Friday, January 30, 2015

Pakaian Batik adalah Sunnah Nabi

MENGOREKSI KESALAHAN FATAL GUS MUS YANG MENGANGGAP PAKAIAN BATIK ADALAH SUNNAH NABI
Sudah lama kami begitu tersentak membaca tulisan pendapat seorang Kiai terkenal yang seharusnya menjadi contoh teladan kaum awam justru membuat pendapat- pendapat aneh yang menurut kami sebagai santri justru sangat menyimpang dan menyesatkan. Berikut ini kutipan dari web resmi NU tentang memakai pakaian batik yang menurut Gus Mus atau KH Mustofa Bisri adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW:
HARI BATIK NASIONAL
Pakai Batik Berarti Ikuti Jejak Nabi
Bandung, NU Online
Saya pernah menghadiri pengajian Wakil Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri di pengajian rutin komunitas Mata Air, di Jl Mangunsarkoro, Mentang, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2011. Pengajian yang berlangsung pukul 19.30 ini dihadiri sekitar 40 orang peserta.
Dalam pengajian itu, kiai yang akrab disapa Gus Mus itu memaparkan, dewasa ini, umat Indonesia cenderung mengenakan pakaian gaya Arab; berjubah putih, berserban, dan memelihara jenggot. Mereka menyangka, kata dia, yang demikian itu merupakan salah satu ittiba’ (mengikuti jejak) Nabi Muhammad.
“Mereka kira, pakaian yang mereka pakai itu pakaian Kanjeng Nabi. Padahal, jubah, serban, sekalian jenggotnya, itu bukan pakaian Kanjeng Nabi. Abu Jahal juga begitu, karena itu pakaian nasional (Arab),” ungkap kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini.
Kiai kita ini menegaskan bahwa Kanjeng Nabi sangat menghormati tradisi tempat tinggalnya. Buktinya ia memakai pakaian Arab. Nabi tidak membikin pakaian sendiri untuk menunjukkan bahwa dia Rasulullah.
“Seandainya, ini seandainya, kalau Rasulullah itu lahir di Texas, mungkin pake jeans,” ujar kiai yang pelukis dan penyair ini, disambut tawa hadirin, “Makanya Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), saya, make pakaian sini (Jawa); pake batik,” ujarnya sambil menunjuk baju yang dikenakannya: batik coklat motif bunga berbentuk limas berwarna hitam.
“Ini, ittiba’ Kangjeng Nabi. Ya begini ini, bukan pake serban, berjenggot. Itu ittiba’ Abu Jahal juga bisa. Tergantung mukanya,” tegasnya.
Gus Mus menegaskan, jadi, perbedaan antara Abu Jahal, Abu Lahab dengan Kanjeng Nabi adalah air mukanya. Kanjeng Nabi itu wajahnya tersenyum, Abu Jahal wajahnya sangar. Kalau ingin iitiba’ Kanjeng Nabi, pake serban pake jubah, wajah harus tersenyum.
Gus Mus lalu mengisahkan, pada zaman Nabi, kalau ada sahabatnya yang sumpek, mempunyai beban, ketemu Kanjeng Nabi, melihat wajahnya, hilang sumpeknya. “Sekarang ini, nggak. Pakaiannya aja yang sama. Kita nggak sumpek, nggak apa, lihat wajahnya malah sumpek,” pungkasnya.
UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Peringatan Hari Batik Nasional melalui Penerbitan Kepres No 33, 17 November 2009. Selamat Hari Batik. (Abdullah Alawi)
KOREKSI KAMI
Ternyata pendapat Gus Mus ini juga disebarkan menantunya pendiri Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla yang juga menyebut “Segala hal, termasuk memakai baju batik, kalau diniati untuk menutup aurat, tentu berpahala. Berpakaian sesuai Sunnah Nabi tak berarti memakai jubah. Tapi berpakaian sesuai dengan tradisi setempat,” tegas Ulil.
Pendapat Ulil soal pakaian batik itu didasari pendapat Gus Mus dan penyair Acep Zamzam Noor. “Kata penyair Acep Zamzam Noor, memakai batik sesuai Sunnah Nabi. Karena berpakaian sesuai dengan tradisi lokal seperti yang dilakukan Nabi,” tulis @ulil.
Read more: http://www.itoday.co.id/…/politisi-demokrat-berbaju-batik-d…
http://www.itoday.co.id/…/politisi-demokrat-berbaju-batik-d…
Sebagai generasi NU, Bertahun- tahun kami mempelajari kitab- kitab Fiqh di Pesantren namun belum pernah menemukan pendapat seorang ulama dalam kitab fiqih turots yang seradikal pendapat Gus Mus dan Menantunya. Sebagai contoh perbandingan;
PENDAPAT GUS MUS TENTANG JENGGOT, SERBAN DAN BERJUBAH PUTIH
Menurut Gus Mus jubah putih dan serban adalah bukan pakaian nabi tetapi pakaian Abu jahal. Maka Gus Mus menyimpulkan itu bukan sunnah nabi tetapi pakaian tradisi arab tempat tinggal nabi.
KOREKSI
Selama 14 abad semenjak nabi Muhammad SAW wafat belum pernah ada satu ulama yang berani mengatakan ini. bahkan ulama 4 mazhab pun mengakui kesunnahan Pakaian yang dikenakan Nabi.
1.عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَأَطْيَبُ وَكَفِّنُوافِيهَا مَوْتَاكُمْ.
Dari Samurah bin Jundab r.a, sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda.: :”Pakailah oleh kalian dari pada pakaian-pakaian kalian yang berwarna putih.Karena sesungguhnyapakaian berwarna putih itu adalah pakaian yang paling suci dan yang terbaik,dan kafanilah dengannya orang yang meninggal diantara kalian.” (HR. an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ahmad bin Hambal, al-Baihaqi,at-Thabrani, Ibnu Majah, Ibnu Syaibah, dan Malik)
2. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَفَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ
Dari Ibnu ‘Abbas r.a ia berkata, Rasulullah Saw. :”Pakailah oleh kalian dari padapakaian-pakaian kalian yang berwarna putih. Karena sesungguhnya pakaianberwarna putih itu adalah pakaian terbaik kalian, dan kafanilah dengannya orangyang meninggal diantara kalian.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi,Ahmad bin Hambal, at-Thabrani, Ibnu Hibban, dan ‘Abdu Razzaq)
3.عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ: إِنَّ أَحْسَنَ مَا زُرْتُمُ اللَّهَ بِهِ فِي قُبُورِكُمْ ، وَمَسَاجِدِكُمْ ، الْبَيَاضُ.
Dari Abi Darda r.a ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya (pakaian) terbaikdalam berziarah kepada Allah Swt. pada kubur-kubur kalian dan masjid-masjidkalian adalah pakaian berwarna putih.”(HR. Ibnu Majah,as-Sindi)
4.عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِثِيَابِ الْبَيَاضِ لِيَلْبَسَهَا أَحْيَاؤُكُمْ ، وَكَفِّنُوافِيهَا مَوْتَاكُمْ ، فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ.
Dari Samurah bin Jundab r.a, sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda.: “Hendaklahkalian memakai pakaian berwarna putih untuk dipakai semasa hidup kalian, dan kafanilahdengannya orang yang meninggal diantara kalian.”.”, karena sesungguhnya iaadalah pakaian terbaik kalian.”(HR. an-Nasa’i, al-Hakim, Ahmadbin Hambal, dan ath-Thabrani)
Pernyataan para ulama 4 mazhab tentang pakaian berwarna putih
1. Syafi'iyyah
......فيستحبالتزين للجمعة بأخذ الشعر والظفر والسواك وقطع الرائحة الكريهة ويلبس أحسن الثياب وأولاهاالبيض
“…maka disunnahkan berhias pada hari Jum’at dengan memotong rambut dan kuku,bersiwak (gosok gigi), memakai minyak wangi,memakai pakaian yang terbaik, dan yang paling utama adalah pakaian berwarna putih.”(Syekh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad asy-Syarbini al-Khatib asy-Syafi’i,al-Iqna’ , juz 1, hal 162)
(وقوله) أفضل الثياب البياض كان الاحسن أن يقول البيض ويصح البياض علي تقدير افضل الوانالثياب البياض وهو معنى الحديث البسوا ثياب البيض أي ثياب الالوان البيض …
فقال اصحابنا يستحب مع الاغتسال للجمعة أن يتنظف بازالة أظفار وشعروما يحتاج الي ازالتهما كوسخ ونحوه وأن يتطيب ويدهن ويتسوك ويلبس أحسن ثيابه وافضلهاالبيض ويستحب للامام أكثر مما يستحب لغيره من الزينة وغيرها وأن يتعمم ويرتدى وأفضلثيابه البيض كغيره هذا هو المشهور وذكر الغزالي في الاحياء كراهة لباسه السواد وقالهقبله أبو طالب المكى
“(Dan perkataannya) yang paling afdlal adalah pakaian berwarna putih (al-Bayadl.Sesungguhnya adalah lebih baik jika mengatakannya dengan lafazh al-Baidl.Dan yang benar tentang penafsiran al-bayadl adalah pakaian yang terbuat dari kain berwarna putih,karena sesuai dengan makna hadits”Pakailah oleh kalian pakaian berwarna putih”, yakni pakaian yang terbuat dari kain berwarna putih….maka berkata paraulama dari madzhab kami, disunnahkan mandi pada hari jum’at, membersihkan diridengan menghilangkan kotoran dari badan serta rambut dan pada apa-apa yangperlu dibersihkan, meminyaki rambut,memakai minyak wangi, bersiwak, memakaipakaian yang terbaik dan yang paling utama adalah pakaian berwarna putih .Dan disunnahkan bagi imam membanyakkannya/sangat menekankannya, lebih dari orangyang bukan imam, dengan menambahkan memakai sorban dan rida. Dan tetaplah yangpaling afdlal kesemuanya itu berwarna putih, seperti yang lainnya juga,inilahpendapat yang masyhur. Dan telah berkata Imam Ghazali dalam kitab ihya’,tentang makruhnya pakaianberwarna hitam, dan itulah perkataan yang diucapkan sebelumnya oleh Abu Thalibal-Makki(pengarang kitab Qut al-Qulub).”(Imam Nawawi asy-Syafi’i, al-Majmu’ syarh al-Muhadzdzab, juz 4,hal 538)
( وَ ) يُسَنُّ ( أَنْ يَتَزَيَّنَ ) حَاضِرُ الْجُمُعَةِ الذَّكَرُ ( بِأَحْسَنِ ثِيَابِهِوَطِيبٍ ) لِحَدِيثِ { مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِوَمَسَّ مِنْ طِيبٍ إذَا كَانَ عِنْدَهُ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ وَلَمْ يَتَخَطَّأَعْنَاقَ النَّاسِ ثُمَّ صَلَّى مَا كَتَبَ اللَّهُ ثُمَّ أَنْصَتَ إذَا خَرَجَ إمَامُهُحَتَّى يَفْرُغَ مِنْ صَلَاتِهِ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ جُمُعَتِهِالَّتِي قَبْلَهَا } رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِهِ وَالْحَاكِمُ فِي مُسْتَدْرَكِهِ، وَقَالَ : إنَّهُ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ ، وَأَفْضَلُ ثِيَابِهِ الْبِيضُلِخَبَرِ { الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمْ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا خَيْرُ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوافِيهَا مَوْتَاكُمْ } رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُ وَصَحَّحُوهُ .
“(Dan) disunnahkan (agar berhias) saat menghadiri shalat Jum’at (dengan pakaian yangbaik dan memakai minyak wangi)berdasarkan hadits {Barangsiapa yang mandi padahari jum’at,memakai siwak, memakai pakaian yang terbaik, memakai minyak wangijika dia memilikinya, kemudian mendatangi masjid sementara dia tidak melangkahipundak-pundak orang lain sehingga dia ruku’(shalat), kemudian mendengarkan pada saat Khatib berkhutbah dan hingga mengikutinya sampai selesai shalatnya, makahal itu sebagai penghapus dosa-dosa yang terjadi antara jum’at ini dengan harijum’at sebelumnya}. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya danal-Hakim dalam kitab mustadraknya. Ia al-Hakim berkata bahwa hadits tersebutshahih menurut syarat imam Muslim. Dan yang paling afdlal adalah pakaianputih,berdasarkan hadits{Pakailah oleh kalian pakaian putih. Sesungguhnya iaadalah pakaian terbaik kalian, dan kafanilah dengannya orang yang meninggaldiantara kalian.”},diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan selainnya dan merekamenshahihkannya.”( Syekh Syamsyuddin Muhammad al-Khatibasy-Syarbini asy-Syafi’i, Mughn al-Muhtaj, juz 4, hal 31 )
(والثالث) أحسن ثيابه من الأبيض والأخضر لأنهما من لباس رسول الله صم. والأولى لبس(الثياب البيض فإنها أفضل الثياب) وبعدها الأخضر في كل زمن حيث لا عذر
“(Dan yang ketiga memakai)pakaian terbaik dari yang berwarnaputih dan hijau. Karena keduanya adalah pakaian Rasulullah Saw. Dan yang palingutama adalah memkai( pakaian berwarna putih, karena ia adalah sebaik-baikpakaian),dan setelahnya adalah hijau, yang berlaku pada setiap zaman selamatidak ada ‘udzur.”( Syekh Nawawi al-Bantani, Tausyih ‘alaIbni Qasim, hal 82)
( وَ ) يُسَنُّ ( لُبْسُ الثِّيَابِ الْبِيضِ ) لِحَدِيثِ { الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمْالْبِيضَ ، فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ } رَوَاهُأَبُو دَاوُد ( وَهِيَ ) أَيْ الثِّيَابُ الْبِيضُ ( أَفْضَلُ ) مِنْ غَيْرِهَا ( وَ) تُسَنُّ ( النَّظَافَةُ فِي ثَوْبِهِ وَبَدَنِهِ وَمَجْلِسِهِ ) لِخَبَرِ { إنَّاللَّهَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ } وَكَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يُعْجِبُهُ إذَا قَامَإلَى الصَّلَاةِ الرِّيحَ الطَّيِّبَةَ وَالثِّيَابَ النَّظِيفَةَ .
(Dan) disunnahkan (memakai pakaian berwarna putih) berdasarkan hadits {Pakailah oleh kalian pakaian berwarna putih. Sesungguhnya ia adalah pakaian terbaik kalian, dan kafanilah dengannya orang yang meninggal diantara kalian.” },diriwayatkan Abu Daud.(Dan ia) yakni pakaian berwarna putih(lebih utama) dari selainnya(dan) disunnahkan (menjaga kebersihan pada pakaiannya, badannya,dan majlisnya) berdasarkan pada hadits {SesungguhnyaAllah Swt adalah Nazhifun= Maha Bersih yang menyukai kebersihan}. Dansesungguhnya Ibnu Mas’ud suka membuat takjub orang lain ketika berdiri hendakshalat dengan aroma minyak wanginya dan pakaiannya yang bersih.”( Syekh Manshur bin Yunus al-Buhuti asy-Syafi’i, Kasysyaf al-qina’ ‘an al-‘iqna’, juz 2,hal 341)
2. Hanafiyah
( ويستحب الأبيض من الثياب ) لقوله عليه الصلاة والسلام : ' خير ثيابكمالبيض ' وقال عليه الصلاة والسلام : ' إن
الله تعالى يحب الثياب البيض ، وأنه خلق الجنة بيضاء
“(Disunnahkanwarna putih dari pakaian) berdasarkan sabda Rasulullah Saw.:”pakaian terbaik kalian adalah yang berwarna putih.”Dan Sabdanya yang lain:”Sesungguhnya AllahTa’la menyukai pakaian berwarna putih, dan sesungguhnya Dia menciptakan surga itu putih.””( Syekh ‘Abdullah bin Mahmud al-Mausuli al-Hanafi, al-Ikhtiyarlita’lil al-mukhtar, juz 4, hal 190)
ولبس الثوب الأحمر والمعصفر حرام وأفضل الثياب البيض
“Memakai pakaian berwarna merah dan pakaian yang dicelup tumbuhan berwarna kuning adalahharam. Dan yang afdlal/lebih utama adalah pakaian putih.”( Syekh Muhammad bin Abi Bakr ar-Razi al-Hanafi, Tuhfah al-Muluk, juz1, hal 277)
(وَيُسْتَحَبُّ ) الثَّوْبُ ( الْأَبْيَضُ ……) لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ { إنَّ اللَّهَ يُحِبُّالثِّيَابَ الْبِيضَ وَإِنَّهُ خَلَقَ الْجَنَّةَ بَيْضَاءَ }
“(Disunnahkan) pakaian berwarna putih…..berdasarkan hadits Rasulullah Saw {Sesungguhnya AllahSwt. menyukai pakaian berwarna putih. Dan sesungguhnya ia menciptakan surga itu putih.”(Syekh Zadah al-Hanafi, Majma’ al-anhar, juz 8, hal 149)
3. Malikiyyah
.…}يُسْتَحَبُّ لِلْمُحْرِمِ لُبْسُ الْبَيَاضِ بَلْ وَغَيْرُالْمُحْرِمِ ؛ لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ { : الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمْالْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ } ،وَفِي الْحَدِيثِ الْآخَرِ { : الْبَسُوا الثِّيَابَ الْبِيضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُوَأَطْيَبُ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ } .
“…disunnahkanuntuk orang yang sedang ihram memakai pakaian berwarna putih, akan tetapi jugadisunnahkan untuk dipakai saat selain ihram؛berdasarkan hadits Rasulullah Saw.: “Pakailah oleh kalian pakaian berwarnaputih. Sesungguhnya ia adalah pakaian terbaik kalian, dan kafanilah dengannyaorang yang meninggal diantara kalian.” ، dan pada hadits lain :”Pakailah oleh kalian pakaian yangberwarna putih. Sesungguhnya pakaian yang berwarna putih itu adalah pakaianyang paling suci dan yang terbaik, dan kafanilah dengannya orang yang meninggaldiantara kalian.”.”( Syekh Muhammad bin ‘Abdillahal-Kharasyi al-Maliki, Syarah Mukhtashar Khalil, Juz 8, hal 88)
( فَائِدَةٌ ) ذَكَرُوا أَنَّهُ يَنْبَغِي لِلْإِنْسَانِ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ الْمَلْبُوسِخُصُوصًا فِي حَالِ صَلَاتِهِ وَأَفْضَلُهُ الْبَيَاضُ
“(Faidah)mereka menyebutkan bahwa seyogyanya bagi orang-orang agar memakai pakaian yangpaling baik, khususnya pada saat shalat, dan yang paling afdlal adalah pakaianberwarna putih.”( Syekh Muhammad bin ‘Abdillah al-Kharasyi al-Maliki,Syarah Mukhtashar Khalil, juz 3, hal 234)
( قَوْلُهُ : وَلُبْسُ الثِّيَابِ الْجَمِيلَةِ ) فِيهِ إشَارَةٌ إلَى أَنَّ قَوْلَالْمُصَنِّفِ وَجَمِيلُ ثِيَابٍ مِنْ إضَافَةِ الصِّفَةِ لِلْمَوْصُوفِ ( قَوْلُهُوَأَفْضَلُهَا الْبَيَاضُ ) يَقْتَضِي أَنَّ الْجَمِيلَ شَرْعًا يَكُونُ أَبْيَضَ وَغَيْرَأَبْيَضَ إلَّا أَنَّ الْأَبْيَضَ
“(Perkataannya: dan pakaian yang bagus) didalamnya terdapat isyarat kepada perkataanpengarang. Dan pakaian yang bagus merupakan idlafah shifat untuk yangdisifati(ash-Shifah li al-Maushuf). (Perkataannya dan yang paling afdlal adalah(pakaian)berwarna putih), itu menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan bagusmenurut syara’ itu khususnya adalah (pakaian) berwarna putih. Dan dengan selainyang putih, tetaplah putih yang paling afdlal(utama).” (Syekh Muhammad bin ‘Abdillah al-Kharasyi al-Maliki, Syarah Mukhtashar Khalil, juz 5, hal 194 )
قوله: ( وأفضلها الأبيض ) : اعلم أن لبس الثياب الجميلة يوم الجمعة مندوب لا لأجل اليومبل لأجل الصلاة
“Perkataannya:(dan yang paling afdlal adalah pakaian berwarna putih) :”ketahuilahsesungguhnya pakaian yang bagus(berwarna putih) dihari Jum’at itu adalah yangdisunnahkan. Akan tetapi hal itu bukan hanya terbatas pada hari Jum’at atauhari tertentu saja,tapi disunnahkan pada setiap melaksanakan shalat.”( Syekh Ahmad ash-shawi al-Maliki, Bulghah as-salik, juz 1, hal 331)
4. Hanbaliyyah
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَكُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) Mesjid,makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukaiorang yang berlebih-lebihan.”(QS al-A’raf:31) Salah satu penafsiran Ibnu Katsir tentang ayat di atas adalah sebagai berikut:
ولهذه الآية، وما ورد في معناها من السنة، يستحبالتجمل عند الصلاة، ولا سيما يوم الجمعة ويوم العيد، والطيب لأنه من الزينة، والسواكلأنه من تمام ذلك، ومن أفضل الثياب (3) البياض، كما قال الإمام أحمد:
حدثنا علي بن عاصم، حدثنا عبد الله بن عثمان بن خُثَيم، عن سعيدبن جبير، عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "البسوا من ثيابكمالبياض، فإنها من خير ثيابكم، وكَفِّنوا فيها موتاكم
“Dan dalam ayat ini terkandung makna dari sunnah, disukai berhias tatkala hendak shalat, terutama pada hari Jum’at dan hari ‘Id. Dan juga memakai wewangiankarena ia bagian dari berhias dan bersiwak(menyikat gigi) karena ia bagian dari kesempurnaan atas hal yang demikian tersebut. Dan yang lebih utama adalah memakai pakaian berwarna putih, seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad: telahmenceritakan kepada kami ‘Ali bin ‘Ashim, telah menceritakan kepada kami‘Abdullah bin ‘Utsman bin Khutsaim dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas iaberkata, Rasulullah Saw. bersabda :”Pakailah oleh kalian dari pada pakaian-pakaian kalian yang berwarna putih. Sesungguhnya ia adalah pakaian terbaik kalian, dan kafanilah dengannya orangyang meninggal diantara kalian.”(Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal 183)
GAMIS DAN JUBAH
ولبس القميصوكان أحبَّ الثياب إليه، وكان كُمُّه إلى الرُّسُغ
“Dan pakaian gamis, sesungguhnya ia adalah pakaian yang paling dicintai RasulullahSaw. Dan Bahwasannya terdapat saku hingga pergelangan tangannya.”(Syekh ‘Ali bin Nayif asy-Syuhud, al-Muhadzdzab fi tafsir ,juz 1,hal 481)
قَوْلُهُ: ( أَحْسَنَ ثِيَابِهِ ) وَأَنْ يَتَقَمَّصَ وَيَتَعَمَّمَ وَيَتَطَيْلَسَ وَيَرْتَدِيَ
“Perkataannya:(yang paling baik pakaiannya),yaitu sesungguhnya yang bergamis, bersorban,berjubah hijau, berrida’.”( Syekh Sulaiman al-Bujairimi asy Syafi’i, Tuhfah al-Habib, juz 2, hal 111)
وَفِي كِتَابِاللِّبَاسِ لِلْقَاضِي يُسْتَحَبُّ لِبْسُ الْقَمِيصِ ، وَاحْتَجَّ بِقَوْلِ أُمِّسَلَمَةَ { كَانَ أَحَبُّ الثِّيَابِ إلَى رَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ الْقَمِيصَ ، } رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَالتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ
“Dan di dalam kitab “al-Libas” karangan al-Qadli,”Disunnahkan memakai gamis,berdasarkan hujah dari Ummu Salamah{:”Sesungguhnya pakaian yang paling dicintaiRasulullah Saw adalah gamis.”(H.R Abu Dawud dan at-Tirmidzi).(Syekh Muhammad bin Muflih al-Hambali, al-Furu’, juz 2, hal 23)
(وتستحبصلاته في ثوبين) كالقميص والرداء والإزار أو السراويل مع القميص
“(Dan disunnahkan dalam shalat memakai pakaian yang sepasang) semisal gamis dan rida’,dan sarung, atau memakai celana yang dirangkap dengan gamis.”(‘Abdurahman an-Najdi, Hasyiyah ar-Raudl, juz 1,hal 499)
Hadits-hadits tentang sorban
.عَنْ أَبِى جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِىِّ بْنِ رُكَانَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّرُكَانَةَ صَارَعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم فَصَرَعَهُ النَّبِىُّ -صلىالله عليه وسلم- قَالَ رُكَانَةُ وَسَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ« فَرْقُ مَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْمُشْرِكِينَ الْعَمَائِمُ عَلَى الْقَلاَنِسِ».
Dari Abi Ja’far bin Muhammad bin ‘Ali bin Rukanah dari ayahnya:”Sesungguhnya Rukanah bergulat dengan Nabi Saw.,maka Nabi Saw. pun membanting Rukanah. Rukanah berkata,’aku mendengar Nabi Saw bersabda:{Perbedaan antara kita dan antaraorang-orang Musyrik adalah sorban di atas peci}.’”(HR Abu Dawud,at-Tirmidzi, ath-Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi)
Penjelasan:di dalam kitab Tanqih al-qaul dijelaskan bahwa jika memakai peci saja, makamenyerupai dengan kaum Musyrikin, karena kaum Musyrikin pun suka memakai pecitapi tidak mengenakan sorban di atas pecinya. Di dalam kitab ad-Di’amah jugadisebutkan, karena banyak keterangan bahwa kita dilarang tasyabbuh(menyerupai) orang-orang kafir dalam berbagai keadaan, juga saat berpakaian pada waktu beribadah.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا اعْتَمَّ سَدَلَعِمَامَتَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ. قَالَ نَافِعٌ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَيَسْدِلُ عِمَامَتَهُبَيْنَ كَتِفَيْهِ.
Dari Ibnu ‘Umar ia berkata :”Sesungguhnya Rasulullah Saw tatkala memakai sorban,dijuraikan(buntut)sorbannya itu diantara dua pundak/bahunya.”(HR. at-Tirmidzidan al-Baihaqi)
.حَدَّثَنِى شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَعَوْفٍ يَقُولُ عَمَّمَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَسَدَلَهَا بَيْنَيَدَىَّ وَمِنْ خَلْفِى
Telahmengabarkan kepadaku seorang Syekh dari penduduk Madinah ia berkata, akumendengar ‘Abdurahman bin ‘Auf berkata:”Rasulullah Saw memakaikan sorbanpadaku,maka dijuraikanlah(buntut)sorban tersebut diantara kedua tanganku, dibelakangku.”(HR.Abu Dawud, Abi Ya’la dan al-Baihaqi)
.عن جابر قال, قال رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم: رَكْعَتَانِ بِعَمَامةٍ خَيْرٌمِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِلاَ عِمَامَةٍ)
Dari Jabir ia berkata,Rasulullah Saw bersabda:”Shalat dua raka’at dengan memakaisorban, lebih baik/utama dari pada shalat tujuh puluh raka’at tanpa memakaisorban.”HR.ad-Dailami,lihat kitab Syarah jami’ ash-Shagir oleh Syekh al-Manawi juz 4 hadits no4468).Shalat adalah menghadap Sang Maha Raja, dan datang menghadap ke hadirat SangMaha Raja tanpa berhias adalah menyalahi adab!(Kitab Tanqih al-Qaul)
عَنِ ابْنِ الْمُغِيرَةِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- مَسَحَعَلَى الْخُفَّيْنِ وَمُقَدَّمِ رَأْسِهِ وَعَلَى عِمَامَتِهِ.
Dari Ibnu al-Mughirah dari Ayahnya:”Bahwasannya Nabi Saw mengusap dua sepatunya, bagian depankepalanya, dan sorbannya (saat wudlu).”(HR. Muslim, Abu Daud)
Hadits tersebut di atas memberikan isyarat bahwa Rasulullah Saw. memakai sorban.
وقال صلىالله عليه وسلم: صَلَّتِ المَلاَئِكَةُ عَلَى المُتَعَمِّمينَ يَوْمَ الجُمُعَة)
Rasulullah Saw bersabda:”Malaikat memintakan rahmat untuk orang-orang yang memakai sorbanpada hari Jum’at.” (Syekh Nawawial-Bantani, Tanqih al-qaul, bab keutamaan sorban)
. (وقال صلىالله عليه وسلم: تَعَمَّمُوا فَإنَّ الشَّياطِينَ لاَ تَتَعمَّمُ)
RasulullahSaw bersabda:”Bersorbanlah kalian , karena sesungguhnya setan tidak bersorban.”(Syekh Nawawi al-Bantani, Tanqih al-qaul, bab keutamaan sorban)
. وقال صلىالله عليه وسلم: العَمَائِمُ سِيمَا المَلائِكَةِ فَأرْسِلُوهاخَلْفَ ظُهورِكُمْ
RasulullahSaw bersabda:”Sorban adalah kekhususan/ciri malaikat, maka juraikanlah(buntutnya)di belakang punggung kalian.”(HR. Ibnu ‘Adi danal-Baihaqi dalam kitab khulashah)
. (قال النبيصلى الله عليه وسلم: العَمَائِمُ تِيجانُ العَرَبِ فَإذَا وَضَعُواالعَمَائِمَ وَضَعُوا عِزَّهُمْ)
RasulullahSaw bersabda :”Sorban adalah mahkotanya orang Arab. Jika mereka meletakkansorban, maka berarti mereka telah meletakkan kemuliannya.”(HRad-Dailami)
عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ بن أُسَامَةَ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَعْتِمُوا تَزْدَادُوا حِلْمًا
Dari Abi al-Malih bin Usamah dari ayahnya ia berkata, Rasulullah Saw bersabda :Bersorbanlah kalian, niscaya kalian akan bertambah sabar.”(HR.at-Thabrani)
و حكى ابن عبد البرعن علي كرم الله وجهه أنه قال : ( تمام جمالة المرأة في خفها، وتمام جمال الرجل فيعمته)
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abdil Bar dariImam ‘Ali Kw, sesungguhnya beliau berkata:” Kesempurnaan kecantikan wanita adapada selopnya, dan kesempurnaan ketampanan laki-laki ada pada sorbannya.” (Ibnu Muflih al-Hambali, al-Adabu Syar’iyyah, juz 3, hal 354)
Pernyataanpara ‘Ulama tentang sorban
. قَدْ رَوَى الْبَيْهَقِيُّ فِيشُعَبِ الْإِيمَانِ عَنْ أَبِي عَبْدِ السَّلَامِ قَالَ سَأَلْت ابْنَ عُمَرَ كَيْفَ{ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَمُّ قَالَ كَانَ يُدِيرُالْعِمَامَةَ عَلَى رَأْسِهِ وَيَغْرِزُهَا مِنْ وَرَائِهِ وَيُرْسِلُ لَهَا مِنْ وَرَائِهِذُؤَابَةً بَيْنَ كَتِفَيْهِ }
“Telahmeriwayatkan al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Abi ‘Abdis Salam, iabertanya kepada kepada Ibnu ‘Umar bagaimana sesungguhnya cara Rasulullah Sawmemakai sorban. Ia berkata :”Sesungguhnya beliau Saw melilitkan sorbannya kekepalanya, menancapkan buntutnya ke bagian belakang, dan menjuraikan(buntutnya)ke belakang rambutnya diantara dua bahunya.”(Syekh Sulaiman bin ‘Umar al-Jamal asy-Syafi’i, Hasyiyah Jamal, juz 6,hal 201)
.وَيُسْتَحَبُّ لَهُ أَنْ يَعْتَمَّ من وجبت عليه الجمعة....... وَلِقَوْلِهِ {صَلَّىاللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} : الْعَمَائِمُ تِيجَانُ الْعَرَبِ .
“Dan disunnahkan baginya agar bersorban pada hari Jum’at………berdasarkanpada hadits Rasulullah Saw :”Sorban itu adalah mahkotanya orang Arab.”( Al-Qadlial-Mawardi asy-Syafi’i, al-Hawi, juz 2, hal 1031)
.الْمُخْتَارُ لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْيَوْمِ مِنَ الزِّينَةِ ( يوم العيد ) ، وَحُسْنِالْهَيْئَةِ وَلُبْسِ الْعَمَائِمِ ، وَاسْتِعْمَالِ الطِّيبِ وَتَنْظِيفِ الْجَسَدِ، وَأَخْذِ الشَّعْرِ وَاسْتِحْسَانِ الثِّيَابِ.
“(Pendapat)yang terpilih bagi orang-orang pada saat hari ini(hari ‘Id) tentang berhiasadalah membaguskan rupa, memakai sorban, menatanya dengan baik, dan menjagakebersihan badan. Juga menyisir rambut, merapihkan pakaian.” (Al-Qadlial-Mawardi asy-Syafi’i, al-Hawi, juz 2, hal 455)
(قوله: لخبر: إن الله وملائكته إلخ) أي ولخبر: صلاة بعمامة أفضل من خمس وعشرين بغيرعمامة، وجمعة بعمامة أفضل من سبعين بغير عمامة
“(Dan perkataannya berdasarkan khabar:’sesungguhnya Allah Swt dan paraMalaikatnya…..’) dan berdasarkan khabar:’shalat dengan memakai sorban lebihutama daripada solat dua puluh raka’at tanpa memakai sorban. Dan Shalat Jum’atdengan memakai sorban lebih utama daripada shalat jum’at tujuh puluh rakaattanpa memakai sorban.”( Sayyid Syatha’ ad-Dimyati asy-Syafi’i,Hasyiyah i’anah ath-Thalibin, juz 2,hal 95)
.ثُمَّ الْعِمَامَةُ على صِفَتِهَا في السُّنَّةِ وَالرِّدَاءُ في الصَّلَاةِ مَطْلُوبٌشَرْعًا وهو أَنْ يَجْعَلَهُ على كَتِفَيْهِ
“Kemudiansorban atas sifatnya dalam sunnah dan rida’ dalam shalat, yang dituntut secara syara’ dalampemakaiannya adalah dengan menguraikan(buntutnya) di belakang pundaknya.”( Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Fatawa fiqhiyah kubra, juz1, hal 169)
.وعبارة التحفة: وتسن العمامة للصلاة، ولقصد التجمل، للاحاديث الكثيرة فيها، واشتدادضعف كثير منها يجبره كثرة طرقها، وزعم وضع كثير منها تساهل، كما هو عادة ابن الجوزيهنا، والحاكم في التصحيح - ألا ترى إلى حديث: اعتموا تزدادوا حلما.
حيث حكم ابن الجوزي بوضعه، والحاكم بصحته، استرواحامنهما على عادتهما ؟ وتحصل السنة بكونها على الرأس أو نحو قلنسوة تحتها.
“Menurut Ibarat kitab Tuhfah:”dan disunnahkan memakai sorbanuntuk shalat, dan berhias,berdasarkan hadits-hadits yang banyak tentang haltersebut. Dan kesangatan dla’if yang banyak dari padanya, dapat dinaikkanderajatnya dikarenakan oleh banyak thuruq(riwayatnya) dari jalur lain . Danprasangka dugaan tentang banyak kepalsuan dari hadits-hadits tersebut adalahsikap yang terlalu merendahkan, seperti kebiasaan Ibnul Jauzi dalam hal inidengan terlalu menganggap palsu suatu hadits. Dan kebiasaan
al-Hakim dalam pentashihannya(menshahihkan).Lihatlah kepada hadits (اعتمواتزدادوا حلما=bersorbanlahkalian, niscaya kalian akan bertambah sabar ). .”( Sayyid Syatha’ ad-Dimyatiasy-Syafi’i, Hasyiyah i’anah ath-Thalibin, juz 2, hal 95)
.وفي خبر أنه كان له ثلاث قلانس : قلنسوة بيضاء ، مضرية ، وقلنسوة بردة حبرة ، وقلنسوةذات آذان يلبسها في السفر ، وربما وضعها بين يديه إذا صلى ، ويؤخذ من ذلك أن لبس القلنسوةالبيضاء يغني عن العمامة ، وبه يتأيد ما اعتاده بعض مدن اليمن من ترك العمامة من أصلها
“Dandi dalam suatu hadits bahwa Rasulullah Saw mempunyai tiga peci: peci putih,Mudlarriyah,dan peci Burdah Habarah. Peci tersebut terkadang dipakai dalamsafar, dan terkadang ditaruhnya diantara kedua tangannya tatkala beliau Sawshalat. Dan dapat difahami dari hal tersebut, bahwa memakai peci putih itusudah terkaya dari pada sorban. Dan dengannya jadi kuatlah kebiasaanorang-orang di sebagian kota-kota di negeri Yaman dari pada meninggalkan sorbansama sekali.”( Sayyid ‘Abdurahman al-Masyhur asy-Syafi’i, Bughyahal-Mustarsyidin, hal 87)
.والعمامة مستحبة في هذا اليوم وروى واثلة بن الأسقع أن رسول الله صلى الله عليه و سلمقال إن الله وملائكته يصلون على أصحاب العمائم يوم الجمعة فإن أكربه الحر فلا بأس بنزعهاقبل الصلاة وبعدها ولكن لا ينزع في وقت السعي من المنزل إلى الجمعة ولا في وقت الصلاةولا عند صعود الإمام المنبر وفي خطبته
“Dan sorban itu disunnahkan memakainya pada hari ini(Jum’at). Dan telah meriwayatkan Watsilah bin al-Asqa’ bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: SesungguhnyaAllah Swt dan para Malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang memakaisorban di hari Jum’at. Maka jika cuaca panas merisaukannya, tidaklah mengapasorban tersebut ditanggalkan sebelum shalat dan sesudahnya. Akan tetapijanganlah ditanggalkan di waktu berjalan dari rumah menuju shalat Jum’at,jangan pula di waktu shalat,dan jangan pula di waktu Khatib/Imam naik mimbarsaat berkhutbah.”(al-Ghazali, Ihya’ ‘ulumid ad-din, juz 1, hal 181)
“Semoga dengan penjelasan ini,para Fuqaha akan menerima fakta bahwa pahala shalat dengan memakai sorban adalah lebih besar daripada shalat tanpa memakaisorban”(Fatawa Rashidi, hal326 dan Fatawa Rahimia, juz 4, hal 359).
“Maulana Rashid Ahmad Gangohi telah menulis sepertiberikut ini ketika menjawab satu pertanyaan tentang sorban;“Membolehkan seorangImam (dalam shalat) tanpa memakai sorban adalah sama sekali diizinkan tanpasuatu celaan. ………Namun kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa dengan memakai sorban,pahala akan meningkat.”(Fatâwa Rasyidia, hal 326)
“Allamah Anwar Shah Kashmiri telah menulis; “dari pandanganpara fuqaha (ahli fiqgih), kami menemukan bahwa adalah mustahab (sangatdisukai) jika sholat dilaksanakan dengan memakai tiga macam pakaian, satusiantaranya adalah sorban.” (Faidl al-Bari, juz2, hal 8)
“Maulana Muhammad Zakariya Khandahlawi telah menulisdalam ‘Khasâil-e-Nabawi’ (Penjelasan Kitab Syamail Tirmizi): Memakaisorban adalah Sunnat-Mustamirrah’ (terus–menerus dilakukan oleh Nabi Sallallahualayhi wa sallam). Nabi Sallallahu alayhi wa sallam sangat menganurkan kitauntuk memakai sorban. Telah diriwayatkan dalam mahfum hadits: “Pakailah sorban.Karena itu akan membuatmu sabar” (Fathul Baari) Juga telah diriwayatkan bahwathat seseorang bertanya kepada Hadhrat Ibn Umar R.a. :”apakah memakai sorbanitu adalah sunnah atau bukan?” Beliau menjawab bahwa itu adalah sunnah.
“Dalambeberapa kitab tentang biograf para Imam empat madzhab,Imam al-Suyuti and al-Haitami meriwayatkan bahwa beliau (Imam Hanafi) memiliki tujuh buah sorban, mungkin beliau memakai satu sorban untuk satu hari dalam seminggu. Juga Imam Syafi’i selalu memakai sorban yangbesar, seolah-olah beliau adalah orang Arab di tengah padang pasir.” Sepertijuga dengan muridnya, Pendiri mazhab Hambali, Ahmad ibn Hanbal selalu memakai sorban dengan melilitkan sebagian ekornya dibawah dagu. Banyakkaum muslimin di Afrika Utara dan di Sudan meniru cara beliau dalam memakai sorban.
Telah disebutkan juga bahwa Imam Bukhari ketikamempersiapkan perjalanannya ke Samarqand, beliau memakai sorban dan kaos kakidari kulit (Muqaddimah Fathul Bari, Hal 493)
“Juga telah diriwayatkan bahwa Imam Muslim suatu ketikapernah meletakkan rida dan sorbanya di depan gurunya lalu pergi meninggalkan kelas. (Muqadimah Fathul Bari, hal491).Ini membuktikan bahwa Imam Muslim ketika mempelajari hadits selalu dalam keadaan memakai sorban.
“Ibn Hajar Al-Asqalani (Rahimahullah) telah menyebutkan di dalam kitab Fathul Baari hal 491 dan 493, bahwasanya Imam Bukhari dan Imam Muslim keduanya selalu memakai sorban.”
Catatan : Walaupun mereka bukan orang Arab tapi mengamalkan hal ini (memakai sorban) untuk mengikuti Sunnah Rasulullah Saw.
MEMELIHARA JENGGOT
Sabda Nabi SAW:
خالفوا المشركين، وفروا اللحى، واحفوا الشوارب. رواه البخاري و مسلم.
“Berbedalah kalian dengan kaum musyrikin, peliharalah jenggot dan cukurlah kumis.” (HR. Bukhari Muslim)
Dengan dalil ini para ahli fikih berbeda pendapat, apakah hadis tersebut merupakan perintah wajib ataukah sunnah?
Jumhur ulama berpendapat bahwa hal itu hukumnya wajib, sedangkan ulama Syafiiyah berpendapat bahwa hukumnya adalah sunnah. Banyak teks-teks ulama Syafiiyah yang menjelaskan tentang hukum ini. Diantaranya, perkataan Syaikhul Islam, Zakariya Al-Anshari:
و يكره (نتفها) اي اللحية اول طلوعها ايثارا للمرودة و حسن الصورة.
“Makruh mencabut jenggot ketika baru tumbuh, demi terlihat tidak berjenggot (amrod) dan berpenampilan menawan.” (Asna al-Mathalib, 1/551).
Imam Al-Ramli mengomentari perkataan Syaikhul Islam tersebut dalam ‘Hasyiyah’nya terhadap kitab Asna al-Mathalib:
(وقوله: و يكره نتفها) اي اللحية الخ، ومثله حلقها. فقول الحليمي في منهاجه: لا يحل لأحد أن يحلق لحيته و لا حاجبيه، ضعيف.
“Perkataannya (makruh mencabut jenggot dst), demikian juga dengan mencukurnya. Perkataan al-Hulaimi “Seseorang tidak boleh mencukur jenggot dan alisnya” adalah pendapat lemah.” (Hasyiyah Asna al-Mathalib, 1/ 551).
Al-Allamah Ibnu Hajar Al-Haitami –rahimahullah– berkata:
(فرع) ذكروا هنا في اللحية و نحوها خصالا مكروهة، منها: نتفها، وحلقها وكذا الحاجبان.
“Mereka (ulama) menyebut dalam persoalan jenggot dan semisalnya, beberapa perkara mahruh, di antaranya mencabut dan mencukur jenggot, juga kedua alis.” (Tuhfah al-Minhaj Syarh al-Minhaj, 9/ 375-376).
Pendapat tersebut dikuatkan oleh Imam Ibnu Qasim Al-Abbadi dalam Hasyiahnya terhadap Tuhfah al-Muhtaj, beliau berkata:
قوله: (أو يحرم كان خلاف المعتمد) في شرح العباب فائدة قال الشيخان يكره حلق اللحية.
“Perkataannya (atau diharamkan, maka itu menyalahi pendapat yang mu’tamad), dalam Syarah al-‘Ubab, asy-Syaikhan (Nawawi dan Rafi’i) mengatakan makruh mencukur jenggot.” (Hasyiyah Tuhfah al-Muhtaj Syarh al-Minhaj, 9/ 375-376).
Al-Allamah Al-Bujairami dalam kitabnya al-Iqna’ berkata:
إن حلق اللحية مكروه حتى من الرجل و ليس حراما.
“Sesungguhnya mencukur jenggot itu hukumnya makruh bagi laki-laki, dan bukan haram.” (al-Iqna’, 4/ 346).
Penyebutan kata ‘laki-laki’ (ar-Rajul) dalam teks tersebut, bukan lawan dari perempuan, akan tetapi lawan dari anak kecil. Karena konteksnya adalah makruh mencukur jenggot atau mencabutnya di awal tumbuhnya untuk anak kecil. Oleh karena itu, al-Bujairami mengomentari bahwa “awal tumbuhnya jenggot” bukan merupakan landasan kemahruhannya, namun hukum mahruh itu juga berlaku untuk pria dewasa.
Dan selain ulama Syafiiyah ada juga ulama yang berpendapat makruhnya mencukur jenggot, diantaranya adalah Imam Qadhi ‘Iyadh pengarang kitab Asy-Syifa’, salah seorang ulama Malikiyah, dia berkata:
يكره حلقها و قصها و تحريقها.
“Makruh mencukur, memotong dan membakar jenggot.” (Dinukil oleh al-Hafidz al-Iraqi dalam Tarh at-Tasyriib, 2/ 83, dan asy-Syaukani dalam Nail al-Authar, 1/ 143).
Tampaknya, para ulama yang berpendapat wajibnya memanjangkan jenggot, dan haram mencukurnya, melihat ada alasan lain di luar teks sabda Nabi SAW, yaitu mencukur jenggot itu merupakan aib, dan menyelisihi kebiasaan lelaki di zaman mereka. Saat itu lelaki yang mencukur jenggotnya akan dicela dan menjadi bahan gunjingan di jalanan.
Dalam pembahasan tentang ta’zir (hukuman jerah), imam ar-Ramli berkata bahwa ta’zir tidak dikenakan sebab mencukur jenggot.
(و قوله : لا لحيته . قال شيخنا : لأن حلقها مثلة له، و يشتد تعييره بذلك، بل قد يعير بما ذكر اولاده).
“Perkataannya: (Tidak boleh mencukur jenggot), guru kami berkata, karena mencukurnya itu merupakan bentuk dari mutilasi, sehingga hal itu sangat tercela. Bahkan terkadang anak-anaknya pun terkena imbas celaan tersebut.” (Hasyiyah Asna Mathalib, 4/ 162).
Keterkaitan teks ‘perintah’ dengan adat-istiadat merupakan sebuah qarinah (alasan) untuk mengalihkan sebuah perintah yang asalnya bermakna wajib, ke makna sunah, dan jenggot merupakan adat-istiadat. Para ahli fikih menyatakan akan kesunahan banyak hal yang terdapat teks jelas perintah dari Nabi SAW, karena berkaitan dengan sebuah adat. Contohnya hadis:
غيروا الشيب ولا تتشبهوا بأعدائكم من المشركين، وخير ما غيرتم به الشيب الحناء والكتم. رواه البخاري ومسلم.
“Ubahlah uban dan jangan sampai menyerupai musuh kalian dari kaum musyrikin. Benda terbaik untuk mengubah uban kalian adalah tumbuhan inai (pacar) dan tumbuhan katam.” (HR. Bukhari Muslim)
Bentuk perintah dalam hadis di atas tidak kalah tegas dari hadis memanjangkan jenggot. Akan tetapi ketika mengubah warna uban itu tidak diingkari oleh masyarakat, baik dilakukan maupun tidak, maka ahli fikih berpendapat hukumnya sunnah, dan tidak wajib.
Perintah Nabi Agar Memelihara Jenggot
Hadits pertama, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623)
Hadits kedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 625)
Hadits ketiga, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.” (HR. Muslim no. 624)
Hadits keempat, dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 626)
Hadits kelima, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Bukhari no. 5893)
Hadits keenam, dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)
Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Kesimpulannya ada lima riwayat yang menggunakan lafazh,
أَعْفُوا وَأَوْفُوا وَأَرْخُوا وَأَرْجُوا وَوَفِّرُوا
Semua lafazh tersebut bermakna membiarkan jenggot tersebut sebagaimana adanya.” (Lihat Syarh An Nawawi ‘alam Muslim, 1/416, Mawqi’ Al Islam-Maktabah Syamilah 5)
Dari penjelasan di atas bahwa menurut ulama Syafiiyah memelihara jenggot tidak wajib, jadi artinya kalau kita mencukur jenggot dengan tujuan merapikannya agar tampilan tidak awut-awutan atau berantakan maka kita tidak berdosa. Dalam hal ini ulama Syafiiyah berijtihad bahwa memelihara jenggot hukumnya sunnah.
LOGIKA GUS MUS
Sebagai Pejabat Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, harusnya seorang Gus Mus bertindak hati -hati dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum. Kami bukan bermaksud menggurui ataupun merasa lebih pintar dari beliau, Namun bagaimana mungkin seorang Kiai memiliki pendapat senyleneh ini hanya karena di dasari Anti Wahabi ?
Apakah logika Abu jahal Gus Mus juga akan di praktekkan untuk hal yang lain ?
Apakah Menikah tidak sunnah jika Abu jahal juga menikah ?
Apakah Haji menjadi tidak wajib jika Abu jahal juga melaksanakan haji di zaman Jahiliyyah ?
Apakah Jenggot menjadi tidak sunnah karena Abu Jahal berjenggot ?
Apakah Gamis dan Surban di benci karena Abu Jahal memakainya ?
Bahkan para walisongo dan Hadhrotus Syaikh KH. Hasyim Asyari pun mempraktekkan sunnah bersorban seperti kita lihat di foto dan gambar mereka.
Menurut Gus Mus “Seandainya, ini seandainya, kalau Rasulullah itu lahir di Texas, mungkin pake jeans,” ujar kiai yang pelukis dan penyair ini, disambut tawa hadirin, “Makanya Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), saya, make pakaian sini (Jawa); pake batik,” ujarnya sambil menunjuk baju yang dikenakannya: batik coklat motif bunga berbentuk limas berwarna hitam.
“Ini, ittiba’ Kangjeng Nabi. Ya begini ini, bukan pake serban, berjenggot. Itu ittiba’ Abu Jahal juga bisa. Tergantung mukanya,” tegasnya.
Apakah Koteka menjadi Sunnah bagi orang muslim Papua karena adatnya ?
Apakah Cerutu wajib bagi orang muslim Kuba ?
Bahkan Narkoba bagi orang muslim Meksiko ?
Na'uzubillah.
Kita harus tegaskan JENGGOT ITU SUNNAH meski jenggot orang wahabi sampai pusar, karena Nabi menyunnahkannya.
Kita harus tegaskan PUASA HARI ASYURO ITU SUNNAH, meski Syiah melakukan hingga perayaan berdarah.
Kita harus tegaskan SHOLAT TAHAJJUD ITU SUNNAH, meski kaum khawarij tahajjud hingga jidatnya berdarah.
DAN Kita harus tegaskan SYARIAT ISLAM WAJIB DITEGAKKAN meski 1000 kiai liberal menentang. Wallahu Alam.
Penulis Muhammad Lutfi Rochman. Sumber https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10202220827162410&id=1841805545&set=a.10202221015727124.1073741825.1841805545&refid=17&_ft_


Jadi kesimpulan nya adalah
"Pakaian Batik adalah Sunnah Nabi" kata si dedengkot sesat jaringan  Islam Liberal..

wallahualam.

Hati-hati Istidraj

"Rezeki yang berkah itu gimana mbah?"
"Yang ketika mendapatkannya makin rajin ke masjid, mudah sedekah, melembutkan hati, menjauhi yang haram, memberi waktu tilawah, shubuh gak kesiangan, bangun untuk qiyamul lail, keluarga makin dekat dengan Allah, dan menenangkan hati."
"Kalau nggak begitu mbah? atau malah makin jauh dari hal tersebut?"
"Cek lagi... bisajadi itu Istidraj..."
"......... T_T cry emotikon ...."
*Istidraj = Pemberian nikmat Allah kepada manusia yang mana pemberian itu tidak diridhoiNya
"Meninggalkan dunia yang berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur. Dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya," (Ibnu Atha'illah)

Selamat Ulang Tahun Ke-22

Hari ini hari ulang tahun gw yang ke-22.
Menengok kebelakang, selama 22 tahun ini, apa yang telah gw lakukan?
Gw mempertanyakan itu, Sering...

Nothing in particular....

Anyway, met milad myself..
Harapan-harapan gw, yang gw torehkan di artikel ini, semoga tercapai sampai tahun depan.

1. Go to Japan  (Oh well, i really hope it)
2. S-2 (dont really think about that, but anyway)
3. Aplikasi gw di download banyak orang, dan tentunya gw bisa bikin lebih banyak aplikasi bermanfaat bagi banyak orang (maupun nambahin feature-feature lainnya tentunya)
4. Youtube Suscriber gw nambah sampai 1 juta dong. I hope so...

Dan harapan2 lain yang nggak gw tuliskan disini, tetap ada di otak gw.

Semoga Allah mengabulkan doa kecil gw.
Amin..

Di video berikut, gw munculin sedikit scene cara merayakan ulang tahun yang baik versi DotA..  


Anyway...

Thanks for reading.

Monday, January 26, 2015

Fahri Hamzah - Korupsi Soal Gampang

"Fahri: Korupsi Soal Gampang"
1. Kalau kita mau jujur berpikir pasti ketemu jawabannya....
2. Korupsi soal gampang...kapasitas aparatnya aja yang belum memadai...jadi jangan nakut2in...
3. Kita lahir ke dunia ini dengan standar manusia..yang jahat manusia yang baik juga manusia...
4. Dalam teori kurva normal...pada dasarnya yang normal itu mayoritas...yang tidak normal itu ekstrem minoritas..
5. Masih ingat kan ini? (gbr curva)
6. Aplikasinya gini: manusia super baik itu minoritas dan manusia super jahat itu minoritas. Kebanyakan normal.
7. Maka jangan salah membaca peta masyarakat...penjahat itu minoritas..
8. Jangan bikin kita seolah hidup dan dikepung kejahatan...nanti bisa jadi teroris Sampeyan...
9. Jangan juga berharap manusia harus kayak malaikat...mustahil...
10. Manusia hanya perlu terus belajar...makanya tugas terpenting manusia itu ya belajar...
11. Kembali ke cerita lama..perintah membaca diturunkan pertama kali sebelum yg lain..
12. Di dalam cerita belajar itulah nanti muncul orang pintar yang sangat baik...dan kita berharap demikian..
13. Orang2 baik yang kapasitasnya di atas rata2 memang diperlukan...
14. Merekalah yang harus memimpin...bukan orang baik yang bodoh...
15. Bahkan dalam pandangan sebagian ahli dan ulama Islam..orang "biasa" yang tegas lebih utama dari orang sangat baik yg lemah..
16. Orang terlalu baik tapi lemah itu nanti kebaikannya hanya bagi diri sendiri tapi kelemahannya akan diderita oleh rakyat.
17. Dan sebaliknya orang yg biasa tapi tegas, yg biasa bagi dirinya tapi ketegasannya akan menyelamatkan bangsanya...
18. Kita sepertinya mengalami trend yang beda...orang tegas kita anggap sombong...
19. Tapi orang yang secara simbolik "sangat alim" kita anggap segalanya..
20. Sehingga suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya..datanglah bencana...
21. Jangan ada yg tersinggung ya..karena ini semua diskusi..bahwa bukan masalah yg banyak..tapi kapasitas kita rendah.
22. Nanti kalau kapasitas pemimpinnya bagus...ini soal kecil semua. Sangat sederhana.
23. Mari kita doakan agar pemimpin kita kapasitasnya tambah baik. Agar masalah jadi kecil.
24. AMIIN...
*dari twit @Fahrihamzah, Senin malam (26/1/2015)

====================================================================

Nggak usah dihubung2kan sama, "Ah Fahri Hamzah kan orang PKS, yang korupsi sapi itu kan", dsb.
Yang mau gw tekankan disini adalah, bagaimana cara hidup kita agar menjadi orang yang baik. Atau apakah kita secara tak sadar adalah orang yang tidak "baik" ?
Apapun dan bagaimanapun pilihan anda, andalah yang menentukan. Hidup-hidup anda........
Gw nggak perduli jika anda mengambil jalan lain setelah membaca ini.
Yang gw lakukan adalah menuliskan ini, menyebarkan ini agar pikiran anda terbuka.

Jika hati kotor, maka seluruh tubuh juga kotor (rangkuman Hadist Nabi Muhammad Saw)





Ah,
Gw benci polisi,
Gw benci orang-orang bodoh..




 

Sunday, January 25, 2015

Semangat, Motivasi, Ilmu

Himmah (semangat) adalah gejolak yang terus bergelombang, angin puyuh yang bergulung-gulung. Dia adalah lompatan ke puncak, dan terbang ke angkasa. Himmah adalah hati yang bergolak, cita-cita yang memandang jauh ke depan. Barangsiapa yang dikarunia himmah, maka semangatnya akan membawa dirinya berkelana walaupun dia tinggal di tempatnya. Dengan bermodalkan himmah seseorang akan mampu melakukan perjalanan jauh, walaupun dia duduk dirumah.
Kerenanya, belajarlah untuk berpacu dengan waktu, berkompetisi dengan malam-malam yang terus berlalu. Segeralah, segeralah, karena anda tergerus malam dan tertelan siang.
Jalan yang panjangnya satu mil, bisa ditempuh hanya dengan satu langkah. Kura-kura bisa menang atas serigala karena di terus melakukan perjalanan dengan tekun walaupun dia melangkah sangat lambat. Sebab serigala menggantungkan diri pada kecepatan langkahnya sehingga dia terpaku diam.
Tali itu memberi bekas pada batu, karena terus menerus digoreskan. Gunung menjadi berlubang karena air itu terus menetes. Barangsiapa yang tekun dan rajin, maka dia akan tumbuh berkembang.
Manusia itu bentuknya, dalam rupanya, dagingnya, darahnya sama. Mereka hanya berbeda dengan semangat. Sehingga satu dari mereka dianggap sama dengan ribuan manusia.
Sungguh mengherankan jika ada orang yang menghabiskan hidupnya hanya untuk membersihkan kecoa di rumah dan nyamuk atau hanya menonton TV mengikuti berita gosip, menonton sepak bola.
Hendaknya kita dalam hidup ini kita mempunyai semangat tinggi yang tidak mengenal lelah. Semua tenaga dan kemampuan yang kita miliki, kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang berfaedah. Sama sekali tidak pantas apabila ada seorang mukmin yang kehilangan semangat untuk meraih cita-cita tinggi.
Motivasi adalah semangat yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Orang yang mempunyai motivasi kuat jika ia merasa dirinya masih belum sampai cita-cita mulia yang menjadi targetnya.
Ibnu Qayyim berkata, “Tanda-tanda benarnya keinginan keras adalah jika keinginan dan perhatian seseorang adalah Ridha Rabbnya dan bersiap siaga setiap saat untuk berjumpa dengan-Nya, dia akan menyesal atau gusar apa bila waktu berlalu bukan dalam keridhaan Dia. Segala hal urusannya, kesibukannya adalah dia tidak menaruh perhatian dan harapan kepada selain Allah baik dikala siang atau malam.”
Kesadaran dan semangat tinggi bukanlah monopoli para intelektual, pejabat, guru atau ustad saja, setiap orang mempunyai potensi yang sama untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat yang tinggi, mungkin pada hari ini anda menjadi murid seseorang, namun besok anda bisa juga sudah menyamai guru anda dan lusa anda sudah mengungguli kemampuan guru anda.
Rasulullah saw memberi semangat agar mempunyai motivasi (semangat) yang tinggi yaitu agar manusia mendapatkan surga firdaus
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkatan yang dipersiapkan oleh Allah swt untuk mujahidin fisabilillah. Jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan yang lain adalah sejauh jarak langit dan bumi. Bila kalian memohon kepada Allah swt, mohonlah untuk dianugerahi surga al-firdaus karena ia adalah tingkatan surga terbaik dan tertinggi. Saya melihat di atasnya ada 'arsy Tuhan dan ia menjadi sumber mata air sungau-sungai yang ada di surga (HR Bukhari & Ahmad)
Makanya tak heran begitu semangatnya pasukan Hamas melawan tentara-tentara Israel, karena ingin mendapatkan surga terbaik dan tertinggi. Dan banyak berbondong-bondong pergi ke Suriah untuk berjihad membela Islam.
Motivasi tinggi menutupi amal yang kurang sempurna
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan mana hal-hal yang termasuk kebaikan dan mana hal-hal yang termasuk keburukan. Kemudian Dia menerangkan bahwa barang siapa berkehendak melakukan satu kebajikan kemudian ia tidak jadi melakukannya, maka Allah menetapkan satu pahala kebajikan secara utuh kepada orang tersebut. Apabila ia berkehendak melakukan kebajikan kemudian melakukannya, maka Allah menetapkan pahala sepuluh hingga tujuh ratus kebajikan, bahkan pahala yang berlipat-lipat kepada orang tersebut. Dan barangsiapa berkehendak melakukan keburukan, namun ia tidak jadi melakukannya, maka Allah menetapkan satu pahala kebajikan secara penuh untuknya. Apbila ia berkhendak melakukan keburukan dan kemudian melakukannya, maka Allah menetapkan satu ganjaran dosa kepadanya (QS HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)
“Barangsiapa dengan tulus hati memohon mati syahid kepada Allah maka Allah akan menempatkannya pada derajat orang-orang yang mati syahid, meskipun nantinya ia mati di atas kasur (HR Mulsim)
Allah swt berfirman, “Siapa pun yang berhijrah di jalan Allah, niscaya ia akan mendapatkan peluang yang sangat besar dan rezeki yang sangat banyak di muka bumi ini. Siapa pun yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya, kemudian ia mati dalam perjalanan hijrah, maka pasti Allah akan memberikan pahala kepadanya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada para hamba-Nya yang berhijrah (QS An-Nisaa[4]100)
Orang yang telah menyiapkan diri untuk berjihad, tetapi terlebih dahulu meningal dunia, oleh Rasulullah saw juga dianggap sebgaai syahid. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah azza wa jalla memberikan pahala kepadanya sesuai dengan kadar niatnya (HR Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad)
Barangsiapa akan melakukan shalat malam, tetapi ia tertidur, maka ia mendapat kan pahala shalatnya tersebut dan tidurnya dianggap sebagai dispensasi (HR Abu Dawud, Ahmad)
Semangat para salafus sholeh
Al-Mutabbi berkata, “Jika kamu mempunyai kemampuan untuk mengungguli ulama dan ahli zuhud, maka lakukanlah. Mereka adalah laki-laki biasa, kamu juga seperti mereka (laki-laki biasa). Orang yang hanya duduk-duduk saja tidak mau berusaha meningkatkan kualitas dirinya disebabkan rendahnya semangat dan rendahnya kemauan. Sadarlah kamu berada di tengah-tengah medan kompetisi waktu berjalan begitu cepatnya janganlah kamu terus-terusan bermalas-malasan! Segala hal yang terlepas dan terlewat hanyalah disebabkan kamu ini malas-malasan, segala sesuatu yang kamu gapai itu karena kamu mau berusaha dan bersungguh-sungguh. Perumpamaan semangat dalam hati seperti gejolak air dalam tungku yang dipanaskan.
Ketika kematian datang menghampiri, Ibnu Taimiyah berkta kepada orang yang membacakan al-Qur'an di sisinya, “Bacakan al-Qur'an. Syahkhul Islam tersebut meninggal ketika al-Qur'an yang dibacakan untuknya sampai pada ayat “Orang-orang yang bertakwa kepada Allah masuk kedalam surga yang mempunyai taman-taman dan sungai-sungai. Penghuni surga duduk di tempat-tempat yang disenangi di sisi Allah, Maharaja yang memiliki kekuasaan tak terkira besarnya (QS Al-Qamar [54]54-55)
Imam Ahmad pernah ditanya sama sesorang, kapan anda beristirahat? Jawab beliau, “Aku beristirahat saat aku berada di surga.
Amir bin Qais hendak meninggal dunia ia menangis. Ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis? Imam amir menjawab, “Bukannya saya menangis karena takut mati atau karena cinta dunia. Akan tetapi, tangisanku ini karena (tidak bisa lagi) berpuasa di siang hari yang panas dan sholat tahajud di malam yang dingin. Beginilah semangat mereka disaat kematian datang ingin sekali mereka melakukan amal-amal kebaikan.
Pernah suata saat Ibnu Taimiyah lari-lari di pegunungan Dasmakus di suriah, di tanya sama seseorang kenapa anda berlari-lari, beliau menjawab saya mempersiapkan diri, sewaktu-waktu musuh-musuh Allah menyerang kesini. Perhatikan bagaimana semangatnya beliau disaat tidak perang, beliau mempersiapkan diri. Bagaimana dengan kita sudahkah mempersiapkan diri untuk berjihad?
Ibrahim bin  Adham berkata, “Aku pernah mengunjungi orang ahli ibadah yang menderita sakit. Maka, ketika melihat kedua kakinya, ia menangis. Lalu, aku bertanya, “Kenapa kamu menangis? Ia menjawab, “Kedua kaki ini belum pernah terkena debu medan perang. Lalu ia menangis lagi maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang yang membuatmu menangis? Ia menjawab, “Aku menangis hariku yang berlalu tidak puasa dan menangisi malamku berlalu tidak qiyamulail. Wahai saudaraku pernah kita menangis saat sakit karena tidak bisa melakukan amal ibadah, ataukah kita manangis karena sakit saja?  
Abu Muslim al-Khulani sengaja menempatkan cambuk di dinding rumahnya, jika dia merasa malas melakukan ibadah. Beliau mengambil cambuknya dan memukul-mukul ke betisnya sambil berkata, “Kamu lebih pantas dipukul daripada hewan ternakku.”
Beliau juga pernah berkata, “Mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw bukanlah monopoli para sahabat saja. Demi Allah, saya akan berusaha untuk bergabung dan mengikuti jejak mereka hingga mereka tahu bahwa di belakang mereka ada generasi tangguh yang mulia. Lihatlah saudaraku semangatnya.
Imam al-Hasan berkata, “Barangsiapa menyaingimu dalam urusan agamamu saingilah ia! Akan tetapi, bila ada orang yang menyaingi mu dalam masalah duniawi, hendaknya kamu melemparkan dunia itu kelehernya.”
Imam Syafi'i pernah ditanya, “Seperti apakah kecintaanmu terhadap ilmu? Imam Syafi'i menjawab, “Saya akan selalu mendengar kan ilmu layaknya orang yang belum pernah mendengarkannya. Sampai-sampai semua anggota tubuhku ingin mempunyai telinga supaya bisa merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh telinga.” Ketika ditanya lagi, “Seperti apa obsesimu terhdap ilmu? Ia menjawab, “Saya ingin merasakan dan mengumpulkan semua ilmu serta merasakan kenikmatan sebagaimana orang-orang ingin merasakan kenikmatan dan mengumpulkan beragam bentuk gemerlap duniawi. Ia ditanya kembali, “Seperti apakah semangatmu mencari dalam mencari ilmu? Ia menjawab, “Seperti usaha seorang ibu dalam mencari anak satu-satunya yang hilang. “ Subhanallah
Menjelang kematiannya, Abu Musa al-Asy'ariy selelu berusaha meningkatkan ibadahnya hingga ada orang yang menyarankan kepadanya, “Hendaknya anda mengasihi diri anda sendiri!
Abu musa menjawab, “Tahukah anda? Apakah kuda teleh dilepas dan mendekat tujuannya, ia akan mengeluarkan semua tenaga yang dimilikinya, sisa umurku sangat sedikit.

