyaku lagi .
Dia hanya tersenyum dan menjawab,
“karena inilah satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas .
.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya trsenyum.
“Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat”.
.
“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata,
.
“Abi, Umi pusing nih, ambil sendiri lah!”.
Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23. 30 saya terbangun dan cepat – cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya . Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci.
.
Astagfirullah, kenapa Abi mengerjakan semua ini? Bukankah Abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap Abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya Abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.
Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, Abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya .”
.
Subhanallah, aku melihat Mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.
.
“Anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600 -700 rb /bulan. 10x lipat lebih rendah dari gaji saya. Dan malam itu saya benar- benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki , saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata,
.
“Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho ”, begitu katanya.
Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata- kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya ”, lanjutnya.
.
“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah -mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.
.
“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini . Saya sedih, karena orang tua, dan saudara - saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”
.
Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.
.
“Kak , kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak -anak kita Kak . Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan . Nah kakak malah pengen berhenti kerja . Suami kakak pun penghasilannya kurang . Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai- santai aja dirumah. Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak , Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal , sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat .
.
“Anty tau , saya hanya bisa nangis saat itu..
Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia maremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia”
.
“Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membanguni saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata -kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. “
.
“Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak -hak suami saya .Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. “
.
“Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya , karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya , tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal.”
.
” Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakan pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya , dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptonya, bergegas ingin meninggalkanku.”
.
Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm , meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho .
.
***
.
Ya Alloh … .
Berkahi kami dalam menapaki jalan perjuangan menujuMU. Semoga Aku bisa selalu menjadi sebaik-baik istri untuk suamiku, yang menjadi bekal untuk meraih jannah Mu… Amin
.
Untuk Abi, apapun pekerjaan Abi, Ummi BANGGA Bi,

..:: SANGAT BANGGA ::..
 
----xx---
Sebagaimana dikutip dari fan page di facebook : http://www.facebook.com/pages/Strawberry/327342750179

Wednesday, October 17, 2012

Sebuah Kata Manis

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu?
Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir, manusiawi lah). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim.

Dia bukanlah akhwat, sama seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.

Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya.

Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya). Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.

Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol -hanya- berdua di taman rumahnya. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya.

"Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan lampu taman.

"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari duduknya sambil meraih HP disaku bajunya. Ia masuk dalam kamar berlahan dia membuka laci meja riasnya dan kembali ke taman lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.

"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat di atas dideretan paling atas.

"Beuuuhhh dah nih orang." Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara di Cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.

Kepada Yth
Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik adik saya
Ditempat

Assalamu'alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.

Saya, yang bernama...... menginginkan anda...... untuk menjadi istri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.
Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.

Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya.

Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istikharoh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.

Saya mohon sholat istikharoh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin.

Wassalamu'alaikum wr wb

Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga.

Surat cinta minimalis, saya menyebutnya. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.

"Kenapa kamu memilih dia."
"Karena dia manusia biasa."

Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku."

"Maksudnya?"

"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."

"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita ngobrol rahasia. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing.

"Udah tidur sana. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama."
Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.
"Gik..."
"Tidur. Dah malam."
Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
* * *
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha'.

Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'. Embel embel predikat diri yang selama ini mereka ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.

Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah. Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas: "Cinta tumbuh karena suami/istri (belahan jiwa).

Aamiin.

NB dari nisa : Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Pernikahan itu suci maka jika ingin menuju kepadanya pakelah dengan cara yang suci pula. Cara Allah yaitu DENGAN TIDAK PACARAN. Cukup dengan Ta'aruf...!
--------------------------------------------xXx----------------------------------------------------------

Ini ane kutip dari jejaring sosial ane. Semoga semakin memperjelas kita bahwa kecintaan abadi bukanlah sesuatu yang harus diwujudkan dalam bentuk pacaran. Tahapan itulah yang terpenting.

Monday, October 15, 2012

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Bulan dzulhijah bakal ana bahas disini. Insya Allah bulan Dzulhijjah mulai hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012. So, jangan sampe kita ga dapet keutamaan bulan ini.

1. Dzulhijah termasuk Asyhurul Hurum

“Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram: tiga bulan berurutan yaitu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam, dan (satu bulan sendiri yaitu) Rajab Mudhar yang berada di antara bulan Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 3025 dan Muslim no. 3179)


2. Anjuran Banyak Ibadah Pada Sepuluh Hari Pertama (Tanggal 1-10 Dzulhijjah)

“Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini (10 hari Dzulhijjah).” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari No. 969)

3. Shaum ‘Arafah (Pada 9 Dzulhijjah)

Nabi ditanya tentang puasa hari ‘Arafah, beliau menjawab: “Menghapuskan dosa tahun lalu dan tahun kemudian.” (HR. Muslim No. 1162)

4. Shalat Idul Adha dan Menyembelih Hewan Qurban

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar: 2)

5. Tidak Berpuasa pada Hari Raya (10 Dzulhijah) dan hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah)

Hari ‘Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773)
 
_Dikutip dari fimadani.com

Wednesday, October 10, 2012

SPYAIR’s ENZEL☆ to leave the band



It’s been revealed that SPYAIR’s ENZEL☆ (DJ) will be leaving the band after their Nippon Budokan concert on December 18th.
ENZEL☆’s withdrawal was decided after a number of discussions with the members. He explained, “Leaving everything up to the members, when I seriously thought about my future, I came to a conclusion that it would be difficult for me to continue as a member of the band.
Meanwhile, the members also commented, “We respect ENZEL☆’s decision, and we want to see him off in the best way possible. This is why we chose Nippon Budokan, our biggest challenge thus far, as the last stage for the 5-member SPYAIR.
SPYAIR formed back in 2005 in Aichi, and made their major debut with the single, “LIAR“, in August of 2010. ENZEL☆ joined the band in 2009, and is known among fans as the mood-maker.

sumber 

--------------------------------------------------------xXx-------------------------------------------------

Sedih sekali pas mendengar kabar ini >,<. DJ dari SPYAIR harus keluar.
kata-kataya : "aku mendapatkan kesimpulan bahwa akan sangat sulit bagiku untuk melanjutkan sebagai
member dari band".

Mengapa dia harus berpikir seperti itu?? serius, musik penggiringnya bagus, sangat malah.

It's SPYAIR!!

Monday, October 8, 2012

Supercell-Perfect Day

Beberapa hari ini ada sebuah lagu yang senantiasa menghiasi playlist di laptop aku. Sebuah lagu yang memang bagus dan very touching. Lagu berjudul apa itu?

SUPERCELL-Perfect Day

Lyric lagu yang benar-benar bagus dan juga PVnya menarik buat kamu pecinta musik jepang untuk mendengarkannya karena suara sang vokalis(nagi) benar-benar pas!!



shining light of sun

 Meet again after long time

ROMANIZED :

Dare mo inai douro de
Ryoute wo hiroge aruita
Me wo tojite kara watashi wa sotto
Kokoro no naka de
Chiisana kake wo shita nda

Hakusen kara ochitara make
Mukashi konna no yatteta
Ahh~
Nanka natsukashii na

It’s a perfect day
Hikokigumo hashitte oikaketa
Itsuka te wa todokutte
Sou shinjiteita kedo
Sora wa amari ni tookatta kara
Chippoke na jibun ga kanashiku omoetanda
Omoetanda

Moshimo ima inseki ga
Futte kiteru to shite mo
Watashi wa kigatsuku koto mo dekizu
Tengoku iki de

“Maa ikka sore mo ari kana”
Ano hi chiisana bouken
Sukoshi tsuyoku nareta you na
Ahh~
Taisetsu na omoide

It’s a perfect day
Hikokigumo hashitte oikaketa
Kitto te wa todokutte
Dare mo shinjite nai kedo
Watashi shitterunda yo, datte
Hora mieru zettai tsukamaerun dakara!
Ahh

Ikidomari tobikoete hashiru
Doko made mo
Such a perfect day
Tachidomatte sora wo aoidara
Aoi aoi canvas(kyanbasu ni)
Hitosuji no kumo ga kakenuketa
Itsuka no sora to onaji
Dakara ima
Mou ichido dake te wo nobashita
Te wo nobashita

JAPAN :

あぁ~
誰も居ない道路で
両手を広げ歩いた
目を閉じてから私はそっと
心の中で
小さな
賭けをしたんだ
白線から落ちたら負け
昔こんなのやってた
あぁ~
なんか懐かしいな
It’s a perfect day
飛行機雲走って追いかけた
いつか手は届くって
そう信じていたけど
空はあまりに遠かったから
ちっぽけな自分が悲しく思えたんだ
あぁ~
思えたんだ
もしも
今、隕石が
降ってきてるとしても
私は気がつくことも出来ず
天国行きで
まぁ~いっか~
それもありかな
あの日小さな冒険
少し
強くなれたような
あぁ~
大切な思い出
あぁ~
It’s a perfect day
飛行機雲走って追いかけた
きっと手は届くって
誰も信じてないけど
私知ってるんだよ
だって
ほら見える
絶対捕まえるんだから
あぁ~
行き止まり
飛び越えて走る
どこまでも
あぁ~
(It’s such)
Such a perfect day
立ち止まって空を仰いだら
蒼い青いキャンバスに
一筋の雲が駆け抜けた
いつかの空と同じ
だから、今
もう一度だけ手を伸ばした
あぁ~
手を伸ばした
あぁ~

English :
 
On a highway no one is on,
I walked with my arms outstretched,
After I closed my eyes,
Quietly, in my heart,
I made a small bet.
If I stumble from the white line, I’ll lose
I used to do such things in the past.
Ahh~
This is kind of nostalgic, isn’t it.

It’s a perfect day, I chased after the contrails,
I believed someday they will reach my hands,
but because the sky is so far away,
the tiny me sadly thought (this can’t be).
I thought (this can’t be),

Even if, right now, A meteorite,
were to fall down,
I won’t be able to realise the path to heaven.
Ahh let it be, i wonder if there’s even something like that

Through that day’s adventures,
I felt like I was able to become a little stronger,
ahh~ What a precious memory

It’s a perfect day,
I chase the contrails,
Surely, it’ll reach my hand,
Even if no one believes it,
I know it!
Just you see, I’ll definitely reach them

I’ll run and overcome any dead-ends,
No matter how far.

Such a perfect day,
When I stop and look up at the sky,
I’ll soar through that stretch of cloud in that pale blue canvas,
to the same sky from that day
So now, just once more,
I reached out my hand,

I reached out my hand.
 --------------------------------------------------xXx ---------------------------------------------------
 

Saturday, October 6, 2012

GLITTER/MAYUMI MORINAGA Lyric

Lagi mau posting aja tentang lirik dari lagu yang baru-baru ini aku dengar.
judulnya GLITTER/MAYUMI MORINAGA.

So here the lyric for GLITTER!!

Romanized :

Fukishi tsunasa bokura no chikyuu wa
Kirameita toki wo nazotte dekita
Mizu sabaku ni dekitara guu to
Tada aeteiru nokosarete ikimono

Fuhaishita METOROPORISU
Migarusa wa kanjinai
Anata no nozonda kekka
Haiiro ni afureteru
Kore ga risoukyou?

Hoshii mono wa subete te ni ireyou
Hoshii mono wa taemanaku ataeyou
Mushiki no naka ni hisonderu
Mienai koe ni shita ga ikitte yuku

Nozomanai monogatari wo
Michibiite usunde kuru no
Mou ichido tashikamete
Hontou ni hoshikatta
kagayaki no

Hoshii mono wa subete te ni ireyou
Hoshii mono wa taemanaku ataeyo
Nemuranai machi no mabushisa ni
Me wo ubawarete boku no honoo

Mukishi tsuna bokura no chikyuu wa
Kirameita toki wo nazotte dekita
Mizu sabaku dekitara guu to
Tada aeteiru nokosarete ikimono

Tada aeteiru nokosarete ikimono

Thursday, October 4, 2012

dan mari berkata, islam bukan agama teroris!!

Baru-baru ini membaca artikel dari koran tempo yang membuat saya akhirnya memutuskan menulis tentang hal ini. Isi artikel selengkapnya silahkan dibaca di bawah ini:

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris Al Qaidah Indonesi mengincar mahasiswa dalam merekrut anggotanya. Hal ini terungkap saat seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Andi Lala Adi Susilotomo, menyerahkan diri karena dititipi bahan material bom tersangka Wendy Febriangga.
"Masih ada dua mahasiswa lagi yang diduga direkrut Wendy," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli saat ditemui di kantornya, Kamis, 4 Oktober 2012.
Ia menyatakan proses rekrutmen terhadap mahasiswa ini dilakukan di luar kegiatan kampus. Polisi sendiri belum memastikan secara spesifik kegiatan tersebut, termasuk kemungkinan proses rekrutmen melalui pengajian.
Polisi masih mengharapkan para mahasiswa yang merasa terlibat kelompok teroris segera melaporkan diri. Keputusan Andi untuk melapor dan menyerahkan diri, menurut Boy, menjadi iktikad baik yang juga membantu polisi mengungkap jaringan baru Jamaah Islamiyah Noor Din M. Top. "Harap segera melapor seperti Andi," kata Boy.
Ia juga menyatakan, para orang tua hendaknya lebih memperhatikan setiap kegiatan anaknya di sekolah dan universitas. Kelompok Al Qaidah sendiri memang memiliki beberapa anggota yang masih muda, salah satunya Fajar Novianto yang masih berumur 18 tahun.
Wendy adalah tersangka yang ditangkap pada Kamis, 27 September 2012, sekitar pukul 11.00 di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah. Dalam kelompok pimpinan Baderi Hartono ini, ia berperan untuk merakit bom, merekrut anggota, dan ikut pelatihan militer di Poso.
Kelompok Al Qaidah Indonesi terungkap setelah pimpinan dan ahli rakit bom, Baderi Hartono, ditangkap di Solo pada 22 September lalu. Polisi kemudian menangkap sekitar 11 orang yang diduga anggota kelompok di Solo, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah.
Sembilan orang dipastikan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Komando Brigadir Mobil, Kelapa Dua, Depok. Densus 88 masih mencari tiga orang anggota kelompok yang baru berumur sembilan bulan ini dan merupakan sel dari kelompok Jamaah Islamiyah Noor Din M. Top.
 -----------------------------------------------xXx----------------------------------------------------------

Miris sekali. Pengajian yang seharusnya diisi dengan tilawah dan saling berbagi kisah malah dijadikan sebagai sarana perekrutan orang-orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai pengusung keadilan. Menjadikan nama islam dicap sebagai umat yang membolehkan menumpahkan darah tanpa sebab kepada kaum yang berbeda kepercayaan kepada mereka.
Ironis...

Islam. Apakah kamu tahu apa arti islam. secara harfiah berarti kesejahteraan. Rasulullah tidak menjadikan kekerasaan sebagai senjatanya dalam mengajak umat kepada kebaikan. Kenapa harus menjadikan islam itu sendiri menjadi sesuatu hal yang dicap sebagai "teroris" ?

Kita tahu saudara-saudara kita di palestina sana menderita banyak. mengapa tidak berjihad kesana. daripada menumpahkan darah orang-orang non-muslim yang tidak bersalah pada kita?. Mereka mebayar pajak, dan ketika masa Rasulullah saw, orang-orang non-muslim yang membayar pajak walaupun mereka belum atau tidak mau melepaskan kepercayaan mereka, membayar pajak untuk dijaga darahnya.

Perang saat ini yang dilancarkan oleh gembong-gembong Amerika dan antek-anteknya masih "belum" dalam tahap perang senjata. Perang pemikiran lah yang sekarang banyak terjadi dan menghancurkan generasi muslim kita. mengapa tidak mengajak dan mengajari mereka para generasi muda muslim untuk berpikir positif dan bukan merekrut untuk kegiatan yang hanya membuat nama buruk bagi agama yang kita usung?

Mari berpikir Akhi...

dan mari berkata, islam bukan agama teroris!!

Luthfan Mursyidan
-Catatan kecil hati-