Wednesday, March 23, 2016

Love Live! Mou Hitori Ja Nai yo - Lyric

Ngedenger lagu yang bener2 menyentuh dari love live! yang dibawakan sama honoka. Dari sisi lirik nya juga menyentuh, menohok diri gw.
So here it is, lirik dari Mou Hitori Ja Nai yo...

kasih ini biar manis >,<

Romaji 

Mou, shinaide….
Hitori de tojikomoru no wa
Kanashiku naru desho?
Yonde hoshii na

Mou, shinaide?
Hitori ni narita garu no wa
Kizutsukitakunai kimochi nanda ne

Douka watashi o omoidashite yo to
Tsubuyaita yonaka no hoshi wa kirei

Nakitai toki mo aru yo issho ni ireba ii yo
Kotoba ga mitsukaranai issho naraba ii janai

Un, wakaru yo….
Omoi ga ooki sugitara
Kurushiku naru desho?
Itte miyou ka

Un, wakaru yo?
Omoi ni hane ga attara
Kimi e todoketai kimi ga daisuki

Dakara watashi o omoidashite yo ne
Tameiki de yonaka no hoshi ga ochita

Nakitai toki mo aru yo issho ni ireba ii yo
Kotoba ga mitsukaranai issho naraba ii janai
Aitai toki wa itsumo issho ni ireba ii yo
Kotoba ni mayou keredo issho naraba ii janai

Mou hitori janakute ii 

Japan

もう、しないで…。
ひとりで閉じこもるのは
悲しくなるでしょ?
呼んで欲しいな

もう、しないで?
ひとりになりたがるのは
傷つきたくない気持ちなんだね

どうか私を思い出してよと
つぶやいた 夜中の星はきれい

泣きたい時もあるよ 一緒にいればいいよ
言葉がみつからない 一緒ならばいいじゃない

うん、わかるよ…。
想いが大きすぎたら
苦しくなるでしょ?
言ってみようか

うん、わかるよ?
想いに羽があったら
君へ届けたい 君がだいすき

だから私を思い出してよね
ためいきで 夜中の星が落ちた

泣きたい時もあるよ 一緒にいればいいよ
言葉がみつからない 一緒ならばいいじゃない
会いたい時はいつも 一緒にいればいいよ
言葉にまようけれど 一緒ならばいいじゃない

もうひとりじゃなくていい  

English 

Please, don't anymore...
Shutting yourself away all alone
Will just make you sad, won't it?
I want you to call out to me

Please, don't anymore, okay?
You pretend you want to be alone
Because you don't want to be hurt, isn't that right?

"Please remember me," I murmured
As the stars shined brightly through the night

There'll be times you want to cry; We can be together then
You may not be able to find any words, but as long as we're together, isn't that fine?

Yes, I know what you mean...
Whenever you bottle up your feelings,
You end up torn up on the inside, don't you?
Why not try talking about how you feel?

Yes, you understand, don't you?
If my heart had wings,
I'd want to send to you an "I love you"

So remember me, okay?
With a sigh, the stars fell throughout the night

There'll be times you want to cry; We can be together then
You may not be able to find any words, but as long as we're together, isn't that fine?
Whenever you want to see me, we can be together
You may not be able to find the right words, but as long as we're together, isn't that fine?

You don't have to be alone anymore

Source : here 

Tuesday, March 22, 2016

Suatu Hari

Suatu hari kamu mengetahui ada seseorang yang menyukaimu tapi kamu biasa saja menanggapinya. Tidak pernah terbesit dalam hatimu ada rasa suka yang bisa digunakan untuk membalasnya. Lantas suatu hari, dia yang tidak pernah kamu duga itu berniat memperjuangkanmu. Apakah boleh?
Kamu terkejut, mungkin juga merasa tidak nyaman atas apa yang dia lakukan. Meski sebenarnya dia tidak berbuat hal aneh, bahkan tidak pernah menunjukkan bagaimana caranya dia berjuang. Hanya saja, pengetahuanmu tentangnya bahwa dia sedang memperjuangkanmu, membuat ketenanganmu terusik.
Padahal, dia sama sekali tidak mengusik. Hanya saja kamu menolaknya. Padahal dia tidak meminta apa-apa. Dia hanya berjuang, apakah boleh?
Satu hal yang mungkin harus kamu tahu, kamu tidak bisa menolak cinta seseorang sebab cinta itu adalah miliknya, tumbuh di dalam hatinya sendiri. Akan tetapi keputusan bagaimana kamu bersikap kepadanya adalah sepenuhnya hakmu.
Kadang atau mungkin memang lebih baik; ketidaktahuan kita tentang cinta seseorang itu jauh lebih aman daripada kita mengetahuinya.


(c) kurniawangunadi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
The question is, 
Apakah cinta itu layak untuk diperjuangkan?
Fells bullshit......
Always like this, always
 

Friday, March 18, 2016

Kiamat DImulai Dari Hari Yang Biasa-Biasa Saja - Baca, Sebarkan, Renungkan

Kiamat adalah hari2 akhir untuk kehidupan seluruh makhluk di seluruh dunia ini
Mendengar kata ini pasti kita langsung berpikir bahwa fenomenanya pasti penuh dengan
gejolak2 yang dahsyat. Namun pernahkah agan/wati memikirkan skema yang satu ini?
Justru hal ini membuat kita lengah dengan datangnya hari kiamat.

Jam 4:00 pagi kita bangun solat subuh, kemudian kita
bersiap2 untuk ke tempat kerja, sampai kantor pukul 7:00 pagi, hari masih gelap. Mungkin
kita anggap hari ini akan hujan, jadi abaikan. Masuk kantor, bekerja dan kita lihat pukul
12:00 siang, sudah waktunya makan siang, tapi keadaan masih tetap gelap. Keluar pintu kantor,
suasana masih gelap, hitam pekat seperti malam..mungkin masih bisa dianggap hari ini akan
hujan lagi, jadi masih diabaikan saja.
Tapi kalo jam 14:00 pm pun hari masih gelap, pertanda apa itu?
Keesokkan pun sama, nonton tv semua orang kalang kabut menceritakan bahawa dunia ini sudah
tidak ada lagi siangnya, dan begitu juga dengan lusa, masih tidak ada lagi matahari.
Tetapi pada hari keempat kita bangun pagi, kita dapat melihat matahari, tetapi jangan
terkejut karena matahari telah terbit dari sebelah barat. Kehebatan ahli dunia akan
mengatakan itu fenomena alam, tapi sadarkah, itulah pertanda besar yang paling awal
sebelum tibanya hari kiamat!! Maka telah tertutuplah pintu taubat.

Saat itu, kita akan lihat satu fenomena luar biasa di mana
golongan kaya akan keluarkan semua hartanya utk diinfakkan. Golongan yang
tidak pernah baca Quran,akan rela 24 jam untuk baca Al-Qur'an. Golongan yang
tak pernah sholat jemaah akan berlari2 dan berbondong2 menunaikan sholat
secara berjemaah. Tapi sayangnya semuanya sudah tidak berguna lagi,
karena Kiamat telah terjadi.

Kenapa kita tidur saat Allah memanggil?
Tapi kita sanggup menahan kantuk saat menonton film atau menonton tv selama 3 jam?
Kenapa kita bosan saat baca Al-Qur'an?
Melainkan kita lebih rela membaca timeline twitter, wall facebook, novel atau buku lain?
Melihat tv pagi, siang, malam?
Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah?
Tapi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh?
Kenapa masjid semakin kecil dan sepi?
Tapi bar dan club, mall semakin besar dan ramai?
Kenapa kita lebih sangat senang menyembah ARTIS?
Tapi sangat susah untuk menemui ALLAH?
Pikirkan itu!!!

Apakah anda akan menforward pesan ini?
Apakah anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan dengan kawan yang lain?
Allah Berfirman: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu, Aku akan
menyangkal kamu pada saat hari penghakiman....."
"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala"
Renungkanlah......

- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar2nya
- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga
mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Kabah
- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa
bimbang dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati
dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain,
akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"
Kita bisa kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang terlalu penting
tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.
Allah berfirman "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada
mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan
kalian dari syurgaKu"
Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu, artinya hanya memikirkan
duniawi daripada akhirat.

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim,
sampaikanlah walau hanya pada 1 org.
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, syaitan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu mmahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan shari-hari, ia stroke.
Terus dan terus baca & amalkan agar syaitan stroke dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan ini, lagi-lagi syaitan pun mencegahnya.

Sudahlaaaaaah tak usah bersusah payah di
SEBARKAN, tak penting , BUANG WAKTU saja, tak mungkin akan di baca.....
Naudzubillamindzalik

Monday, March 7, 2016

Pulang dan Menikmati Masalah di Indonesia

Pulang dan Menikmati Masalah di Indonesia
Saya teringat memori November lalu dalam sebuah kompetisi start-up bisnis sosial di Seattle : SVP Fast Pitch. Ada 1 finalis yang punya konsep menarik, yaitu membuat alat konversi listrik dari uap sisa panci masak.
Apa problem yang ingin diatasi? Mereka menceritakan bahwa di Kenya, untuk charge HP, perlu jalan berkilo-kilo ke tempat semacam toko jasa charge HP, berbayar pula!
Eh, tunggu. Kenya? Yes, Kenya! Ga ada kerjaan apa ya, mikirin negara jauh-jauh di sana... Sampai, setelah pitch dari start-up berikut-berikutnya, saya sadar bahwa ternyata Afrika, Asia, atau third world countries are the new trend of social entrepreneurship di Amerika. Ada yang sedang bangun plant biomass di Thailand (atau Myanmar), ada juga yang sedang melirik negara Afrika lainnya dalam masalah sanitasi, dan lain sebagainya.
Sekelebat, hmm.... agak mind-blown juga sih. Bayangan saya selama bertahun-tahun tentang anak muda Amerika yang hedon, doyan party hingga pagi sirna seketika. Apa mungkin masalah sosial di Amerika sudah terlalu sedikit? Atau menjadi kaya sudah tidak menarik lagi?
Dari hasil diskusi dengan beberapa founders-nya, saya akhirnya menyadari fenomena bahwa sociopreneur, philanthrophy, terutama yang bersifat "menyelamatkan dunia" menjadi sesuatu yang into, nge-tren, keren, the new standard of "coolness" buat anak muda Amerika. Waini.
Dugaan saya, tren belakangan artis-artis dan orang kaya yang mengarah ke filantrofis lah salah satu yang paling membentuk gaya hidup baru ini. Bill dengan inisiatifnya memusnahkan malaria, Mark dengan internet.org, atau kisah Elon yang 'membuang' sekian trilyun dari exit pay pal nya untuk membangun dunia yang lebih baik dengan Tesla dan pesawat antariksa-nya.
Belum lagi kalau menyebut Leonardo Di Caprio yang begitu mendarah daging menggerakkan isu lingkungan, atau Malala yang jadi new icon hingga mendapat nobel. Ini sejalan dengan tesis bung Muhammad Yorga Permana bahwa artis/tokoh lebih mudah untuk menjadi agen peubah di kalangan anak-anak muda, hehe.
Ini menarik, karena cita-cita konvergen selama beberapa abad berupa kekayaan absolut (baca: punya uang sebanyak-banyaknya) rasa-rasanya mulai diimbangi dengan keinginan untuk menjadikan dunia ini lebih baik lagi. What problems you want to solve in society? In the end, what kind of future you are trying to shape?
Sejalan dengan pemikiran di atas, di setiap kesempatan seminar, saya selalu bilang begini. "Kita itu bersyukur jadi orang Indonesia. Ketika dunia luar sedang berlomba-lomba mencari masalah, kita di sini ngesot 100 meter ke kiri dan ke kanan aja udah ketemu 100 masalah!" Air, keluarga, kriminalitas, makanan, udara, listrik, energi, sampah... Semua deh lengkap.
Benar lah yang disampaikan oleh Ustadz Salim Fillah : "Jika seputaranmu terasa gelap; curigalah bahwa dirimu yang dikirim Allah sebagai cahaya bagi mereka!" Teman-teman, berbahagialah karena kita diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah di Indonesia, yang persis ada di depan kita hari ini!
Kadang saya suka berpikir, rasanya juga bukan tanpa alasan, Allah mengizinkan saya untuk melangkahkan kaki ke 20 negara di seluruh dunia hingga usia 27 ini. Semakin lama di negara orang yang maju, semakin terasa kontrasnya. Dan semakin mendidih darah ini untuk melakukan sesuatu setelah pulang.
Makanya, nggak kaget kalau pelajar atau pekerja Indonesia yang di luar negeri itu nasionalisme-nya makin meningkat loh, justru. Yang sedang sekolah, nggak sabar untuk menerapkan ilmunya untuk menyelesaikan masalah di kampungnya. Yang kerja, nggak sabar untuk segera investasi kebaikan dengan modal milyaran yang terkumpul dari hasil kerja belasan-puluhan tahun di negara orang.
Untuk menutup tulisan ini, izinkan saya menyampaikan kekaguman kepada alumnus-alumnus luar negeri yang telah/akan pulang, yang menjadi inspirasi saya hingga hari ini. Saya kutipkan juga sebagian quote supernya :
Bang Romi Satria Wahono: "balik sini, tidur di aspal republik ... rasain penatnya berdjoeang, nikmati panasnya jakarta .... baru terserah mau ngomong apa" (izin kutip ya bang hehe diskusi di WA)
Mas Chairul Hudaya : "Sejak lulus Master 2009, saya lebih memilih pulang kampung membangun negeri daripada menerima tawaran bekerja di salah satu perusahaan konglomerat di Korea. Membangun perlu kehadiran fisik kita ditengah tengah lapangan."
Dr. Nurul Taufiqu R: "Banyak yang ga berani pulang karena merasa tidak dihargai secara finansial. Saya buktikan bahwa justru lebih enak dan lebih mudah cari duit dan berkarya di Indonesia"
Dr. Warsito Purwo Taruno : "... Selama 12 tahun di Jepang, saya merasa itu sudah sangat bosan. Segala sesuatu sudah teratur...
...Saya ingin mencari sesuatu yang baru dan tantangan baru.
...Itu juga yang menjadi alasan saya kembali ke Indonesia, meskipun saya tahu Indonesia itu berat. Tapi kalau saya tidak putuskan, saya tidak akan bisa memulai..." (dikutip dari interview di media)
Prof. BJ Habibie : "Lihat itu Marzan Aziz Iskandar Ketua BPPT sekarang. Dia belajar di Jepang, lalu pulang menepati janji dan tidak berharap apa pun saat pulang ke Indonesia. Kini dia jadi Kepala BPPT di Indonesia. Buktikan dulu di Indonesia kalau kita memang bisa bekerja dengan baik, walaupun lulusan dari luar negeri, bukan dengan jabatan atau uang maka pulang ke Indonesia. Emangnya kamu siapa?"
Sejenak saya teringat nasihat kanjeng Nabi Muhammad : "Barangsiapa yang bangun dari tidur pagi dan tidak memikirkan nasib ummat, maka ia bukan golongan dari mereka". Masa sih orang Amerika yang seumur-umur mungkin belum pernah dengar itu hadits bisa lebih peduli?
Yuk belum terlambat untuk bergerak. Kita buat dunia jadi lebih baik; dimulai dari menyelesaikan masalah-masalah di negara kecil kita dulu. Mau yang mana dulu nih? Sampah, sanitasi, makanan, keluarga, transportasi, pendidikan, teknologi... Apa aja boleh, yang penting kita bareng-bareng ya