Tuesday, April 30, 2013
Monday, April 29, 2013
Anggota Legislatif, Aleg, Caleg, DPR. Kerjaan menyenangkan #1
pekerjaan menyenangkan? emang ada?
tentu aja ada,
kerjaan yang modal kecil, namun hasil yang di dapat akan banyak :). Enak kan..
Apa sih kerjaan itu,
Anggota Legislatif DPR tuh pekerjaan yang menarik, menyenangkan, nggak perlu keringat, dan pokoknya kenikmatan banget kalo kamu jadi seorang anggota DPR.
Apa saja yang membuat menyenangkan?
1. Dateng sekenanya. Boleh dateng, boleh nggak, dan tetep dapet duit.
Dateng ke kantor tuh kewajiban. Kamu dateng ke kantor, kerja dan dapet duit dari hasil keringat kamu.
Kalau di DPR, kamu nggak dateng pun lumrah. Uang tetap masuk ke rekening kok. jadi tenang saja. Enjoy kehidupan sepenuh-penuhnya :).
Oh ya, walaupun datang ke kantor itu kewajiban, namun DPR tuh bukan kantor lho. Jadi datang nggak datang nggak wajib.
Coba kalau kamu tanya salah seorang anggota DPR.
"Pak/Bu, mau kemana?" tanya kamu. orang yang kamu tanya akan menjawab,
"oh saya mau ke DPR". Senyum sumringah,.
THE END..
Ya kan, DPR tuh bukan kantor. jadi enggak wajib. TOP lah pokoknya.
2. Jalan-jalan ke luar negeri, Gratis
Ini fitur paling asyik dari anggota DPR. Ke luar negeri nggak bayar. Bisa belanja lho. Tinggal bikin wacana,
misal yang lagi marak-marak belakangan ini, Ke luar negeri buat revisi pasal santet. Ntar mungkin ada wacana lain, buat revisi pasal kambing hitam, demo. 1 wacana yang aku tunggu dari dulu tuh, wacana mengenai anggota DPR yang sering menginap di "rumah" sepanjang hari tidak datang ke DPR(baca nomor 1, DPR, bukan kantor. karena datang ke DPR, bukan KEWAJIBAN).
Berapa sih buat ke luar negeri? Milyaran sih kata berita. Enak nggak tuh, uang kalo ada sisa, bisa dikantongin.
3. Tidur
Tidur di DPR. AC sepoi-sepoi. Angin berhembus dengan mulusnya. Menyentuh permukaan kulit, dan akhirnya mengatupkan mata. Hoam..
DPR itu adalah orang-orang yang sangat rajin. Mungkin karena kelelahan, tahajud, doa tiap malam, sampe kaki nggak kuat berdiri untuk shalat sehingga membuat mereka ketiduran di DPR. Eh, tapi jangan salah. walau tidur, mereka menghasilkan sesuatu lho. Salah satunya yang aku tulis di atas, Wacana santet.
4. Dapat mobil. Jalan-jalan plat merah.
Dapet mobil dari negara. Asyiknya jalan-jalan. Senyum aja ya.
5. Mengabaikan dosa itu biasa, mengurus rakyat menghapus dosanya
Menolong orang demi kepentingan orang lain berbuah pahala yang sangat besar. DPR adalah salah satunya.
Menolong menghabiskan uang negara(siapa lagi yang bakal habisin? nggak dipake sayang lho. mubazir).
Disumpah pakai kitab suci adalah tanda keshalehan mereka lho.
Buat topik apalah.
Jadi untuk kamu yang niat banget jadi anggota DPR, daftar aja. Bebas dari apapun. Dosa? Uang banyak?
Nggak usa ragu deh habis baca ini. Oh ya, ada kemungkinan kamu bisa ketemu sama Soeharto(belum pernah ketemu? ntar ketemu), george w bush(pemimpin paling budiman lho ini, ngebantai seenak jidat dan tangan dia bersih dari darah), Firaun zaman nabi musa, Abu jahal(kecatet nama di Al-Quran, abadi nggak tuh?).
Buruan gabung dan nikmati fasilitas jadi anggota DPR
Tulisan berikutnya Artis, Kerjaan yang menyenangkan #2
Link menyusul :D
tentu aja ada,
kerjaan yang modal kecil, namun hasil yang di dapat akan banyak :). Enak kan..
Apa sih kerjaan itu,
Anggota Legislatif DPR tuh pekerjaan yang menarik, menyenangkan, nggak perlu keringat, dan pokoknya kenikmatan banget kalo kamu jadi seorang anggota DPR.
Apa saja yang membuat menyenangkan?
1. Dateng sekenanya. Boleh dateng, boleh nggak, dan tetep dapet duit.
Rapat kosong? Enjoy aja. |
Dateng ke kantor tuh kewajiban. Kamu dateng ke kantor, kerja dan dapet duit dari hasil keringat kamu.
Kalau di DPR, kamu nggak dateng pun lumrah. Uang tetap masuk ke rekening kok. jadi tenang saja. Enjoy kehidupan sepenuh-penuhnya :).
Oh ya, walaupun datang ke kantor itu kewajiban, namun DPR tuh bukan kantor lho. Jadi datang nggak datang nggak wajib.
Coba kalau kamu tanya salah seorang anggota DPR.
"Pak/Bu, mau kemana?" tanya kamu. orang yang kamu tanya akan menjawab,
"oh saya mau ke DPR". Senyum sumringah,.
THE END..
Ya kan, DPR tuh bukan kantor. jadi enggak wajib. TOP lah pokoknya.
2. Jalan-jalan ke luar negeri, Gratis
Ini fitur paling asyik dari anggota DPR. Ke luar negeri nggak bayar. Bisa belanja lho. Tinggal bikin wacana,
misal yang lagi marak-marak belakangan ini, Ke luar negeri buat revisi pasal santet. Ntar mungkin ada wacana lain, buat revisi pasal kambing hitam, demo. 1 wacana yang aku tunggu dari dulu tuh, wacana mengenai anggota DPR yang sering menginap di "rumah" sepanjang hari tidak datang ke DPR(baca nomor 1, DPR, bukan kantor. karena datang ke DPR, bukan KEWAJIBAN).
Berapa sih buat ke luar negeri? Milyaran sih kata berita. Enak nggak tuh, uang kalo ada sisa, bisa dikantongin.
3. Tidur
Tidur di DPR. AC sepoi-sepoi. Angin berhembus dengan mulusnya. Menyentuh permukaan kulit, dan akhirnya mengatupkan mata. Hoam..
DPR itu adalah orang-orang yang sangat rajin. Mungkin karena kelelahan, tahajud, doa tiap malam, sampe kaki nggak kuat berdiri untuk shalat sehingga membuat mereka ketiduran di DPR. Eh, tapi jangan salah. walau tidur, mereka menghasilkan sesuatu lho. Salah satunya yang aku tulis di atas, Wacana santet.
4. Dapat mobil. Jalan-jalan plat merah.
Dapet mobil dari negara. Asyiknya jalan-jalan. Senyum aja ya.
5. Mengabaikan dosa itu biasa, mengurus rakyat menghapus dosanya
Menolong orang demi kepentingan orang lain berbuah pahala yang sangat besar. DPR adalah salah satunya.
Menolong menghabiskan uang negara(siapa lagi yang bakal habisin? nggak dipake sayang lho. mubazir).
Disumpah pakai kitab suci adalah tanda keshalehan mereka lho.
Buat topik apalah.
Jadi untuk kamu yang niat banget jadi anggota DPR, daftar aja. Bebas dari apapun. Dosa? Uang banyak?
Nggak usa ragu deh habis baca ini. Oh ya, ada kemungkinan kamu bisa ketemu sama Soeharto(belum pernah ketemu? ntar ketemu), george w bush(pemimpin paling budiman lho ini, ngebantai seenak jidat dan tangan dia bersih dari darah), Firaun zaman nabi musa, Abu jahal(kecatet nama di Al-Quran, abadi nggak tuh?).
Buruan gabung dan nikmati fasilitas jadi anggota DPR
Tulisan berikutnya Artis, Kerjaan yang menyenangkan #2
Link menyusul :D
Sunday, April 28, 2013
Mengapa Kita Tetap Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?
Sebuah kisah sederhana yang sangat menggugah hati kita yang masih ragu untuk membaca Al-Quran
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah
perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan
Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi
Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian
membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi
seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti
yang disaksikannya setiap hari.Suatu hari ia
bertanya pada kakeknya,
“Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu
tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada
sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku
selesai membaca dan menutupnya.
Jadi apa
gunanya membaca Al-quran jika tak memahami
artinya ?”
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan
batu-batu di perapian, menjawab pertanyaan sang
cucu,
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa
ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan
sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan
kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis
sebelum dia sampai di rumah. Kakek tersebut
tertawa dan berkata,
“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali.”
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai
bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini
anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi
keranjangnya kosong sebelum sampai di
rumah.Dengan terengah-engah dia mengatakan
kepada kakeknya, tidak mungkin membawa
sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari
sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.Kakek
berkata,
“Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang
air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”
Dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya
mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa
hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan
kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari
secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum
sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil dan
mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian
berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika
sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong
lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata :
”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :
“Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu.”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia
menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat
berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah
keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi
sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ”
Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca
Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun
tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu
membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam.
*Semoga kita makin semangat dalam membaca dan
mempelajari Alqur'an
perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan
Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi
Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian
membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi
seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti
yang disaksikannya setiap hari.Suatu hari ia
bertanya pada kakeknya,
“Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu
tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada
sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku
selesai membaca dan menutupnya.
Jadi apa
gunanya membaca Al-quran jika tak memahami
artinya ?”
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan
batu-batu di perapian, menjawab pertanyaan sang
cucu,
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa
ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan
sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan
kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis
sebelum dia sampai di rumah. Kakek tersebut
tertawa dan berkata,
“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali.”
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai
bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini
anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi
keranjangnya kosong sebelum sampai di
rumah.Dengan terengah-engah dia mengatakan
kepada kakeknya, tidak mungkin membawa
sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari
sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.Kakek
berkata,
“Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang
air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”
Dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya
mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa
hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan
kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari
secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum
sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil dan
mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian
berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika
sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong
lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata :
”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :
“Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu.”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia
menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat
berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah
keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi
sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ”
Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca
Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun
tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu
membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam.
*Semoga kita makin semangat dalam membaca dan
mempelajari Alqur'an
Friday, April 26, 2013
KISAH BIOGRAFI USTAD JEFRY AL BUCHORI
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi m
… Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah. Perjalanan hidup Jeffry
Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses
pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang
tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya yang sangat memikat mulai nomor ini.
Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.
Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan.
Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.
Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.
Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.
BERKEPRIBADIAN GANDA ...
Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.
Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.
Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.
Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.
Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.
Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.
KENAL DUNIA MALAM ...
Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.
Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda. Malah makin parah.
Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.
Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.
Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA.
MAIN SINETRON ...
Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting.
Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.
Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.
Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.
Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.
Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.
Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata.
Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.
Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.
***
“DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH” ...
Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.
Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya, sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.
Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.
Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya.
Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.
KECANDUAN KIAN PARAH
Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.
Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.
Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.
Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.
Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat.
Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan.
NAMA DICORET ...
Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka pada apa pun.
Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.
Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.
Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk playboy.
Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.
Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku.
DIAJAK UMI UMRAH
Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.
Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.
Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.
Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.
Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.
Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.
Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.
*****
BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP ...
Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.
Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.
Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah.
Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.
CUEK SAAT PACARAN ..
(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.
Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.
Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.
Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.
Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)
JUALAN KUE ...
Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku.
Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.
Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.
Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut.
Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.
Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.
MAKAN SEPIRING BERDUA ...
(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.
Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.
Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku.
Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)
HIDUP DI JALAN ALLAH ...
Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.
Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.
Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.
Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.
Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya.
Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.
Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
Sumber : here
Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.
Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan.
Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.
Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.
Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.
BERKEPRIBADIAN GANDA ...
Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.
Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.
Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.
Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.
Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.
Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.
KENAL DUNIA MALAM ...
Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.
Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda. Malah makin parah.
Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.
Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.
Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA.
MAIN SINETRON ...
Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting.
Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.
Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.
Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.
Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.
Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.
Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata.
Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.
Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.
***
“DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH” ...
Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.
Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya, sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.
Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.
Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya.
Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.
KECANDUAN KIAN PARAH
Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.
Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.
Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.
Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.
Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat.
Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan.
NAMA DICORET ...
Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka pada apa pun.
Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.
Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.
Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk playboy.
Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.
Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku.
DIAJAK UMI UMRAH
Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.
Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.
Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.
Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.
Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.
Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.
Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.
*****
BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP ...
Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.
Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.
Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah.
Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.
CUEK SAAT PACARAN ..
(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.
Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.
Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.
Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.
Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)
JUALAN KUE ...
Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku.
Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.
Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.
Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut.
Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.
Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.
MAKAN SEPIRING BERDUA ...
(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.
Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.
Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku.
Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)
HIDUP DI JALAN ALLAH ...
Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.
Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.
Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.
Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.
Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya.
Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.
Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
Sumber : here
Wednesday, April 24, 2013
DULU MENGHINA ISLAM, SEKARANG DIA MEMELUK ISLAM (MASUK ISLAMNYA SI PEMBUAT FILM FITNA)
Masuk Islamnya Arnoud Van Doorn membuat Belanda gempar. Pasalnya, Van Doorn adalah teman Geert Wilder sekaligus mantan Wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV). Geert Wilders dikenal luas sebagai politisi anti-Islam yang pernah membuat film Fitnapada 2008 lalu. Sedangkan PPV yang didirikannya juga dikenal sebagai partai politik berhaluan liberal yang menentang Islam.
Apa alasan Van Doorn masuk Islam dan bagaimana ia mendapatkan hidayah? Berikut ini kisahnya:
Arnoud Van Doorn bukanlah nama baru dalam jagat perpolitikan Belanda. Ia aktif di PVV, bahkan menjadi salah satu pucuk pimpinan sebagai Wakil Ketua. Tetapi justru itulah yang mengusik hatinya. Mengapa partainya selalu memusuhi Islam? Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam semakin tak terbendung, hingga ia pun mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya.
"Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," kata Van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam menghampirinya.
Rasa penasaran itu membuat Van Doorn mencari terjemah Al-Qur'an, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari demi hari berikutnya ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu satu per satu, tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain. Selama ini Van Doorn hanya tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya.
Orang-orang yang dekat dengan Van Doorn sebenarnya tahu bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tetapi agaknya mereka tidak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi Van Doorn. Karena lazim dalam dunia mereka, mengkaji sebuah pemikiran atau suatu faham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan, tidak sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.
Van Dorn menghabiskan waktu hampir setahun untuk mengkaji Qur'an, Sunnah dan sejumlah referensi Islam tersebut. Ia juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk mengetahui lebih jauh tentang agama yang menarik hatinya tersebut.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Qur'an, sunnah dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Doorn kepada televisi Al-Jazirah Inggris.
Semakin lama mempelajari Islam, Van Doorn semakin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi Kristen sebagai agamanya, Van Doorn merasakan Islam itu istimewa.
Apa yang selama ini ada dalam kepalanya bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tidak toleran, membabi buta memusuhi Barat, perlahan hilang dari pikirannya. Van Doorn menemukan Islam sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia sangka.
Van Doorn juga menemukan, Islam adalah agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan media Barat yang selama ini mencitrakan Islam sebagai teroris.
"99 persen kaum muslimin adalah pekerja keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari Islam yang benar, semakin banyak orang yang akan melihat keindahan itu," kata Van Doorn ketika diwawancarai oleh MNA.
Jalan hidayah bagi Van Doorn semakin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, seorang rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain menjelaskan Islam lebih jauh, ia juga menghubungkan Van Doorn dengan Masjid As-Soennah.
Puncak "pertarungan batin" dialami Van Doorn beberapa waktu kemudian. Apakah ia akan mengikuti hidayah yang diamini oleh fitrahnya itu atau sebatas menjadikannya sebagai pengetahuan. Beruntung, saat-saat itu tidak berlarut-larut. Setelah mantap dengan Islam, Van Doorn pun mengikrarkan syahadat. Ia pun menjadi Muslim dan menjadi saudara bagi sekitar 1,9 milyar umat. Tetapi bagi partai dan pengikutnya, Van Doorn dicap "pengkhianat."
Sumber : here
Monday, April 22, 2013
GERAKAN PEMURTADAN
Bismillahirrahmanirrahim
Artikel ini kami kirimkan sebagai "warning" akan bahaya yang semakin
lama dirasakan sangat mengkhawatirkan. Sebelumnya jauh-jauh hari sekitar akhir
bulan Februari 2004 (sebelum kampanye legislatif), kami banyak mendapatkan
informasi tentang hal ini (saat itu belum selengkap ini) dan berasal dari sumber
yang insya Allah dapat dipercaya. Kami baru mengirimkan sekarang untuk menggugah
hati kita bersama akan bahaya sesungguhnya pasca Pilpres 2004 ini, bukan untuk
menjegal salah satu Capres. Yang kita harus waspadai justeru manuver-manuver
Harakah Irtidad (Gerakan Pemurtadan) di balik sang Capres ini.
Waspadalah ... waspadalah ...
Ini isi selebaran buletin gereja, tolong sebarkan
Kepada Yang dicintai Allah Bapa,Tuhan Yesus,Bunda Maria dan Roh Kudus. Para
Pastur,Biarawati dan Penginjil Di Kab.Wonosobo,Kab.Temanggung,Kota
Magelang,Kab.Magelang,Kab.Purworejo
Salam Sejahtera,
Yang pertama kami ucapkan banyak terimakasih, kepada para Pastur,Biarawati,
dan Penginjil yang telah ikut serta mensukseskan terpilihnya gembala :
ANGELINA SONDAKH Sebagai anggota DPR RI mewakili Partai Demokrat dari daerah
pemilihan VI Jawa Tengah. Semoga dengan terpilihnya Angelina Sondakh akan
mempercepat pesan Paus Paulus Johanes II dari Vatikan guna penguasaan parlemen
dan eksekutif oleh kita. Haleluya Ameen Kami yang berterima kasih : Keluarga
besar Umat Kristiani asal Menado beserta Mahasiswa asal Menado di yogyakarta
Bersama ini kami kabarkan, sebagian draft yang telah dirancang oleh team
peneliti, pakar2 ilmu sosial politik,ekonomi yang sebagian besar dari peneliti
CSIS secara perorangan, di bawah koordinator Dr.Kusnanto Anggoro.Skenario
kristenisasi di Indonesia akan melalui beberapa jalur antara lain:
I. PENDEKATAN ANTARA TOKOH AGAMA
Sesuai dengan pesan Paus Paulus Johanes II dari Vatikan, guna
mempercepat kristenisasi di Indonesia, diharapkan umat kristiani melalui tokoh2
yang pandai berlobi untuk mengadakan pendekatan dengan tokoh2 agama lain baik
Islam,Hindu,Budha,Kongfu Tze serta aliran kepercayaan.Dengan pendekatan tersebut
diharapkan akan memperlunak hati tokoh dalam menyingkapi program kita yang kita
rahasiakan.Apabila di dalam suatu agama tersebut ada kelompok2 organisasi yang
berbeda
maka caranya keduanya harus didekati, apabila ada kesukaran maka kita berikan
ujud bantuan yang berupa materi. Hasil yang diharapkan : kita tidak akan
mengkristenisasikan mereka2 karena suatu hal yang mustahil, tetapi setidaknya
kristenisasi kita ke daerah terutama islam abangan atau agama lain yang tidak
taat tidak akan diprotes maupun diganggu, karena tokoh2 agama tersebut telah
banyak menerima kebaikan kita.
II. POLITIK
Pesan dari Vatikan berikutnya adalah penguasaan parlemen oleh kita,
adapun cara yang ditempuh:
a.Membentuk Partai politik berbasiskan kristiani, puji Tuhan telah terbentuk
Partai Damai Sejahtera (PDS), Haleluya.
b.Membentuk partai yang seolah2 nasionalis tetapi dibelakang sebagai kunci
penentu harus orang kristiani atau agama lain selain Islam.Puji Tuhan telah
terbentuk Partai Demokrat (PD), Haleluya. Hasil yang diharapkan: Puji Tuhan
hasilnya sungguh di luar dugaan dengan bantuan berbagai pihak meski harus
mengeluarkan dana yang banyak, Partai demokrat mendapatkan 57 kursi di parlemen
dan ada di urutan ke 4, dengan mayoritas caleg orang2 kristiani. Dengan cara ini
lebih menguntungkan, karena dengan partai demokrat caleg2 kita yang menjadikan
orang2 beragama Islam, sebagai contoh sodari kita Angelina Sondakh. Haleluya.
Menghadapi pemilu Capres dan Cawapres 2004, langkah2 yang akan dan telah
ditempuh antara lain:
1.Berdasarkan pesan Paus Paulus Johanes II langkah2 dalam penguasaan eksekutif,
langkahnya seperti Pemilu
legislatif kemarin. Kita akan dibantu oleh Amerika sebagai penyandang dana
serta konglomerat2 kristiani dari Amerika akan dikoordinasikan oleh Jenderal
Fance Samuel (Agen Rahasia Amerika untuk Asia) Hasil yang diharapkan: Untuk saat
ini belum memungkinkan kita mengajukan capres dari umat kristiani, karena saya
yakin tidak akan dipilih oleh orang2 islam.Langkah yang ditempuh Partai Demokrat
mengajukan Capres dan Cawapres yang beragama Islam, tetapi di bawah Amerika.
Gembala2 kristiani jangan khawatir dengan Capres dan Cawapres yang beragama
Islam yang diajukan oleh Partai Demokrat, sebab mereka2 di bawah skenario kita,
tidak mungkin mereka akan berani melawan kita. Sebagai contoh presiden kita yang
sekarang saja yang muslim dan tidak berhutang budi kepada amerika saja tidak
berani membantah untuk tetap memenjarakan Abu Bakar Ba'asyir. Kemudian untuk
kasus RMS Alex Manuputy yang jelas2 bertindak makar akan mendirikan negara di
sebuah negara yaitu Republik Maluku Selatan nyatanya
mereka dibebaskan untuk pergi ke Amerika. Bagaimana dengan Aceh yang
pemberontaknya orang2 Islam, mereka akan
dihabisi, Haleluya.
2.Koalisi pendukung Capres dan Cawapres sampai saat ini pasangan Capres kita
didukung 2 partai yaitu PKPI dan
PBB. Koalisi dengan PKPI diharapkan akan menarik massa pendukung PKPI untuk
mendukung pasangan Capres kita dan yang sangat menarik lagi dukungan dari PBB.
Yang diharapkan : menarik suara umat islam agar tidak mencurigai kalau kita di
balik itu semua, dan untuk pemilu ke depan Partai Islam ini diharapkan sudah
akan ditinggalkan oleh pemilihnya, kalau mereka tahu kita semua yang menyusun
skenarionya. Dan diharapkan umat kristiani
di bawah jangan gelisah dengan isu2 yang akan menguntungkan umat Islam, dan isu
yang akan merugikan etnis china, sebab itu semua memang skenario kita agar umat
islam tidak curiga kepada kita. Untuk lebih meyakinkan mereka, Capres kita akan
mengadakan perjalanan ritual ke mekah. Dan perlu pastur ketahui, setelah
pemilihan Legislatif, Partai Demokrat mendapatkan suara yang cukup signifikan,
Capres kita langsung berkunjung ke Amerika, Haleluya.
3.Untuk penguasaan media, khususnya media elektrik TV, orang2 kita yang seiman
maupun pendukung Capres kita akan membantu kita dengan segala komentar2nya, yang
akan menguntungkan pasangan capres kita. Lembaga Peneliti LSI dan yang lainnya
semua orangnya telah dibayar untuk kita. Untuk acara seminar-seminar atau yang
lain,
lembaga peneliti yang mendukung kita telah dan akan melanjutkan akan mengadakan
acara2 tersebut dengan mengundang pengamat2 dari luar negri.Yang diharapkan akan
mengunggulkan pasangan capres kita, dan menjatuhkan pasangan Capres lain dengan
komentar2nya, terutama Capres amin rais dan hamzah haz,Haleluya
4.PDS memang seolah-olah tidak mendukung kita, tetapi mendukung Capres lain.
Jangan khawatir dalam pencoblosan nanti Gereja akan menginstruksikan untuk
mendukung pasangan Capres Partai Demokrat. Apabila pasangan Capres kita terpilih
jadi presideng, target kita untuk Pemilu 2009 kita yakin menang, dan dapat
menggeser Partai Golkar
maupun PDIP, karena pemilih nasionalis pasti akan memilih Partai Demokrat,
Haleluya.
5.Menurut informan kita di Magelang yang dapat dipercaya, menginformasikan bahwa
seorang ulama kenamaan yang
berdomisili dan memimpin pesantren di Kecamatan Tegalrejo kabupaten Magelang
Jateng yang cukup terkenal,
meski mereka tidak secara terang2an mendukung partai kita, tetapi mendukung
Capres kita, puji Tuhan.
