Friday, June 27, 2014

Pilihan Tukang Siomay atas Prabowo

Baru kemarin ngobrol sm seorang penjual siomay, kebetulan sy gemar mkn siomay dan langganan di tempat beliau yg tak jauh dari rmh sakit tempat sy kerja. Ketika saya bertanya "pak, bsk mau pilih siapa?" dia tak lantas menjawab, tp sambil senyum dia blg mau pilih yang bisa bikin tentrem mas dokter, ujarnya. Wah, klo semua capres janjinya mau bikin sejahtera dan tentrem pak. Lalu dia mencotohkan: jaman dl sy jualan aman mas, ga ada yg malakin, skrg hampir tiap hari sliweran preman minta jatah. Jaman dl itu kapan pak? dia ga jawab.. lalu saya nanya balik? apa jaman soeharto? sembari senyum lg dia jawab yahh itu mas.. jaman dulu apa2 serba murah, jualan aman, preman2 pd takut keliaran..
Sampai dirumah saya mikir.. bener jg kata bapak tadi, walaupun katanya jaman soeharto itu sarat korupsi, banyak hutang ke luar negri,ditambah sulit mengeluarkan kebebasan pendapat. Tapi nyatanya ekonomi kita stabil, keamanan dlm negri juga terjaga. Kebanyakan rakyat sebenarnya kan ga mau tahu persoalan hutang ini dan itu, korupsi ini dan itu, yang diinginkan mereka sebenarnya bisa cukup kebutuhan sehari-hari, hidup aman dan tentrem.
Kalau ngomongin masalah hutang sampai hari inipun pemerintah juga msh terus berhutang keluar negeri, klo ngmongin korupsi juga nyata2 sekarang korupsi makin menjadi-jadi, mengutip ungkapan Prof. Sahetapy: " kalau jaman dulu org korupsi dibawah meja, sekarang koruptor ga tahu malu, semeja-mejanya dibawa".
Kalau dulu katanya nepotisme merajalela. Emg skrg tidak? byk anggota dewan terhormat yg msh berasal dari satu keluarga, byk kepala daerah yg msh dlm satu keluarga, banyak bagi2 proyek yang tendernya dimenangkan oleh orang yang masih satu keluarga. Lalu apa bisa dibilang hari ini nepotisme sdh habis di negara kita pd masa paska reformasi?
Dahulu katanya banyak politikus2 vokal yang berseberangan dgn soeharto dibungkam, dijaman orde baru orang dianggap tak bisa bebas menyuarakan pendapat dan aspirasi mereka, banyak media-media baik cetak dan tv tak bisa menyiarkan tayangan dgn bebasnya. Namun apa yg terjadi sekarang? apakah setelah hampir memasuki 2 dasawarsa era reformasi berjalan, politikus2 yang terkungkung dimasa soeharto itu kini telah membawa perubahan yg lbh baik buat kita? apa kah tayangan2 di media sekarang ini justru tidak kebabalasan, makin tidak mendidik dan merusak moral generasi penerus kita?
Saya bukan mau kembali ke orde baru, krn era reformasi telah diperjuangkan oleh rekan2 kita bertaruh nyawa. Yang kami inginkan adalah adanya jaminan hidup tenang dan tentram, orang bisa tentram kalau perut tidak lapar, sakit bisa berobat, sekolah bisa membayar. yang terjadi sekarang Hari-hari saya melihat yg kaya semakin kaya, orang miskin makin tergencet. Orang sudah makin hilang toleransi dan tenggang rasa. Pergaulan semakin bebas tak ada batas. Jaminan hukum dan keamanan makin tak ada. Orang seenaknya bebas membunuh tapa takut2 dan malu.
Sebagai bangsa besar dan beradab. Kita juga tak boleh melupakan jasa2 pemimpin terdahulu kita. Apapun mereka, pasti ada kebaikan dan kekurangannya. Anda boleh jujur, bagi kita yang pernah hidup dijaman orde baru dan jaman reformasi sekarang, mana yg lbh membuat hati dan pikiran anda menjadi tenang? mana yg menurut anda memberikan jaminan rasa aman? mana yang menurut anda lbh menunjukkan ini loo Indonesia yang ramah dan bersahaja?
Kita tak bisa memungkiri banyaknya stiker, kaos bergambar soeharto dan bertuliskan "enak jamanku to?" saya pikir itu lumrah karena kerinduan sebagian orang yg pernah merasakan hidup di jaman itu. Namun banyak juga yang berkomentar miring, menghujat ini itu, padahal mungkin dia yang menghujat hanya sekumpulan anak alay yang lahir setelah era reformasi, dimana mereka hanya dgr cerita dan tidak menjalani.
Hal ini sekaligus juga utk menjawab kekhawatiran byk pihak yg menyebut Prabowo ingin mengembalikan Indonesia ke jaman Orba krn dianggap beliau adalah mantan menantu soeharto. kami anggap Ketakutan semacam itu tak beralasan. Karena di era kebebasan yang kebablasan ini sdh makin banyak org pintar dan cerdas, makin banyak orang kritis yang bertindak sebagai pengawas. Jadi seorang pemimpin tak bisa seenaknya sendiri menjadi diktator. Seorang pemimpin yg dipilih oleh rakyat juga bisa diturunkan oleh kekuatan rakyat jika dia semena-mena.
Prabowo hanya bercita-cita mengembalikan kejayaan Indonesia, menjadi bangsa yang bermartabat, rakyat hidup aman dan tenteram, aset-aset negara diselamatkan shgga dpt dimanfaatkan utk sebesar-besar kemakmuran rakyat dan untuk diwariskan pada anak cucu kita. Masih belum sadarkan bamyaknya kekayaan kita yang bocor mengalir entah kemana rimbanya? siapa diantara capres yang selama ini benar-benar berkomitmen tegas menyelamatkan itu semua. Dengan ketegasan dan kecerdasannya InsaaAllah dibawah komando Prabowo, Indonesia akan mengaum menjadi macan Asia.
Salam Perubahan Untuk Indonesia Raya,,
dr. Wahyu Triasmara

Sumber : here

No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty