Tuesday, June 24, 2014

Memilih Rasional Bukan Emosional...



Sebelum 9 Juli kita masih punya waktu untuk memilih dan menimbang siap capres yang akan kita pilih nanti. Siapa capres yang masuk akal programnya dan siapa capres yang layak dipilih karena rasa cinta pada bangsanya. Bagi pemilih rasional dan pemilih yang belum memutuskan, sama halnya dengan saya yang sudah menemukan pilihan yang tepat setelah sekian lama berpikir keras dan mempelajari kedua capres yang hebat tersebut.
Sedangkan untuk pemilih emosional, yang prinsipnya pokoknya jagoanku sik paling apik dewe, sik paling joss dwe, sik paling blaa. blaaa... ya tulisan ini tidak akan ada gunanya dan silahkan anda kembali melihat sosok hanya dari pencitraannya belaka.
Karena saya adalah dokter maka saya akan mengajukan pertanyaan seputar kesehatan. Pemilih cerdas akan bertanya bagaimana membebaskan biaya kesehatan itu sementara APBN kesehatan kita sekarang cuma 2,5% dari total APBN ??
Nah, mari kita belajar menganalisa, bukan mengedepankan emosi membabi buta karena cinta mati pada capresnya..
Program masing-masing calon boleh dibilang masih realistis, ada yang bernilai strategis namun juga ada yang sengaja di paparkan untuk menarik simpati saja (PHP). Bicara program capres, wajib bicara soal ekonomi. Kenapa demikian? sebab bidang ini
yang akan sangat menentukan keberlangsungan program-progam lain. Semua program capres itu tidak akan terwujud bila program
ekonomi tidak berjalan.
Sekarang mari bersama kita telaah Program ekonomi Berdikari Capres Jokowi-JK yang disamaikan dalam debat capres:
1. Mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 7 %.
2. Pembangunan Koperasi dan UMKM
3. Membangun industri / poros Maritim serta tol laut,
4. Membangun pasar-pasar tradisional dan pertanian
5. Membuat jalan baru sepanjang lebih dari 2000 km di luar jawa
6. Kartu Sehat untuk rakyat
7. Kartu Pintar untuk anak sekolah
Untuk mewujudkan ini, dalam berbagai kesemapatan Jokowi-Jk mengngkapkan akan menggunakan berbagai strategi seperti memudahkan perizinan, meningkatkan kualitas dan produktifitas lewat pendidikan, dan berbagai penghematan APBN lewat E-budgeting, E-auditing, E-purchasing. yang konon selama ini diterapkan dan berhasil di DKI jakarta.
Sedangkan program ekonomi Prabowo-Hataa adalah ekonomi kerakyatan, dimana bisa kita telah sbb:
1. Alokasi minimal satu milyar rupiah untuk setiap desa dan kelurahan
2. Menaikkan penghasilan rata rata rakyat Indonesia
3. Menambah lahan sawah dua juta hektare termasuk juga menyiapkan dua juta hektar untuk bio-ethanol
4. Membangun 3 ribu kilometer jalan, 4 ribu km jalan kereta api, delapan pelabuhan
5. Mendirikan bank tani dan nelayan, bank koperasi dan lembaga tabungan haji
Untuk mewujudkannya Prabowo hatta akan menggunakan strategi
utama adalah menyelamatkan aset2 negara dari bangsa asing termasuk penguasaan sumber-sumber daya alam. Mengalirkan dana besar-besaran dar kota ke desa melalui dana bergulir. Membuka luas investasi dari asing namun dengan catatn tidak mematikan perekonomian rakyat dalam negeri.
Didalam paparan visi dan misi kedua capres tentunya ditampilkan yang bai-baik dan bagus-bagus guna menarik simpati rakyat yang menyaksikan. Tapi bagi kita yang berpikir rasional dan mau meilih pemimpin dgn cerdas bukan hanya pencitraan, pasti akan bertanya lalu bagaimana mereka akan mewujudkan cita2nya? mungkinkah itu berhasil ?? yah pasti capres dan timsukses akan jawab PASTI dan BEHASIL. Lalu setelahnya apa kita hanya akan diam dan cukup menunggu bukti 5 tahun kedepan? Yuk kita kejar terus capres kita dengan pertanyaan2 kritis utk menagih janji mereka.
Pertanyaan bagi program ekonomi Jokowi-JK adalah, darimana duit untuk membiayai program- program itu? Jokowi dalam presentasinya sama sekali tidak menjelaskan darimana dananya. Bagi kami tenaga kesehatan sedikit banyak paham mengenai dana dari kartu sehat yang diusung beliau.Sebagian rakyat kecil mungkin tahunya dana itu adalah hasil jerih payah dari Jokowi, padahal dana-dana kesehatan itu seharusnya memang ada dan harus dipergunakan sebesar kemakmuran dan kesehatan rakyat. Kepala2 daerah lain pun juga memberlakukan hal yang sama, cuma bedanya tidak membesar-besarkan masalah kartu ini dan itu. Bisa dibuktikan dengan program jakesmas, jamkesda, askeskin, BPJS, semuanya berpihak pada rakyat kecil, dan memang ada dananya NAMUN.. dananya terbatas krn memang sejak dulu APBN kesehatan kita kecil. Karena apa? silahkan bertanya pd rumput yg bergoyang
Lalu apakah Pak Jokowi akan berusaha meningkatkan APBN kita dgn berbagai strategi penghematan APBN termasuk lewat E-budgeting, E-auditing, E-purchasing. yang konon selama ini diterapkan dan berhasil di DKI jakarta dan bisa di terapkan dan diselesaikan dalam 2 minggu ujarnya ketika debat? wow begitu mudahkan? kalau dihacker gimana? tambah hancur APBN kita kalau sistem management secara online tidak dipersiapkan secara masak dan matang. Kalau pusat pertahanan antlanti utara (NATO) saja situsnya berhasil di pecundangi hacker apa lg sistem kita yg dipersiapkan dalam 2 minggu? Belum lagi sumber data dari BPK saja di era kepemimpinan jokowi jakarta justru berpotensi rugi hingga 1,54 triliun. Lalu kira2 bagaimana jika ybs diberi amandat untuk mengurusi negara yg lbh besar, apa tidak mungkin justru akan lbh byk yg bocor?
Selain itu Contoh kongkrit untuk meningkatkan APBN kita adalah dengan meyelamatkan aset2 kita yang dikuasai asing, seperti yg dipaparkan Prabowo. Salah satu langkah yang mungkin menurut Jokowi juga menyatakan akan membeli kembali Indosat yang dijual Bu Megawati dengan harga obral ketika itu. Walaupun Jokowi mengatakan alasan dijual saat itu Indonesia sedang krisis/urgent, padahal mega naik jadi presiden thn 2002, sementara krisis terbesar kita tahun 98/99. Masuk akal ga?
Asal kita tahu bahwa harga saham Indosat sekarang sudah sangat
tinggi. Hanya selang satu tahun setelah dilepas, Ketika itu harga saham Indosat naik 25 % di tahun 2005. Lalu dengan mudah sekarang akan membeli kembali Indosat? wow kira-kira berapa besaran uang yang harus kita keluarkan untuk membelinya? sudah sejak tahun 2006 Indonesia berkeingingn untuk membeli saham Indosat namun selalu gagal karena dengan berbagai alasan termasuk tidak adanya kesepakatan harga dan tidak adanya hak buy back saham indosat dari Indonesia.
Sekarang, pertanyaan yang sama kita ajukan untuk program ekonomi kerakyatan Prabowo. Lalu dari mana dananya?? prabowo menyebutkan KEBOCORAN-KEBOCORAN APBN kita baik keluar negeri maupun di makan oleh oknum-oknum koruptor di negeri sendiri. Kata kebocoran yang justru sekarang seolah jadi ejekan, padahal nyata memang kekayaan negeri ini habis dinikmati oknum tertentu saja. Data abraham samad menyebutkan angka 7000 triliun walaupun itung2an Prabowo sekitar 1300 triliun. Ketika itu diketawakan oleh beberapa ahli ekonomi, termasuk juga KPK menggelar jumpa pers menyangkal itu.
Mungkinkah ada yg berpotensi bocor? kalau kita mau jujur dan rasional,, pasti akan bilang MUNGKIN!!! silahkan anda cari informasi berapa petensi kekayaan tambang kita emas, batu bara, nikel, bouksit, dan cadangan minyak yang melimpah yg di keruk perusahaan asing, kemanakah hasilnya ? dari freeport saja kita cuma dapat royalti 1 %? weladalah, utk dibagi-bagi pd oknum pejabat dan elite politik saja sudah habis, gmn mau sampai ke rakyat di daerah terpencil? ga usah jauh-jauh bisa kita lihat bagaimana kehidupan saudara2 kita dipapua? salahkah kalau akhirnya mereka meminta merdeka karena tidak adanya keadilan disana? Contoh kecil lain kenapa pelayanan kesehatan masih kurang memadai? Kemana hasil-hasil sumber kekayaan negara itu dibawa pergi dimana seharusnya bisa utk membiayai anggaran kesehatan kita? Contoh lain lagi bagaimana mungkin di propinsi Kaltim ada daerah namanya Kabupaten PASER dimana letaknya dekat denga kota yang disebut kota minyak balikpapan tapi justru disana kita sangat sulit dan antrinya bukan main untuk mendapatkan Bensin? ada apa ini?
Orang sering mengacaukan ungkapan Bocor, bocor dan bocor seolah tak mau peduli dan anggap itu lucu-lucuan belaka. Lihat saja para penambang gas asing mengisap gas-gas alam Indonesia. Lalu perusahaan BUMN kita seperti PLN, Pertamina, PGN lantas harus membeli gas-gas itu dari para penambang asing dengan harga yang lebih mahal/tinggi, sama halnya bouksit yang diungkapkan Prabowo dibawa keluar negeri lalu diolah disana dan kita harus mengimpor alumunium dgn harga mahal. belum lagi sumber airpegunungan kita yang melimpah disedot perusahaan asing dan dijadikan air mineral lalu dijual dan diminum oleh sebagian besar dari kita sekarang. Ini praktik bisnis macam apa? hanya menguntungkan segelintir oknum-oknum pejabat dan kontraktor saja, sementara kita rakyat kecil dibawah ini dapat apa???? Saya tak bisa menemukan kata lain selain kita ini terlalu diremehkan, dan dibodohi. Maaf jika saya berkata demikian, sangking gregetan dan sudah memuncak rasa jengkelnya pd tidak tegasnya pemerintahan selama ini dlm menyelamatkan aset bangsa. Sampai kapan kekayaan bangsa kita justru dinikmati orang asing sementara rakyat kita bahkan disekitar tambang itu sendiri masih melarat!
Saya pernah mendengar pernyataan seorang ekonom di sebuah liputan di TV "jika tidak dikorupsi, negara bisa menggaji rakyatnya 20 juta perbulan" menurut anda mungkin tidak pernyataan ekonom itu diwujudkan?? sementara cita-cita prabowo selama kepemimpinannya adalah menaikkan rata2 penghasilan dari 3 juta menjadi 6 juta masih cukup realistis.Mungkinkah?? mungkin saja kalau memang kekayaan bumi, air dan kekayaan alam dipergunakan sebesa-besar kemakmuran rakyat seperti yg tercantum di pasal 33 UUD 45. Bukan sebaliknay sebesar kemakmuran pejabat! Ingat!
Cita-cita lain prabowo mengalirkan dana ke desa 1 milyar pertahun juga dianggap adalah bukan murni idenya karena saat ini amanah undang-undang juga memang diharuskan demikian. Tapi Prabowo berbesar hati dan tak lantas mengklaim itu adalah idenya " ide siapapun, yang terpenting program itu bisa dilaksanakan" ujarnya didalam debat. Walaupun kita semua tahu ada sebuah perjanjian yang dituliskan Prabowo mengenai janji 1 milyar/ desa jauh hari sebelum RUU desa ini disahkan.
Tapi jika memang itu adalah amanah undang2 apakah dana 1 milyar/desa itu skrg sudah diwujudkan? belum bukan? Ada sekitar 70 ribu desa dan kelurahan di Indonesia, kalikan 1 milyar. Hasilnya perlu lebih ari 70 triliun. Bandingkan dengan tingkat kebocoran kekayaan nasional yang akan diselamatkan dan disebutkan Prabowo sbesar 1000 trilyun lebih. Masuk akalkan kalau sisanya cukup untuk membiayai program-program yang disebutkan pasangan Prabowo-Hatta. Kalau sekarang dana itu belum disalurkan, tunggu realisasinya jika memang Prabowo terpilih.
Terlepas bagaimana cara Prabowo utk mewujudkan ekonomi kerakyatannya. Banyak alasan yang menyebutkan bahwa kita mungkin masih belum bisa mengelola tambang kita sendiri, kita tak punya dana untuk menggarap lahan tambang kita sendiri, kita ga punya SDM yang mumpuni, kita ga punya ini dan itu bla.. blaa. ngomong memang mudah ya, tapi kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? kalau bukan kita siapa lagi? sampai kapan kita akan berada di ketiak bangsa asing di negeri sendiri, sampai kapan kita akan disetir oleh bangsa asing di negeri sendiri? banyak SDM2 Indonesia yang handal dan berprstasi justru malah kerja diluar negeri? kenapa? karena mereka tak dihargai di negara sendiri? banyak peneliti2 Indonesia yg dibiayai oleh prabowo utk sekolah keluar negeri, lbh dari 8000 anak papua jadi anak asuhnya, dan semua itu diambil dari kantongnya sendiri bukan dari APBN. tapi apakah dia meminta utk diliput media? tidak bukan? buktinya masih byk yg tidak tahu sumbangsihnya bagi pendidikan dinegeri ini.
Pemilu Presiden sebentar lagi, masih ada waktu untuk merenung, masih ada waktu untuk mempelajari calon presiden kita, masih ada waktu untuk tahu siapa yang beanr-benar ikhlas utk rakyat dan siapa yang jadi mesin partai untuk meraih tampak kekuasaan dgn memanfaatkan kebaikan, kesederhanaan dan pencitraan semata. Semakin banyak orang membenci saya karena tulisan2 dukungan saya ke Prabowo, tapi alhamdulillah semakin banyak teman yang ingin belajar dan menganalisa, sebelum mereka menentukan pilihan.
Sebarkan... jika anda sepaham dan sepakat... abaikan jika anda merasa ini adalah kampanye hitam... kami menulis dari hati, dengan fakta dan data bukan berdasar bualan semata. Mengutip kata Prabowo: satu lawan kebanyakan, banyak teman rasanya masih kuang" saya mengajak mari kita cerdas menganalisa calon pemimpin kita. Apapun pilihan anda kita tetap bersaudara. Siapapun nyg terpilih Bapak Jokowi atau Bapak Prabowo, keduanya adalah putra terbaik bangsa, mari kita kawal keduanya menjadi calon pemimpin yg bisa membawa perubahan.
Salam perubahan, untuk Indonesia bangkit menjadi Macan Asia...
Sumber:
- Disarikan dari tulisan bapak Kafeel Yamin
- royalti freeport 1 % : http://www.merdeka.com/uang/cuma-dapat-royalti-1-persen-jero-wacik-tiarap-hadapi-freeport.html
- Potensi kerugiaan jakarta era jokowi: http://www.tempo.co/read/news/2014/06/20/231586774/BPK-Kerugian-Jakarta-Era-Jokowi-Rp-154-Triliun
- kekayaan kita dikuasai asing: http://www.beritasatu.com/blog/ekonomi/2771-migas-dikuasai-asing-merdekakah-kita.html
- Penjualan indosat dan potensi buy back indosat: http://www.merdeka.com/politik/jokowi-mau-buy-back-indosat-harganya-sudah-4-kali-lipat.html

Sumber : here


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti kata pak dokter, cuma yang saling hujat menghujat yang tidak rasional.
Walau gw kadang menghujat sih, menghujat kebodohan.

No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty