Saturday, February 25, 2012

Tips-Tips agar tidak dimarahin Ortu karena tidak shalat shubuh berjamah karena belajar

Panjang benar judulnya, tapi biarlah.

Oke..

Orangtua sering menyuruh kita para remaja untuk “belajar yang betul, kuliah yang tinggi, dapatkan nilai bagus”. Apalagi untuk orang tua yang strict sekali untuk masalah ibadah seperti shalat. Tapi ketika kita berusaha untuk mencapai hal itu dengan cara-cara yang kita percaya benar, seperti belajar hingga tengah malam, belajar lebih keras, dan hal-hal lainnya, kita akan disalahkan karena semangat kita itu. Mungkin karena tidur kelamaan, sehingga tidak bangun shubuh dan shalat berjamaah sehingga akhirnya kena marah.


Lalu apa yang harus kita lakukan agar tidak kena marah karena tidak shalat shubuh berjamaah?


Beikut tips-tips nggak penting dari Scrapboard


Pilihan :


1. Tidak belajar ketika malam, dan memilih tidur banyak yang menghabiskan sisa umur kita, mungkin sekitar jam 8 malam


Kelebihan : Tentu saja tidak dimarahin orang tualah. Mendapat mimpi yang lebih panjang. Petualangan di alam tidur yang berbentuk khayalan. Mimpi indah. Bangun jam 4.30 untuk shalat shubuh berjamaah lebih mudah.


Kekurangan : Tentu saja nilai pengetahuan yang didapat tidak ada, disamping tidak bisa menjawab ketika ujian atau test, ketika bangun pagi akan terserang rasa pusing di kepala. Mengkhayal lebih tinggi!


2. Belajar, hingga larut malam, dengan taruhan tidak bangun pagi untuk shalat shubuh berjamaah di masjid.


Kelebihan : Kalau misalnya bangun shubuh, maka dunia dapet akhirat dapet.


Kelebihan : Kalau nggak, dunia dapet, makian dapet. Paling nggak ujian bisa…


3. Belajar, dan nggak tidur untuk dapat shalat shubuh di masjid.


Kelebihan : bagus juga, apalagi belajar yang lama, shalat shubuh. Mungkin bisa dapat shalat tahajud. Hebat, benar benar manusia sempurna lah.


Kekurangan : Tidur di kelas(80%), nggak tidur dan nggak nyambung sama pelajaran yang diterangin(13%), nyambung sama pelajaran yang diterangin(6%), tidur dan nyambung sama pelajaran yang diterangin(1%)


Tips2 diatas berlaku untuk orang tua yang strict buat anaknya agar anaknya menjadi anak yang shalih.


Copyright : Scrapboard 2011-2012


Monday, February 20, 2012

10 Alasan Doa tidak dikabulkan Allah swt

Dikisahkan bahwa suatu hari, Ibrahim bin Ad-ham RAH melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan.?”

Ia menjawab, “Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal:
Pertama, kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Ke-dua, kalian mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi meninggalkan sunnahnya.
Ke-tiga, kalian membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya.
Ke-empat, kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT tetapi tidak pernah pandai mensyukurinya.
Ke-lima, kalian mengatakan bahwa syaithan itu adalah musuh kalian tetapi tidak pernah berani menentangnya.
Ke-enam, kalian katakan bahwa surga itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah beramal untuk menggapainya.
Ke-tujuh, kalian katakan bahwa neraka itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak mau lari darinya.
Ke-delapan, kalian katakan bahwa kematian itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah menyiapkan diri untuknya.
Ke-sembilan, kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib orang lain tetapi lupa dengan aib sendiri.
Ke-sepuluh, kalian kubur orang-orang yang meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tidak pernah mengambil pelajaran dari mereka.”

(SUMBER: Mi’ah Qishshah Wa Qishshah Fii Aniis ash-Shaalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin karya Muhammad Amin al-Jundi, Juz.II, hal.94)

Wednesday, February 15, 2012

Aku Tak Rela Kau Kenakan Jilbab Tipis Itu

Hari berbilang berganti bulan, bulanpun berbilang berganti tahun, masih ingatkah kau saudariku 12 tahun yang lalu saat kita masih berseragam putih abu-abu..?

Bersama kita susuri lorong-lorong sekolah dengan segenap semangat, senyum terkembang penuh simpati pada setiap orang…

Sapaan salam senantiasa terurai, jibab tebal lebar terkibar, dan sesekali kita senantiasa merapikan saat angin bersegera menerpa tubuh kita, takut tersingkap lekuk tubuh yang memang sedikit nampak karena seragam mengharuskan berikat pinggang.

Cukup dinding-dinding kelas dan mushola menjadi saksi keteguhan kita dalam mempejuangkan jilbab syar’ie bahkan ketika peraturan saat itu siswa perempuan harus menampakkan telinga dalam foto ijazahnya…

Tak mudah bagi kita memperjuangkannya saat itu, banyak jam pelajaran terbuang hanya gara-gara diinterogasi pihak sekolah karena tindakan “ngeyel” kita, bergantian dipanggil wakil kepala dan kepala sekolah. Padahal ujian akhir makin dekat.

Tak jarang kita berjalan dari ujung kelas ke ujung kelas yang lain, bahkan dengan berurai air mata sekedar menyatukan dan meyakinkan para jilbaber untuk setia dengan jilbab menutup kepala saat berfoto. Meskipun orang lain banyak berbicara miring tentang kita, kita tetap dalam tujuan semula tetap teguh dalam prinsip.

Dua belas tahun bukan waktu yang sebentar memang, sekarang kita memang tidak bersama tapi aku yakin prinsip kita yang sama itu masih ada. Dan aku sangat yakin itu, aku sangat mengenal sosokmu..


Kita jarang bertemu, tak lagi satu halaqoh dalam menuntut ilmu. Entah mengapa sekarang aku jarang melihat jilbab tebal nan lebar itu. Sehingga tak ada lagi beda antara dirimu dengan jilbaber gaul itu. Aku hanya bisa menerka sekiranya bertemu dan bisa bertegur sapa. Tak berhak sedikitpun aku mengatur visi misi hidup dirimu. Namun tak bisa membohongi diri ini, ada rasa sedih dan iba apakah gerangan yang telah terjadi dengan saudari seimanku yang dulu pernah duduk satu lingkaran untuk mengkaji ilmu?

Mungkin engkau akan berargumentasi toh jilbabku bukan nilaiku..! Duhai ukhti yang aku cintai karena Allah, yang masih saja aku doakan dalam setiap doa rabithahku. Kembali dalam kemuliaan nilai-nilai Islam itu pasti lebih utama dan menenangkan, takusahlah risau karena tak biasa dimata manusia, bukankah kita berharap menjadi luar biasa di Mata Allah dengan amalan terbaik kita?

Entahlah dunia memang makin berubah dan aku tak tahu apa yang telah mengubah pandanganmu itu, mungkin tuntutan profesi, mungkin tuntutan mode, tuntutan ekonomi, atau tuntutan suami?

Padahal telah jelas dan gamblang bagaimana ketentuan jilbab syar’ie itu, Allah sendiri yang berfirman dalam QS Al Ahzab :59 “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. ‘yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  Dan juga dalam QS An Nuur 31 …”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,..”

Perintah Allah itu jelas dan tak pernah berubah karena Al Quran itu sesuai dengan perkembangan zaman, meski zaman banyak berubah karena teknologi yang begitu pesat, namun bukan berarti kemudian Al Qur an mengikuti zaman, tetapi zamanlah yang mengikuti Al Quran.

Perintah Allah begitu jelas tak perlu ditawar agar muslimah itu menutupkan kain kerudung ke dada, dan tentunya arti dada disini tidak serta merta hanya bagian dada tetapi area selingkaran dengan dada yaitu punggung lengan dan juga dibawahnya, karena perbuatan demikian lebih menutup aurat dan menjaga kemuliaan.

Lantas dengan jilbab yang tipis itu, aku juga semakin takmengerti alasan apalagi, apakah karena dipasaran sudah tak ada lagi yang menjual kain tebal yang lebih menutup aurat, atau takut dikatakan jilbaber tapi tidak inovishion, atau lagi-lagi masih saja menggunakan dalil cuaca di bumi makin panas, dan takut kegerahan dengan jilbab yang tebal. Padahal jika dinalar rumah yang kecil dengan rumah yang besar tentu akan terasa panas ketika kita berada dalam rumah yang kecil bukan? Ketika kita berjilbab masih merasa gerah mungkin ada yang tidak beres dengan model jilbab kita, seperti model rumah tadi. Mungkin terlalu ketat, atau ada ikatan-ikatan yang memang seharusnya tak perlu kita pasang sehingga malah membuat gerah.

Tak ada yang salah dengan syari’at Islam, kalaupun kita belum menemukan kebahagiaan dan ketentraman sebagai ummat muslim, mungkin kita belum sampai dalam ilmunya. Dan seharusnyalah kita menuntut ilmu Islam itu lebih keras lagi. Karena kita tahu Islam itu syammil mutakamil, Islam itu sempurna dan menyeluruh. Seluruh aturan hidup itu ada dalam Islam. Karena itu kita harus bahagia dan bangga sebagai ummat Islam. Bentuk kebanggaan kita salah satunya adalah tidak malu menampakkan identitas kita sebagai muslimah. Tidak malu atau setengah-setengah dalam mengimani perintah dan mengenakan  jilbab syar’ie.

Muslimah harus cerdas, begitu juga dalam mengikuti perkembangan mode harus bisa mensiasati dan pandai memilah saat membeli pakaian pun dalam berbisnis pakaian muslimah. Saudariku bukankah telah sampai kepada kita kajian tentang syarat-syarat jilbab syar’ie :
1.    Menutup seluruh badan selain bagian yang dikecualikan(muka dan
telapak tangan)
2.    Tidak dijadikan perhiasan
3.    Jilbab itu harus tebal tidak tipis
4.    Jilbab harus longgar, tidak ketat
5.    Tidak dibubuhi parfum atau minyak wangi
6.    Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7.    Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir
8.    Tidak berupa pakaian Syuhrah (sensasi) baik itu terlalu mewah karena
mahal ataupun terlalu murahan yang dipakai untuk menunjukkan sikap
zuhud dan dilakukan atas dasar riya’

Tentu engkau masih ingat saudariku yang aku cintai karena Allah, sebuah hadits yang meriwayatkan “Pada akhir ummatku nanti akan muncul para wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang. Diatas kepala mereka terdapat sesuatu seperti punuk unta. Laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka wanita-wanita terlaknat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium aromanya, padahal aroma syurga itu dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian (HR Thabrani, dalam al-Mu’jamus Shaghiir(hlm.232), dari hadits ibnu ‘Amr, dengan sanad shahih).

Dan juga kisah shahbiyyah bersegera memenuhi perintah Allah tentang berpakaian yang sesuai syari’at. Yaitu seperti wanita-wanita Anshar yang bersegera merobek gorden rumah mereka untuk dijadikan jilbab ketika ayat tentang hijab turun sehingga dikisahkan wanita-wanita Anshar keluar dan seakan-akan di atas kepala mereka bertengger burung gagak hitam karena pakaian yang mereka kenakan.

Saudariku masih ada lagi kisah yang menakjubkan dari kalangan shahabiyyah yang seharusnya kita jadikan teladan. Yaitu riwayat dari Ummu ‘Alqamah bin Abu ‘Alqamah, ia berkata : “Aku melihat Hafshah binti ‘Abdurrahman bin Abu Bakar menemui ‘Aisyah. Ketika itu, Hafshah sedang memakai khimar berbahan tipis sehingga keningnya terlihat. ‘Aisyah lantas merobek khimar itu, seraya berkata : “tahukah kamu apa yang Allah turunkan dalam surat An Nuur? Kemudian, ‘Aisyah minta diambilkan khimar (yang tebal), lalu ia memakaikannya kepada Hafshah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad (VIII/46), Ibnu Hibban mencantumkannya dalam ats Tsiqaat (V/466)).

Saudariku aku beraharp  keprihatinan hati ini cukup sampai disini dan takkan aku temui lagi keadaan yang membuat diri ini miris dan sedih. Saudariku memang seharusnyalah kita malu kepada Allah, banyak nikmat yang Dia beri kepada kita. Nikmat sehat, tubuh yang lengkap, dan segala kesempurnaan fisik sebagai perempuan, serta banyak nikmat lain yang takkkan pernah habis bila kita menghitungnya. Namun kita sering malas bahkan mengulur waktu dan terus mencari alasan untuk tidak menjalankan perintahNya. Bukankah bentuk dari kesyukuran adalah ibadah dan menjalankan aturan Islam dengan paripurna? Mungkin kita akan mengatakan toh kita ini berproses? Namun proses harus mempunyai target yang jelas, karena kita tidak tahu sampai kapan jatah hidup kita di dunia.

Saudariku, tentu kita takut ketika rasa malu dalam diiri kita dicabut karena apa dalam hadits dikatakn :"Sesungguhnya Allah SWT apabila hendak membinasakan seseorang, maka dicabutnya rasa malu dari orang itu. Bila sifat malu sudah dicabut darinya, maka ia akan mendapatinya dibenci orang, malah dianjurkan orang benci padanya. Jika ia telah dibenci orang, dicabutlah sifat amanah darinya. Jika sifat amanah telah dicabut darinya, kamu akan mendapatinya sebagai seorang pengkhianat. Jika telah menjadi pengkhianat, dicabutnya sifat kasih sayang. Jika telah hilang kasih sayangnya, maka jadilah ia seorang yang terkutuk. Jika ia telah menjadi orang terkutuk maka lepaslah tali Islam darinya." (HR Ibnu Majah).

Istiqomah memang tak mudah apalagi tanpa didukung oleh lingkungan, teman-teman dan orang-orang terdekat dari kita. Namun bukan hal yang mustahil bagi kita untuk mengupayakan itu semua. Dengan upaya terus memupuk keimanan kita, senantiasa menuntut ilmu, dan bergaul dengan orang shalih dan shalihah. Yang tak kalah penting adalah Berdoa pada Allah semoga kita senantiasa tetap komitmen dalam jilbab yang syar’ie.

Wallahu A’lam bishawwab

Anindya Sugiyarto Rawasari Jakpus

*semoga ini bagian dalam mengamalkan QS Al ‘Ashr(1-3)
“Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Pustaka : Kriteria Busana Muslimah : Muhammad Nashiruddin Al Albani, Hikmah dari Hadits / Ayat harian(Merger Thread) - Page 41 forumm.wgaul.com › ... › Agama dan Iman › Islam, Notes Ukhty Aku Rindu Jilbab Panjangmu: Anindya Sugiyarto,


-Dikutip dari http://muslimah.eramuslim.com/indexx.php?view=_pernikmuslimah-detail&id=16-

Tears Of Gaza

-the most important thing is, she happy-<sebuah kata2 dari film Tears OF GAZA>


Kemarin saya menonton Tears of Gaza. Sangat banyak pelajaran yang bisa diambil dari film dokumenter itu.


Tears of Gaza berkisah tentang kehidupan tiga orang anak palestina yang berlokasi di Gaza. Dimana kita tahu bahwa Gaza dibombandir oleh Israel-semoga Allah memberikan siksaan berat kepadanya- dan juga mengisolasi kota itu dari bantuan luar.


If i study well, i want to become a lawyer. so i can take yahudi(Israel) to court.-Amira


I dream of becoming a doctor. so that i can treat and help those who hurt by yahudi(Israel).I want to help them-Yahya


Life is hard. really-Rasmia.


*****


Sangat menyedihkan dan membuat yang menontonnya dapat menitikkan air mata. Sekolah, bangunan, dibom oleh zionis itu. membuat miris dengan keadaan mereka yang masih dapat hidup ditengah kesulitan.


Saya tidak akan menceritakan kisah film itu disini. Tapi film ini merupakan film yang layak ditonton. Memperkuat semangat kita sebagai manusia untuk berjihad. Menguatkan semangat kita untuk membantu mereka.


Marilah kita mendoakan mereka semoga diberikan kemudahan oleh Allah swt. Ba’da Shalat, doakan dan berdoalah kita dapat membantu mereka untuk berjuang, hingga kita dapat menghirup bau surga.


Tapi, ditengah-tengah kesulitan tersebut, seorang anak masih dapat tersenyum. Walaupun telah terkena bom yang menyebabkan tubuhnya terkena luka bakar, ia masih dapat terlelap. Ada pula seorang anak yang menciumi foto ayahnya yang sudah syahid. Sangat indah.


*****


Doakan mereka. Karena setiap muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh, jika ada satu bagian yang sakit maka sakitlah seluruh tubuh itu. Saat ini kaum muslimin palestina sedang mengalami penderitaan akibat siksaan para yahudi. Semoga bagi yang ingin berjihad disana segera dipercepat dan pemerintah Indonesia memberikan kemampuan untuk mengirim para pemuda-pemudinya yang berniat berjihad kesana.


Lailahaillalah Wa Asyadualla Ilaha Illallah…


Rahmatilah setiap doa yang kami panjatkan kepadamu Ya Allah.



-Cintailah saudaramu disana, karena mereka adalah kita dan kita adalah mereka-


Allahu Rabbi bantulah kami. Lenyapkan zionis dan seluruh Negara yang bersatu membantunya.


Aku jadi sulit untuk tertawa…


Sunday, February 12, 2012

Kenapa Banyak Orang yang Kesulitan dalam Programming

Assalamualaikum.


Kali ini saya akan membahas masalah yang sering terjadi di lingkungan major saya yaitu TI atau tekhnologi Informasi.


Kenapa kebanyakan dari mahasiswa IT sulit dalam mempelajari code-code programming yang diujikan dalam mata kuliahnya dan memilih untuk copy-paste kode yang tersebar banyak di internet dan mengakui sebagai kreasinya?


Artikel kali ini akan membahas mengapa banyak orang yang kesulitan dalam mempelajari bidang ini.


1. Apa kamu memiliki keinginan besar di bidang ini?


Apa hasrat kamu terhadap programming? Apa programming buat kamu cuma sebagai mata kuliah biasa, atau yang kamu kejar itu bukan pengetahuan mengenai programming, tapi nilai yang diberikan dosen kamu?


Perbaiki niat kamu. Nilai itu bukan segalanya.


2. Semua butuh waktu.


Kadang-kadang untuk mahir dalam sesuatu, membutuhkan proses yang sangat panjang. Tak terkecuali dalam kasus programming.


Yang terpenting latihan. Tidak ada yang namanya bodoh atau cerdas, yang menentukan adalah usaha mereka dalam meraih semua itu.


3. Jangan menyalahkan siapa-siapa.


Kenalan saya banyak yang menyalahkan dosen dalam proses mengajar mereka dalam programming. Secara tidak langsung, yang tersirat dalam benak saya adalah apa yang mereka salahkan itu bukan karena mereka ingin mahir dalam programming(walaupun tidak 100% saya bisa menjamin bahwa pernyataan saya benar) tapi karena mereka khawatir nilai mereka akan berada dibawah standard yang diimpi-impikan.


Jangan pula nyalahkan operating system. Mau Linux ataupun windows, tidak berpengaruh. Yang penting adalah apa yang kamu isi dalam kepalamu.


Apalagi compiler yang dipakai. Ini juga tidak penting untuk menjadi sumber kesalahan.


Kesalahan selalu berawal dari diri kita sendiri.


4. Mengerti dari dasarnya.


Untuk mengerti topic yang sulit dari programming, tentunya dibutuhkan suatu suatu dasar dari programming itu sendiri.


Bagaimana mungkin ingin mengerti topic yang lebih jauh kalau dasarnya saja tidak bisa.


5. Temanku bisa menyelesaikan problem dalam programming.


Ini merupakan masalah yang lumayan sakral dalam programming. Menunggu teman menyelesaikan problem yang diujikan.


Saya tidak berkata bahwa ini tidak boleh. Tapi kalau cuma copy-paste saja, apa maknanya kalau tidak dipelajari lagi? Nggak ada salahnya kok kalau mempelajari solusi dari teman, tentunya kecerdasan programming kita akan meningkat.




<?php


fclose(artikel).


?>



NB : Artikel ini bisa disebarluaskan. Tapi sertakan alamat blog ini sebagai source original



Buat teman-teman saya di kampus. Berusahalah dalam programming! Terus belajar agar mahir di masa mendatang.

Kehidupan


Bagaimana rasanya kalau dirimu divonis oleh dokter bahwa umurmu tinggal 3 tahun lagi?


Ketika kamu baru merasakan gejala sakitmu setelah berumur 19 tahun?


Apakah kamu akan berdiam diri dan menyesali hidup?


Apakah kamu akan menatap kedepan dan tetap menjalankan kehidupanmu seperti biasa?


Apakah kamu akan meningkatkan performa kehidupanmu menjadi lebih baik dari sebelumnya?


Ketika manusia memiliki suatu paksaan dalam hidupnya, maka segala hal menjadi suatu kemudahan.


Suatu paksaan ada bukan karena itu adalah suatu cobaan, namun itu adalah kewajiban.



Umur bukan dokter yang menentukan, tapi Allah swt. Berjuanglah hingga akhir dimana ajal akan menjemputmu.


Aku senang, aku masih hidup. Terima kasih.

Saturday, February 11, 2012

Hanya Sebuah Ucapan Terima kasih


Mungkin ini tulisan terakhir yang saya buat di blog ini. Dan saya hanya dapat menuliskan apa yang saat ini saya pikirkan.


Ya Allah, nikmat dan rakhmatmu selama ini untuk saya dan seluruh manusia tidak dapat tergantikan. Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, nikmatmu telah kau berikan secara Cuma-Cuma. Maafkan saya kalau saya telah banyak dan sangat banyak berbuat dosa di dunia ini. Saya tahu saya tidak layak untuk memasuki surgamu, namun saya tak kuat pula untuk menanggung siksa nerakamu. Maafkan saya ya Allah, hanya engkaulah Rabb yang satu dan satu-satunya Rabb di dunia. Maafkan saya ya Allah.


Kepada Nabi Muhammad Rasulullah saw. Terima kasih kepada mu wahai baginda agung. Seorang manusia yang paling mulia dari semua manusia. Saya berharap saya dapat menatap wajahmu di akhirat. Keindahan yang dilukiskan banyak hadist mengenaimu. Kesabaranmu, kesucianmu, dan kisah hidup hingga ketika ajal yang menjemputmu sangat menyentuh hati saya. Rasulullah, dengan mengenalmu, saya bersyukur telah memeluk agama Islam ini.


Empat Khalifah agung, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Kepemimpinanmu yang telah terpilih sebagai 4 khalifah awal setelah Rasulullah wafat sangat mengagumkan. Semoga saya dapat bertemu kalian pula.


Shalahuddin Al-Ayyubi, kepemimpinanmu dan kemenanganmu atas tentara nasrani dan pembebasan palestina membuatku ingin menjadi tentara yang dipimpin olehmu. Kalau saya masih ditakdirkan untuk menghirup udara, maka semoga saya bisa menjadi seorang mujahid yang dapat membebaskan Palestina. Palestina, Negara para anbiyya, tanah para nabi, dan tanah dimana darah pada syuhada bertumpahan.


Kepada Ummi dan Abi saya, terima kasih telah membesarkan saya selama ini.


Ummi, terima kasih telah mengandung saya selama 9 bulan. Menyapih hingga saya bisa seperti ini.


Abi, terima kasih atas pengorbananmu untuk keluarga. Saya sangat berterimakasih. Apa yang saya lakukan mungkin abi rasa tidak benar, namun saya tidak ingin ada yang menginjak-injak harga diri keluarga dan berbuat sewenang-wenang dengan cara yang tidak selayaknya.


Terima kasih kepada teman-teman saya semasa SMA. Terima kasih teman-teman di kampus President University. Terima kasih kepada semua orang yang mengenal saya dalam kehidupan ini.


Terima kasih kalian telah bersabar atas perilaku saya yang mengesalkan. Saya tahu saya cuek, agak semi-autis dan seseorang yang kurang peduli dengan sekitarnya. Saya berterimakasih dengan kesabaran kalian selama 19 tahun ini.


Saya hanya dapat berterima kasih. Hanya dapat berterima kasih. Mungkin ini adalah tulisan terakhir saya. Jika saya masih ditakdirkan untuk hidup, maka saya akan menulis lagi. Jika tidak, maka semoga apa yang saya lakukan adalah sesuatu yang benar.


Apa yang dapat saya lakukan selama hidup, itulah sesuatu hal yang sangat berharga.


Wafatkanlah aku selama apa yang aku pegang dalam hatiku adalah sesuatu yang benar. Wafatkanlah aku selama Islam tetap menjadi Ad-Diin dan Allah satu-satunya Rabb yang paling agung.


big_smile1

Thursday, February 9, 2012

Sosok Pemuda Ideal Di Mata Allah SWT

Kata-kata pemuda dalam Alquran diistilahkan dengan fatan, seperti firman Allah SWT pada surah al-Anbiya [21] ayat 60 tentang pemuda Ibrahim. “Mereka berkata, ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim’.”


Bentuk jamak dari fatan adalah fityah (pemuda-pemuda), seperti kisah pemuda-pemuda Ashabul Kahfi pada surah al-Kahfi [18] ayat 13. “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya, mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”



Dalam hadis, pemuda sering diistilahkan dengan kata-kata syaabun. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa di antara tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari ketika tak ada naungan, selain naungan-Nya, adalah syaabun nasya’a fii ‘ibaadatillaah (pemuda yang tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah SWT).



Eksistensi dan peranan pemuda sangat penting. Dalam Alquran ataupun hadis, banyak diungkapkan karakteristik sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan oleh pemuda yang bercita-cita sebagai orang atau pemimpin sukses. Pertama, memiliki keberanian (syaja’ah) dalam menyatakan yang hak (benar) itu hak (benar) dan yang batil (salah) itu batil (salah). Lalu, siap bertanggung jawab serta menanggung risiko ketika mempertahankan keyakinannya.


Contohnya adalah pemuda Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala kecil, lalu menggantungkan kapaknya di leher berhala yang paling besar untuk memberikan pelajaran kepada kaumnya bahwa menyembah berhala itu (tuhan selain Allah SWT) sama sekali tidak ada manfaatnya. Kisah keberaniannya dikisahkan dalam surah al-Anbiya [21]  ayat 56-70.



Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity) untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Artinya, tidak pernah berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan (QS al-Baqarah [2]: 260). Ketiga, selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus, seperti pemuda-pemuda Ashabul-Kahfi yang dikisahkan Allah SWT pada surah al-Kahfi [18] ayat 13-25. Jadi, berkelompok bukan untuk hura-hura atau sesuatu yang tidak ada manfaatnya.



Keempat, selalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila. Hal ini seperti kisah Nabi Yusuf dalam surah Yusuf [12] ayat 22-24. Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Hal itu dicontohkah pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang hingga ia menjadi pemuda yang  bergelar al-amin (tepercaya) dari masyarakatnya.


Sumber : http://lp3mbcikarang.wordpress.com/2012/02/07/sosok-pemuda-ideal-di-mata-allah/




Tuesday, February 7, 2012

Cinta itu...

Mencintai adalah mengambil risiko tak dicintai kembali. Mencintai tanpa harus memiliki? Aku rasa hanya ada dalam dongeng. Setiap cinta, sedikit atau banyak, akan meminta kembali, meskipun hanya berupa senyuman bahwa dia cukup bahagia disajikan cinta walaupun tak punya cinta untuk membalas.



Mencintai diam-diam adalah sebuah keharusan menyiapkan diri mendapat balasan cinta diam-diam pula, atau penolakan diam-diam juga.

Semua orang hanya ingin mencintai dan dicintai. Namun mana yang harus didahulukan? Mencintai atau dicintai. Beberapa orang mencintai dan berharap dicintai, beberapa lainnya hanya akan mencintai jika ia dicintai terlebih dahulu. Ada persamaan hasil antara kedua hal tersebut, luka.

Pengharapan selalu berbanding lurus dengan kemungkinan kekecewaan yang didapat. Semakin kamu berharap, maka semakin besar kemungkinan kamu akan kecewa.

Mencinta seperti menggenggam seekor burung. Jika kamu menggenggamnya terlalu erat, maka akan mati. Namun jika menggenggamnya terlalu longgar, dia akan pergi. Jika kamu melakukan salah satu dari kedua hal tersebut, tetap hasil akhirnya adalah luka. Di hatimu, atau hatinya.

Pilih mana? Aku selalu benci pilihan, tapi lebih benci lagi jika tidak punya pilihan sama sekali. Ada kalanya ketika kamu hanya ingin mencintai, kamu hanya berakhir dengan melukai.

Aku lebih baik dilukai, karena ketika kamu dilukai kamu selalu punya objek untuk disalahkan, dimaki-maki. Apa bedanya dengan melukai? Melukai orang lain, apalagi orang yang kamu sayang, hanya menyisakan dirimu sendiri untuk disalahkan. Selamanya, kamu hanya bisa menyalahkan diri sendiri..


-Tulisan ini saya copy dari salah satu web, namun saya lupa. Sebagai motivasi pada diri sendiri dan menyebarkan untuk orang lain-



-untuk sang penulis, maafkan kami karena tidak menyertakan nama anda. Bukan karena kami tidak ingin, namun karena semata mata kekhilafan kami yaitu lupa-