Berhenti dari Web Service - Usia Dunia semakin Dekat -


Sumber : www.vatih.com

Saya mulai mengenal bahasa pemrograman HTML tahun 2007, menyentuh CSS tahun 2008, sedikit JavaScript di 2010. Pengetahuan yang saya miliki saat itu hanya untuk senang-senang dan membantu beberapa teman online yang memiliki kendala terkait masalah theme.
Tahun 2012 saya menikah. Tahun yang menjadikan tanggung jawab saya berlipat-lipat makin besar. Secara naluri saya berpikir apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Jawabannya adalah web service. Di saat yang bersamaan saya juga punya bisnis yang Alhamdulillah berjalan lancar; online shop. Saya sedang berpikir keran apa lagi yang harus saya buka untuk mengaliri kesejahteraan bagi keluarga saya.
Sambil menjalankan bisnis yang sudah ada, saya meminta izin pada istri untuk membagi waktu lagi mempelajari bahasa pemrograman yang the next level. Jadilah hari-hari saya banyak membuka situs-situs tutorial, download video dari YouTube, dan mempelajari semuanya secara otodidak. Termasuk berlangganan di teamtreehouse.com selama beberapa bulan untuk belajar melalui video-video menakjubkannya.
Dengan skill yang saya punya di akhir 2012, saya mulai memberanikan diri terjun secara profesional. Meski saya merasa skill saya masih cupu. Beberapa website hasil sentuhan saya saat itu seperti salimah.or.id, imz.or.id, dan beberapa lainnya yang saat ini webnya sudah mati karena tidak dikelola si pemilik. Tampilannya masih super sederhana. Termasuk Fimadani yang saat itu struktur pemrogramannya masih acak-acakan (Fimadani sekarang sudah jauh berbeda dari yang dulu, baik dari struktur pemrograman, pengaturan server, dan optimasi lainnya).
Memasuki 2013, Alahmdulillah nama saya mulai dikenal orang. Dalam 1 bulan ada 1 proyek web yang saya garap. Masih kecil memang, tapi paling tidak sudah lumayan untuk meningkatkan jam terbang (skill, komunikasi dengan klien, manajemen waktu, dll). Sampai pertengahan 2013, saya belum berani menyebut diri saya sebagai programmer dengan standar minimal. Saat itu, saya hanya seorang yang mengerti apa itu hosting, domain, bagaimana cara install WordPress, cara setting theme-plugin, dan sedikit tentang CSS, HTML, PHP. Tidak ada customize besar-besaran yang bisa saya lakukan terhadap sebuah theme ataupun plugin secara fungsi (function).
Bulan Ramadhan 2013 menyadarkan saya bahwa potensi programming sangat besar. Ranah bisnis ini adalah ranah abu-abu, di mana harga bisa kita (sebagai programmer) tentukan semena-mena. Ini bukan bisnis kaos yang pembeli bisa menawar setengah harga. Ini bisnis dengan profit luar biasa! Asset bisnis ini menempel langsung dalam diri, yang mahal bukan Sublime Text atau domain atau hosting atau yang lainnya. Yang mahal adalah diri dan kemampuan programmer itu sendiri. Saya biasa ambil profit di atas 5 juta, bahkan 10 juta di setiap proyek yang saya kerjakan. Padahal yang dikerjakan hanya itu-itu saja (Ternyata Cuma Gitu Doang). Belum lagi jika bicara produk digital, wah!
Ramadhan saat itu saya putuskan untuk hiatus sejenak dari online shop, saya diskusi dengan istri mengenai banyak hal tentang pemrograman, tentang rekayasa, tentang potensi, tentang kondisi pasar, dll. Dari diskusi itu kami sepakat bahwa saya harus total dalam mempelajari pemrograman. Saya hiatus dari online shop. Online shop tetap dijalankan oleh istri tapi sangat lambat karena proses pemasaran yang biasa saya lakukan sudah berhenti. Uang tabungan yang ada kami gunakan untuk menjalani kehidupan beberapa bulan ke depan selama saya belajar pemrograman di level yang lebih tinggi.
Di pertengahan Ramadhan saya mencari informasi tempat belajar yang bagus di Jogja. Beberapa tempat saya pelajari, sampai akhirnya bertemu info tentang Pondok Programmer. Saya telpon, yang angkat mas Ruli. Kami bertemu di rumah mertua mas Ruli, ternyata kontrakan saya sangat dekat, tinggal njangkah.
Disepakati untuk membuat sesuatu yang mutual. Saya menjadi guru internet marketing untuk para santri di Pondok, dan di saat yang bersamaan saya jadi murid belajar juga. Sesuatu yang menarik.
Setelah idul fitri, saya mulai aktif belajar dan mengajar di Pondok. Ini komunitas yang menakjubkan, orang-orang dan lingkungan di Pondok sangat asik.
Selama kurang lebih 8 bulan saya menimba ilmu di tempat ini. Di waktu yang sama juga mengamalkan ilmu yang saya dapat, menerima banyak proyek, sebagian proyeknya saya bagi ke Pondok.
Alhamdulillah saya bisa menikmati apa yang saya pelajari. Ini menjadi keran emas, ada banyak sekali kebutuhan keluarga yang bisa terpenuhi di sini. Jauh melebihi online shop yang sudah saya jalani (padahal juga sudah mencukupi).
* * *
Saya lupa ada berapa banyak proyek yang sudah saya garap selama ini. Semuanya memberikan pelajaran berharga untuk saya. Tentang banyak hal. Tentu menangani proyek tidak hanya diisi oleh hal-hal yang membuat bibir tersenyum. Terkadang juga ada proyek yang disertai dengan irisan hati.
* * *
Ada banyak sekali orang yang saya temui, tidak hanya mereka yang berkutat pada web service. Saya bertemu dengan praktisi bisnis di bidang-bidang yang lain. Saya mencari peluang, membuka wawasan, membuat relasi.
Hasil perjalanan bertemu dengan banyak orang itu selalu membuat saya berpikir, merenung, mengambil pelajaran. Tentang waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Ada satu pertanyaan yang kemudian menghantui saya, Apa yang sudah dan akan saya lakukan untuk agama dan bangsa? Pertanyaan yang saat itu terus menghantui.
Dalam melakukan apapun, saya dan istri biasa niatkan sesuatu untuk kebaikan banyak orang, tapi pada prakteknya itu seperti tidak terealisasi, meski tiap menitnya selalu saya pikirkan. Apa ya? Apa ya? Apa ya? Saya merasa ada yang salah dalam cara saya mengamalkan niat. Dari niat dan tujuan insya Allah sudah ikhlas dan mulia. Saya merasa saya keliru dalam membagi waktu, tenaga, pikiran, dan uang.
* * *
Waktu terus berjalan, sampai akhirnya terjadi diskusi yang cukup seru di dalam keluarga saya. Sebuah topik yang pertama kali dilontarkan oleh salah satu adik saya, Hammad Rosyadi (paling kiri pada gambar di atas). Ia membuka diskusi dengan share video di grup WhatsApp keluarga mengenai akhir zaman, tentang usia umat Islam sejak masa kenabian. Tidak banyak ulama yang membahas usia umat Islam ini, hanya ada beberapa seperti Ibnu Hajar Al Atsqalani dan Imam Suyuthi.
Ada sebuah hadits nabi yang mengatakan bahwa usia bumi seperti telunjuk dan jari tengah, di mana jari tengah adalah usia bumi, dan jari telunjuk adalah waktu di mana usia sedang berjalan. Coba Anda sejajarkan telunjuk dan jari tengah, dan perhatikan. Itu disampaikan oleh Nabi menjelang beliau tutup usia. Artinya sudah sangat mepet. Sudah tidak ada waktu.
Imam Suyuthi secara spesifik mengatakan usia umat Islam adalah 1477 tahun sejak Hijriah sedangkan Ibnu Hajar mengatakan 1476 tahun, hal itu mereka ramu dari berbagai hadits tentang usia Yahudi, Nasrani, dan kapasitas keilmuan mereka.
Saat ini sudah 1436 Hijriah. Artinya tinggal 40 tahun lagi usia umat Islam, sampai nanti Allah matikan (dalam keadaan mulia) semua orang-orang beriman secara serentak setelah 7 tahun masa pemerintahan mihajinnubuwwah Al Mahdi.
Hitung-hitungan itu menyadarkan saya tentang kemunculan Al Mahdi. Tahun Hijriah mulai dihitung sejak Nabi melakukan hijrah ke Madinah. Artinya dari 40 tahun sisa usia itu, masih dikurangi 13 (periode Hijriah), dan masih dikurangi lagi masa pemerintahan Al Mahdi 7 tahun (atau 8, atau 9).
Dari situ didapat bahwa Al Mahdi akan muncul kurang lebih 20 tahun lagi. Ia dibaiat pada usia 40 tahun (sama seperti Nabi diangkat menjadi Rasul). Jika memang demikian, saat ini ia sudah ada di tengah-tengah kita dan berusia 20-an tahun.
Dilihat dari hadits nabi yang mengatakan bahwa akan ada 5 zaman yang akan dilalui umat Islam. Maka hitung-hitungan itu sangatlah terlihat jelas sekarang.
  1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
  2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
  3. Zaman pemerintahan raja-raja yang zalim (kerajaan-kerajaan Islam)
  4. Zaman penguasa diktator pembawa fasad dan kegelapan
  5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Saya pribadi sangat yakin, kita semua sedang berada di zaman ke-empat. Mulkan Jabbariyan. Kita sedang berada pada puncak kerusakan dunia. Penguasa yang zalim dan serakah.
Manusia yang telanjang di jalan-jalan sudah ada, masjid-masjid megah sudah ada, yang jujur dikhianati yang khianat dipercaya juga sudah ada, padang pasir menjadi hijau juga sudah ada (dengan kemajuan teknologi), LGBT merajalela, maksiat di mana-mana.
* * *
Saya sangat khawatir dengan diri saya dan keluarga saya dalam menjalani kehidupan setelah mati.
“Peliharalah (jauhkan) dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Attahrim: 6)
Di usia yang sudah sangat mepet ini, saya harus segera realistis tentang pertanyaan yang selalu menghantui saya. Apa yang sudah dan akan saya lakukan untuk agama dan bangsa?
Saya dan istri putuskan untuk meminimalisir aktifitas yang kebaikannya hanya melibatkan sedikit orang atau bahkan hanya diri sendiri. Ada beberapa aktifitas yang kami wacanakan untuk dihapus, salah satunya adalah web service (saat itu beberapa bulan yang lalu, masih dalam bentuk wacana).
Memang, web service menciptakan banyak sekali pemasukan, tapi web service juga menutup waktu, tenaga, dan pikiran saya. Sangat sedikit waktu untuk keluarga, apalagi untuk ummat. Satu tahun belakangan ini aktifitas (sumbangsih) saya pada masyarakat menurun dari tahun sebelumnya, itu yang saya rasakan. Produktifitas saya untuk ummat sangat buruk.
* * *
Obrolan mengenai kemunculan Imam Mahdi masih terus terjadi dalam keluarga saya, ternyata saya tidak sendiri, semua orang di dalam keluarga membayangkan hal yang sama. Masing-masing berpikir apa yang harus disiapkan.
Berdasarkan hitungan itu tadi, yang akan bertemu dengan Imam Mahdi adalah anak atau cucu saya (kami sekeluarga), atau kami saat usia 40 sampai 50-an. Bahkan obrolan itu juga sampai pada pertanyaan apa yang harus dilakukan supaya kita bisa menjadi bagian dari 300 orang yang pertama kali berbai’at pada Al Mahdi di Mekkah, dan melakukan sholat berjamaah di Al Aqsha bersama sang Imam, sampai menjadi pasukan terpilih dalam menumpas Yahudi yang dipimpin Dajjal.
* * *
Masing-masing dari kami mulai mempertanyakan bisnis yang salama ini digeluti.
Tanggal 17 kemarin semua anggota keluarga berkumpul ke Magetan. Membicarakan masalah ini secara serius. What should we do?
Abah saya sejak beberapa bulan lalu mengatakan bahwa keluarga ini harus punya pemasukan minimal setiap bulannya, sambil menyebut nominal. “Itu paling minim, paling minim.” Beliau mengatakan itu dengan penuh penekanan.
“Untuk berikrom dan mengayomi ummat secara total harus ditopang oleh pendanaan yang besar.” lanjutnya.
Dari anak-anak Abah, yang sudah fokus berbisnis baru 3 orang. Fat-han (yang pakai kaos putih), Saya, dan Sa’id (pegang kamera HP). Umar (paling kanan) dan Hammad masih meraba. Adik-adik yang lain masih mengasah soft skill seperti yang dulu juga saya dan yang lain lakukan.
Akumulasi 3 bisnis dan 1 bisnis (milik Ummi Abah), masih belum mencapai angka minimum itu setiap bulannya.
Di dalam forum keluarga itu, masing-masing dari kami menceritakan mengenai apa yang bisa dilakukan untuk mencapai hal itu (yang merupakan bagian dari visi misi keluarga).
“Darah kita sekeluarga telah kita gadaikan untuk mengabdi di jalan Allah.” (Ummi)
* * *
Keputusan saya meninggalkan web service sangat erat kaitannya dengan apa-apa yang sudah saya tulis di atas. Skill yang Alhamdulillah sudah saya miliki akan saya gunakan untuk fokus pada pengembangan startup yang sudah jalan.
Mengapa tidak membentuk tim?
Sudah banyak yang bertanya seperti itu, terakhir pertanyaan itu muncul dalam forum keluarga tanggal 17 kemarin.
Ini alasan mengapa saya tidak tertarik membentuk tim:

Permintaan Pasar Tinggi

Potensi pasar benar-benar menggiurkan memang, dan saya sudah merasakannya.
Kebutuhan dan ketersediaan SDM di Amerika adalah 100 banding 1. Ada 100 orang yang butuh web service, yang bisa melakukan hanya 1 (source: code.org). Di Indonesia ada 10 banding 1.
Apa yang salah dengan ini? Tidak ada yang salah sampai Anda membaca poin selanjutnya.

Programmer Jual Mahal

Diakui atau tidak, hampir semua programmer profesional mengetahui data tentang permintaan pasar yang tinggi itu. Dan iya, programmer jual mahal. Ini yang pada akhirnya membuat programmer pikirannya ke mana-mana. Sangat sulit mengontrol programmer.

Programmer Dipenuhi Oleh Orang-orang yang Well Educated

Programmer, hampir setiap hari buka Google, mencerna banyak informasi yang berlalu lalang. Bagaimana dikatakan tidak well educated?Mereka mengerti bisnis, mengerti peluang, mengerti apa itu startup. Sampai di sini kecenderungan programmer untuk bergerak sendiri sangatlah tinggi. Dan ini berhubungan dengan poin selanjutnya.

Menjamurnya Semangat Entrepreneur

Sudah well educated, ditambah lagi dengan foto-foto mewah kantor Google dan Facebook yang bertebaran di mana-mana. Semangat membangun usaha sendiri juga tinggi.
Mayoritas programmer ingin jadi pemilik perusahaan.

Regenerasi Lambat

Klasifikasi programmer itu harus kuat logika, mengerti permasalahan dan solusinya, kreatif, kebal dengan pekerjaan yang menuntut banyak hal, di bawah tekanan.
Dengan klasifikasi tersebut, tidak mudah mencari programmer handal, ini fakta. Seperti yang sering saya dengar dari kawan-kawan pendiri startup yang saya kenal. Sampai-sampai mereka membuat event untuk mengusik para programmer yang menikmati kesendirian di sudut-sudut kamar. Hasilnya tetap tidak sesuai harapan.
Adalah masalah ketika tahu bahwa mayoritas programmer bersemangat mendirikan perusahaan sendiri, dan dibarengi dengan regenerasi yang lambat. Ini tantangan yang tidak ringan yang pasti di hadapi perusahaan web service.
* * *
Sebenarnya ada solusi dari semua itu. Dana. Klise memang. Di Amerika sudah biasa terjadi transaksi di belakang layar. ‘Menculik’ programmer dari perusahaan lain. Sudah biasa karyawan Google pindah ke Facebook, atau Dropbox, atau Valve.
Programmer mana yang tidak tergiur dengan gaji di Facebook atau Google? Saya pikir ketika sudah disuapi dengan gaji setinggi itu, hilang sudah keinginannya membangun usaha sendiri. Sudah merasa cukup.
Kalaupun seandainya ada dana, saya masih berpikir untuk tidak melanjutkan web service. Waktu, tenaga, pikiran, dan uang yang ada tetap tersita, persis seperti yang saya tulis di atas. Web service tidak seperti kebanyakan service/jasa pada umumnya. Kalau ada dana, yang ada justru saya gunakan untuk membangun startup yang berkaitan dengan web development, ini lebih realistis.
* * *
Oke, setelah meninggalkan web service, apa yang akan saya lakukan sekarang? Keran pemasukan harus tetap mengalir dan dibuat sederas mungkin, ditambah dengan keinginan Abah yang mempunyai pemasukan minimum.
Saya melakukan cukup banyak filter terhadap jenis bisnis yang cenderung mudah untuk dikerjakan. Artinya tidak menyita terlalu banyak hal (waktu, tenaga, pikiran, dan uang). Kalaupun harus menyita, cukuplah salah satunya. Supaya ada ruang gerak yang bisa saya maksimalkan untuk investasi akhirat.
Dari sekian banyak jenis bisnis yang saya filter (termasuk beberapa juga yang sedang saya jalankan), diputuskan bahwa saya dan istri hanya fokus pada 2 bisnis:
  1. Online shop
  2. Bisnis konten
Online Shop

Bisnis yang sudah saya bangun sejak lama. Sudah banyak asset di sini. Dan Alhamdulillah juga banyak membantu berbagai macam kebutuhan. Omzet yang lumayan. Hanya saja perlu ditata ulang supaya lebih efektif (memberi ruang gerak pada kami). Toko online dikerucutkan pada penjualan:
  1. Buku (populer & best seller) via SEO
  2. Aksesoris (tas, sepatu) via Facebook
  3. Fashion (gamis, jilbab) via Facebook
  4. Kosmetik / Kewanitaan via Facebook & BBM
Empat poin di atas mempunyai nilai transaksi yang amat sangat banyak. Yang semua dikerjakan oleh istri saya (mungkin dalam waktu dekat segera hire beberapa CS). Saya hanya terlibat dalam proses optimasi.
Bisnis Konten
Spesifiknya adalah sebagai Publisher (Medianet, AdSense, AdPlus, dll). Saya pilih ini karena semua pekerjaan bisa selesai dengan efektif. Produksi konten bisa terpenuhi dengan hire beberapa penulis. Proses marketing bisa selesai dengan paid traffic. Tentu ada strategi yang saya bangun supaya hasil bisa sesuai harapan.
Dalam beberapa bulan terakhir, saya membuat 4 situs yang semuanya akan dijadikan situs authority yang fokus pada quality.
Di sini, praktis, waktu, tenaga, dan pikiran tidak tersita. Hanya uang yang perlu disiapkan. Dan Alhamdulillah ada dari hasil tabungan, online shop yang dijalankan istri, dan anggota keluarga yang tertarik menggeluti bisnis ini, juga dari Publisher ini sendiri yang sudah menghasilkan.

Penutup

Ya, ini adalah salah satu keputusan terbesar yang pernah saya buat. Tidak sedikit yang mempertanyakan hal ini saat masih menjadi wacana dan rencana. Termasuk dari kawan-kawan di komunitas.

ntinya adalah saya terngiang-ngiang dengan 1476 H. Apa yang sudah saya persiapkan untuk diri saya dan keluarga saya dalam menyambut kedatangan Imam (entah saya, anak saya, cucu saya, atau keturunan ke sekian) yang kemudian disusul menghadap padaNya. Saya ingin mempersiapkan hal ini secara maksimal, seperti saya maksimal dalam urusan-urusan dunia.
Hari-hari ke depan akan kami (sekeluarga) gunakan untuk mengabdi pada masyarakat (mohon doanya), lebih intens terhadap Al Qur’an untuk diri kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mau tergabung dalam program-program yang kami buat. Saya (dan beberapa teman) membangun komunitas bisnis dan Quran gratis untuk anak-anak muda Pesantren Sintesa. Saudara-saudara saya yang lain memilih jalannya masing-masing dalam mengabdi. (Visi Misi Keluarga Dakwah).
* * *
Saya masih sebagai programmer untuk diri saya sendiri (dan mungkin untuk kebutuhan ummat yang mendesak), tapi saya sudah tidak menerima siapa saja yang meminta saya melakukan pekerjaan itu. Saya berhenti dari web service, tidak berhenti dari web development. Saya masih terus melanjutkan karya di bidang ini.
Selamat tinggal web service, itu adalah hari-hari yang panjang dan penuh kenangan bersamamu :)


=======================================================================

Setelah  membaca ini, saya sadar, bahwa saya sudah banyak lupa tentang apa sebenarnya tujuan saya semua, Ummat. Demi kelangsungan Islam...

Membaca artikel berikut membuat saya bergidik, seberapa besar kontribusi anda untuk umat ini, juga umur dunia yang semakin tak lama lagi. Takut...

Insya Allah saya akan terus melanjutkan membuat aplikasi Islam untuk Muslim, yang saat ini terlupakaan karena individualis project saya, dan semoga tidak ada perasaan riya sama juga jgn sampai ada Perasaan itu di hati saya.

Artikel islami tetap tertulis di blog, dan saya selalu berkata dan berharap, semoga itu menjadi suatu ladang amal dan ilmu bagi pembaca nya.

Pertanyaan saat ini adalah, "sudah seberapa besar kontribusi kamu ke umat?".

Semoga tulisan ini juga bermanfaat untuk pembaca lainnya.

"Jika kamu lupa tentang ketakutan akan dunia akhirat kelak, Ulanglah untuk membaca tulisan ini Luthfan.."

Friday, January 23, 2015

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto Ditangkap Polisi

Dah tau kan kalau Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto ditangkap polisi?

http://www.kaskus.co.id/thread/54c1c3af620881c65e8b4579/bambang-widjojanto-ditangkap-polri/

=============================================================

Abis nonton Tv One juga gw ngeliat kelakuan polisi tolol yang keras kepala, nggak mau ngaku salah, nggak mau dengerin pendapat orang, nggak berpengetahuan.
Kenapa harus NGOTOT banget kalo lo merasa diri lo itu yang paling benar?

Heh, emang lah.
Sejak dulu emang gw benci sih sama polisi, Gw mandang mereka dengan pandangan Hina, dan gw yakin banyak yang sependapat sama gw.

Pengalihan kasus Si Budi Gunawan.

Asli lah. TOlol banget Indon.
Presiden kayak gt, boneka si dalang MEGA,

Semua emang salah KMP
Kalla - Mega - Palloh

Kalla :  Mau aja jadi wakil presiden boneka
Mega : Yah semua juga tau, Presiden paling "berpengetahuan"
Palloh : gw benci Nasrani dan Media dia (Metro) juga gw nggak pernah nonton lagi semenjak isinya jokowi lovers

1 tahun lagi, bersabar 1 tahun lagi dan gw pindah negara.

Thursday, January 22, 2015

(Parah !) Zaskia Mecca: Film Hijab Menjadi ‘Sex and The City’-nya Indonesia

Kita tentu telah paham, betapa dahsyatnya efek media massa bagi masyarakat. Berbagai macam pemikiran dapat disampaikan lewat media ini. Salah satu bentuk propaganda media adalah melalui dunia perfilman. Ya, film adalah representasi dari pemikiran pembuatnya. Di dalamnya tentu sarat dengan pesan, baik yang disampaikan secara tersirat maupun secara nyata.
Sebuah judul film baru kembali di launching, mengangkat kehidupan muslimah dengan judul ‘Hijab’. Namun seperti biasa, film garapan Hanung Bramantyo ini benar-benar menggambarkan secara nyata bagaimana pemikiran si pembuatnya.
Simaklah tulisan dari Yana Nurliana berikut yang diambil dari fimadani.com, yang dapat memberikan sekilas gambaran film ‘Hijab’ tersebut.
” satu keranjang buah stroberi segar yang mengandung vitamin C tinggi, ada beberapa butir buah yang rusak. Sayangnya, ada seseorang dengan ‘kreativitas’ tingkat tinggi, kemudian fokus memberitakan, menceritakan, dan terus-menerus menginformasikan tentang beberapa butir buah busuk itu, ketimbang berbagi informasi dan fokus pada buah yang bagus dan menyehatkan, yang jumlahnya jauh lebih banyak di dalam keranjang tersebut.
Itulah yang selalu dilakukan oleh Hanung Bramantyo, sutradara muda, yang sering sekali membuat film tentang keburukan seorang ‘Muslim’, sehingga Islam terlihat menjadi buruk dan tidak adil.
‘Perempuan Berkalung Sorban’  adalah satu dari beberapa film ‘Islami’-nya yang menggambarkan analogi buah stroberi tadi. Memantapkan dirinya, di mataku, sebagai sutradara penebar kebencian pada Islam.
“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa realita ini, ada di kalangan pondok pesantren.” katanya suatu ketika, ketika ditanya alasan mengapa film Perempuan Berkalung Sorban dibuat.
Fyuh! Shame on you Hanung Bramantyo!
Mengapa tidak beritakan prestasi-prestasi para santri  di Pesantren, agar menjadi inspirasi, bukannya malah sibuk menonjolkan sisi gelap sebuah pondok pesantren! Dan, he (and now, colaborate with her wife, Zaskia Mecca) did it again! Mereka membuat film drama gendre komedi, berjudul ‘Hijab’.
Mereka merusak sebuah kata penting dalam Islam, hijab, yang buat saya, sebagai seorang Muslimah, sama pentingnya dengan perintah shalat.
Kemaren beredar review singkat Hanum Rais, tentang film Hijab ini di sosial media. Bahkan ‘diakhiri’ status pendeknya, menyebut Hanung Bramantyo sebagai seorang anggota JIL – Jaringan Islam Liberal!
Namun sayang sejak pagi ini, sudah tidak ada lagi link statusnya. Dihapus karena takut pencemaran nama baik, mungkin.
Well.. Sebenarnya, tanpa referensi buruk dari siapapun, aku ogahnonton film ini! Jauh sebelum film ini di-launching, saat masih mengadakan audisi pemain film, sekitar 2 tahun lalu, Zaskia Mecca, berkomentar di salah satu wawancara talkshow yang di-host-i oleh Sarah Sechan.
Kurang lebih Zaskia Mecca mengatakan, “Hmm, pokoknya kelak, film ini bisa dibilang Sex and The City-nya hijab deh…,” katanya sembari tersenyum bangga.
Woow! Kalian tahu film Sex and The City? Sebagai pecinta film, saya suka film ini. Tidak cuma serial drama serinya, saya juga punya 2 edisi movie-nya. Tapi, sebagai penikmat film, saya udah tahu ‘resiko’ menonton film Sex and The City.
Film ini memang film Amerika, yang menggambarkan kehidupan wanita-wanita Amerika, persahabatan, fashion, percintaan, pesta, dansa, sex, minuman alkohol, dan gaya hidup. Jadi, espektasi saya menonton sejak awal, hanya hiburan. Hiburan melihat perempuan-perempuan kota yang mapan, kesulitan menemukan cinta.. Apalagi pasangan hidup..
That’s it! Itulah film Sex and The City.. Sebuah film dengan settingAmerika!
Dan, sekarang…. Zaskia Mecca menepati janjinya!
Film yang lancang memakai judul ‘Hijab’ ini, benar-benar menggambarkan kehidupan Sex and The City, seperti katanya. Saya tidak perlu nonton untuk membuktikannya.
Kawan-kawan saya di komunitas, ‘merugi’ karena terlalu penasaran, sudah banyak yang memberitakan dan memberi reportase tentang kekurangan film ini. Memang benar! Ada persahabatan, fashion, cinta, dan minuman beralkohol di film ini. Beberapa adegan, disebut kawan saya, menggambarkan tokoh pria minum, minuman beralkohol.
Seolah ingin disampaikan oleh Hanung Bramantyo, bahwa ‘sudah biasa’ jika seorang Muslim sedih, kecewa, dan depresi, dilabuhkan pada minuman beralkohol! Inilah stroberi busuknya!
Juga digambarkan, salah satu karakkter suami di film ini, adalah ‘Muslim fanatik’, keturunan Arab, berjanggut, bercelana cingkrang, mengharamkan istrinya bekerja di luar rumah.
Sempurna! Membuat, seorang pria dengan ‘pemahaman Islam yang baik’ akan terlihat zhalim, kejam, mengekang, dan menyiksa kebebasan asazi wanita..
Ya Allah, stroberi busuk itu kembali diperlihatkan.
Cukup..
Cukup, untuk tidak menonton film ini..
Tak perlu terlalu panjang, apalagi melihat baju-baju ‘Muslimah’ yang ditampilkan.. Terlalu banyak yang akan dibantai, untuk sebuah film yang memakai judul begitu sakral. Seburuk-buruknya judul yang paling tepat untuk film ini, harusnya hanyalah: Fashion! Bukan Hijab! “

Disadur dari : here
==========================================================

Merugilah Kamu kaum muslimin yang menonton Film "Hijab" atau Hijab Hanung Bramantyo

Monday, January 19, 2015

3 Pertanyaan dari Pemuda Shalih untuk Calon Istri



 Ini adalah sebuah kisah tentang seorang pemuda shalih yang sedang mencari calon pendamping hidupnya. Meskipun belum diketahui pasti apakah ini kisah nyata atau fiktif, namun semoga pelajaran yang terkandung di dalamnya dapat bermanfaat bagi para muslimah terutama yang belum menikah. Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan menjadi renungan bagi para muslimah untuk selalu memperbaiki diri.
Ada seorang pemuda yang shalih, tampan, pendidikannya baik dan umurnya telah mencukupi untuk menikah. Kedua orangtuanya telah memberikan usulan calon istri padanya, namun semuanya ditolak oleh sang pemuda shalih. Tiap kali ada wanita yang dihadirkan di rumahnya, namun jawabannya selalu sama, “Dia bukanlah orangnya!”
Pemuda itu mengatakan bahwa kriteria yang diinginkannya adalah sosok muslimah yang religius dan taat menjalankan agamanya (shalihah). Kemudian orangtuanya menemukan sosok wanita yang dirasa memenuhi kriteria pemuda itu. Wanita yang dimaksud memang terlihat religius dan juga cantik.
Akhirnya wanita itu dipertemukan dengan pemuda shalih tersebut. Kemudian mereka berbincang-bincang dan pemuda tersebut mempersilakan sang gadis untuk bertanya apa saja pada dirinya. Kemudian, dengan semangat sang gadis banyak bertanya tentang pemuda tersebut. Tak satupun pertanyaan yang tidak dijawab oleh pemuda itu dengan ramah dan sopan, sehingga wanita itu merasa gembira. Namun, setelah cukup lama mengobrol si wanita mulai bosan dan berharap pemuda itu ganti menanyainya.
Lalu, pemuda itu berkata, “Aku hanya akan menanyakan tiga hal padamu,”
Sang Wanita cukup girang, hanya tiga? Okelah, silakan.
“Siapakah yang paling kamu cintai, yang kamu cintai melebihi siapapun yang ada di dunia ini?”
Wanita itu menjawab dengan mantap,”Ibuku,” Ini pertanyaan yang mudah, pikir si gadis.
“Kamu bilang, kamu banyak membaca Al-Qur’an, bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui artinya?”
Wanita itu tersipu malu, dia tidak yakin akan menjawab karena dia belum banyak belajar tentang arti surat-surat dalam Al Qur’an yang dibacanya karena sibuk. Dia berjanji akan memelajarinya nanti.
“Aku telah dilamar untuk menikah, dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik dan pintar daripada dirimu, Mengapa saya harus menikahimu?”
Mendengar pertanyaan ketiga ini, sang wanita meradang dan mengadukan hal itu kepada orangtuanya perihal pertanyaan sang pemuda. Ia mengatakan pada orangtuanya bahwa dia tidak ingin menikahi pemuda itu karena dia telah menghina kecantikan dan kepintarannya.
Kemudian orangtua pemuda itu bertanya mengapa pemuda itu menyinggung perasaan gadis itu dan membuatnya sedemikian marah? Pemuda itu telah menyiakan jawabannya sendiri.
Pertanyaan pertama, gadis itu mengatakan bahwa yang paling dia cintai adalah ibunya. Orangtuanya bertanya, “Apa yang salah dengan hal itu?” Pemuda itu menjawab, “Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahu’alaihi wa sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita mencintai Allah dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu, dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan berbagi cinta ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.
Pertanyaan kedua, wanita itu bilang dia sibuk sehingga tidak sempat belajar Al Qur’an. Maka aku pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa Aku harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya, dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu untuk suaminya.
Pertanyaan ketiga, wanita itu marah ketika aku bertanya apa yang membuatnya pantas untuk aku nikahi sedangkan telah banyak wanita yang datang lebih cantik lagi pintar daripada dia. Orangtanya berkata bahwa itu sesuatu yang menyebalkan bagi seorang wanita. Pemuda itu menjawab, “Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) mengatakan ‘Jangan marah, jangan marah, jangan marah’, ketika ditanya bagaimana untuk menjadi shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya?
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah diatas adalah dalam sebuah pernikahan hendaknya orang lebih mementingkan ilmu, bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gamang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.
Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah SWT di atas segalanya yang ada di dunia ini, mencintai Rasulullah Saw di atas manusia yang lain, Memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.
Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Wanita dinikahi karena empat hal, (pertama) karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”. (HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466)
Semoga kisah diatas dapat memberi hikmah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Sumber : here

Selamat Jalan Bob Sadino - (19-1-2015)




Pengusaha kawakan Bob Sadino meninggal dunia sore ini. Beliau wafat sekira pukul 17.50 WIB.
Pengusaha yang merupakan sahabat Om Bob, Zaenal Abidin, membenarkan hal tersebut.
"Om Bob meninggal tadi, sekira 30 menit lalu. Mungkin jam enam kurang lima, atau sepuluh menit lalu," jelas dia kepada Okezone di Jakarta, Senin (19/1/2015).
Dia menjelaskan, sebelum meninggal, pengusaha yang kerap menggunakan celana pendek tersebut, sempat dirawat di rumah sakit.
"Dirawat dulu. Ini penyakitnya yang lalu," ungkap dia
Sumber : here
 
====================================================================

SIAPA Bob Sadino barangkali sudah banyak yang kenal. Ia pengusaha sukses yang suka berpenampilan nyentrik. Di mana pun dan kapanpun pakaian “kebesarannya” adalah celana pendek di atas lutut. Yang belum banyak diketahui dari tokoh yang akrab dipanggil Om Bob ini adalah kehidupan spiritualnya.
Nah, dalam biografinya “Belajar Goblok dari Bob Sadino” yang diluncurkan tahun lalu, sedikit terkuak kehidupan spiritual pemilik supermarket Kim Chicks ini. Lahir di Tanjung Karang, 9 Maret l933, Lampung, Bob Sadino ternyata seorang Muslim sejak lahir. Tapi ia mengaku, tak mengerti agama dan belum bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim.
Malah, saat ditanya doa apa yang ia panjatkan setiap hari, jawabannya sungguh mengagetkan. “Kalau orang lain berdoa meminta masuk surga, maka saya setiap hari berdoa kepada Tuhan semoga saya masuk neraka!” Entah itu guyonan atau memang ayah dua putri ini benar-benar tak paham agama.
Tapi yang jelas, ia mengaku sudah terlalu banyak berlumur dosa, sehingga malu minta surga kepada Allah. Jawaban pemilik pabrik sosis dan ham, Kim Food, yang kerap diundang dalam berbagai seminar bisnis ini mengingatkan kepada sebuah lagu ciptaan kelompok Band Ungu ‘Aku manusia yang takut neraka, tapi aku juga tak pantas masuk surga.’
Hanya, bukan Bob Sadino bila tidak bisa membalik pertanyaan. “Daripada Anda yang sudah tahu berlumuran dosa, tapi tetap ngotot mau masuk surga,” sambung Bob, “apakah Anda tidak malu sama Tuhan? Terus berbuat dosa dan maksiat, tapi tetap minta masuk surga. Mending saya dong.”
Menurut anak seorang guru ini, “Lebih baik Anda memperbaiki hidup Anda, jangan lagi berbuat terlalu banyak dosa dan perbanyak berbuat baik pada orang lain. Tanpa minta masuk surga pun, Tuhan pasti akan menempatkan Anda ke sana…” Nah, bagaimana?

=====================================================================

Sunday, January 18, 2015

Beli Follower Twitter

Hari ini gw nge-test beli follower Twitter.
Sebenarnya daripada follower Twitter, gw lebih prefer suscriber Youtube sih..

Anyway.
Tentunya gw beli di orang yang suka jualan follower Twitter nya.
Gimana cara "ngasih" follower nya?
Silahkan tanya penjualnya.
Gw juga nggak tau.

Note : Dugaan gw adalah, follower twitter nya menggunakan aplikasi orang tersebut (mungkin dengan API twitter, entah) yang mana mengizinkan akses ke akun twitter orang tersebut. Tentunya follower Twitter ini orang asli bukan Bot.

Sekitar 7000 follower yang gw pesan dari si penjual , dan oke, follower gw naik 7000 lebih.
Sayangnya, seiring waktu, follower nya satu persatu "unfollow", tentunya karena mereka orang asli.

Sekarang yang gw lakukan adalah, memantau berapa sisa follower yang gw dapat, dan apakah akan bertambah lebih banyak lagi.
Semua nya masih misteri.