Dengan dukungannya terhadap Caleg gembala kita Angelina
Sondakh....................................................
Semoga Ulama tersebut mendapat lindungan Tuhan Yesus, Haleluya.
6.Umat islam telah terpecah-pecah, Jama'ah NU mendukung Capres-cawapresnya
walaupun hanya sebatas sebagai wakil
presiden...........Islam............terpecah, malah ada yang berpihak
kepada kita, yang secara tidak langsung membantu program kristenisasi
kita,semoga semua ini merupakan kasih Yesus, Haleluya.
III. PENDIDIKAN
a. Lewat anggota DPR RI terpilih wakil kita di parlemen akan memperjuangkan
untuk mencabut UU SISDIKNAS, karena UU tersebut jelas2 menghambat pemurtadan
umat lain untuk masuk memeluk agama kita.
b.Program konglomerat kita, Bapak James Riyadi sebagai donatur yang akan
membangun sekolah2 kristen sebanyak 1000 buah di Indonesia dengan dana pribadi.
Apabila akan terwujud dengan tidak ada hambatan maka program penguasaan
eksekutif dan legislatif akan terwujud.
IV. EKONOMI DAN SOSIAL
Apabila pasangan Capres dan Cawapres kita terpilih, maka lembaga pemeliharaan
yang didominasi oleh peneliti orang2 kita pasti akan terpakai. Adapun hasil yang
diharapkan dengan system ekonomi seperti zaman Orde Baru yang di konsep oleh
CSIS, ternyata sangat menguntungkan kita. Lihat saja konglomerat di indonesia
ini adalah 90% gembala kristiani yang telah diuntungkan oleh sistem ekonomi
orede baru. Ini semua sangat menguntungkan kita baik dari penggalian dana untuk
untuk pembiayaan misionaris kita, maupun pemurtadan lewat tenaga kerja yang
bekerja pada perusahaannya. Dari data statistik kenaikan pemeluk agama kita
cukup signifikan,mereka berasal dari agama Islam mayoritas, Hindu, Budha, Kongfu
Tze dan kepercayaan. Apa yang sekarang kita lihat kesuksesan ini adalah jerih
payah para peneliti dan misionaris2 kita.Lihat saja birokrasi di negara kita
benar2 sedang bobrok, mereka
telah terjerumus dalam sekulerisme dan hedonisme, asal kita punya uang mereka
akan menuruti keinginan kita, Haleluya Ameen.
Catatan:
Mohon berita ini hanya untuk kalangan kita saja, dan untuk
dirahasiakan bagi orang2 selain agama kita, karena disinyalir pesan penguasa
legislatif dan eksekutif Paus Paulus Johanes II oleh kita dan keberadaan
Jendral Fance Samuel di balik semua ini telah tercium oleh orang2
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang peduli terhadap
Islam, Haleluya Ameen.
Setelah membaca artikel ini tolong kasih tahu teman, sahabat kita sesama muslim
akan bahaya yang datangnya dari orang-orang kafir supaya kita waspada
Sumber : here
Aku sebenarnya nggak suka suudzon atau sebagainya, tapi isi dari artikel ini sangat menuntut sekali untuk di sebarkan. Jika ada kesalahan, semoga Allah mengampuni saya yang menyebarkan info ini. Jika benar, semoga kesadaran tiba kepada umat muslim sekarang bahwa dunia ini, khususnya indonesia mengalami pergerakan frontal ke arah kristenisasi.
Artikel ini kami kirimkan sebagai "warning" akan bahaya yang semakin
lama dirasakan sangat mengkhawatirkan. Sebelumnya jauh-jauh hari sekitar akhir
bulan Februari 2004 (sebelum kampanye legislatif), kami banyak mendapatkan
informasi tentang hal ini (saat itu belum selengkap ini) dan berasal dari sumber
yang insya Allah dapat dipercaya. Kami baru mengirimkan sekarang untuk menggugah
hati kita bersama akan bahaya sesungguhnya pasca Pilpres 2004 ini, bukan untuk
menjegal salah satu Capres. Yang kita harus waspadai justeru manuver-manuver
Harakah Irtidad (Gerakan Pemurtadan) di balik sang Capres ini.
Waspadalah ... waspadalah ...
Ini isi selebaran buletin gereja, tolong sebarkan
Kepada Yang dicintai Allah Bapa,Tuhan Yesus,Bunda Maria dan Roh Kudus. Para
Pastur,Biarawati dan Penginjil Di Kab.Wonosobo,Kab.Temanggung,Kota
Magelang,Kab.Magelang,Kab.Purworejo
Salam Sejahtera,
Yang pertama kami ucapkan banyak terimakasih, kepada para Pastur,Biarawati,
dan Penginjil yang telah ikut serta mensukseskan terpilihnya gembala :
ANGELINA SONDAKH Sebagai anggota DPR RI mewakili Partai Demokrat dari daerah
pemilihan VI Jawa Tengah. Semoga dengan terpilihnya Angelina Sondakh akan
mempercepat pesan Paus Paulus Johanes II dari Vatikan guna penguasaan parlemen
dan eksekutif oleh kita. Haleluya Ameen Kami yang berterima kasih : Keluarga
besar Umat Kristiani asal Menado beserta Mahasiswa asal Menado di yogyakarta
Bersama ini kami kabarkan, sebagian draft yang telah dirancang oleh team
peneliti, pakar2 ilmu sosial politik,ekonomi yang sebagian besar dari peneliti
CSIS secara perorangan, di bawah koordinator Dr.Kusnanto Anggoro.Skenario
kristenisasi di Indonesia akan melalui beberapa jalur antara lain:
I. PENDEKATAN ANTARA TOKOH AGAMA
Sesuai dengan pesan Paus Paulus Johanes II dari Vatikan, guna
mempercepat kristenisasi di Indonesia, diharapkan umat kristiani melalui tokoh2
yang pandai berlobi untuk mengadakan pendekatan dengan tokoh2 agama lain baik
Islam,Hindu,Budha,Kongfu Tze serta aliran kepercayaan.Dengan pendekatan tersebut
diharapkan akan memperlunak hati tokoh dalam menyingkapi program kita yang kita
rahasiakan.Apabila di dalam suatu agama tersebut ada kelompok2 organisasi yang
berbeda
maka caranya keduanya harus didekati, apabila ada kesukaran maka kita berikan
ujud bantuan yang berupa materi. Hasil yang diharapkan : kita tidak akan
mengkristenisasikan mereka2 karena suatu hal yang mustahil, tetapi setidaknya
kristenisasi kita ke daerah terutama islam abangan atau agama lain yang tidak
taat tidak akan diprotes maupun diganggu, karena tokoh2 agama tersebut telah
banyak menerima kebaikan kita.
II. POLITIK
Pesan dari Vatikan berikutnya adalah penguasaan parlemen oleh kita,
adapun cara yang ditempuh:
a.Membentuk Partai politik berbasiskan kristiani, puji Tuhan telah terbentuk
Partai Damai Sejahtera (PDS), Haleluya.
b.Membentuk partai yang seolah2 nasionalis tetapi dibelakang sebagai kunci
penentu harus orang kristiani atau agama lain selain Islam.Puji Tuhan telah
terbentuk Partai Demokrat (PD), Haleluya. Hasil yang diharapkan: Puji Tuhan
hasilnya sungguh di luar dugaan dengan bantuan berbagai pihak meski harus
mengeluarkan dana yang banyak, Partai demokrat mendapatkan 57 kursi di parlemen
dan ada di urutan ke 4, dengan mayoritas caleg orang2 kristiani. Dengan cara ini
lebih menguntungkan, karena dengan partai demokrat caleg2 kita yang menjadikan
orang2 beragama Islam, sebagai contoh sodari kita Angelina Sondakh. Haleluya.
Menghadapi pemilu Capres dan Cawapres 2004, langkah2 yang akan dan telah
ditempuh antara lain:
1.Berdasarkan pesan Paus Paulus Johanes II langkah2 dalam penguasaan eksekutif,
langkahnya seperti Pemilu
legislatif kemarin. Kita akan dibantu oleh Amerika sebagai penyandang dana
serta konglomerat2 kristiani dari Amerika akan dikoordinasikan oleh Jenderal
Fance Samuel (Agen Rahasia Amerika untuk Asia) Hasil yang diharapkan: Untuk saat
ini belum memungkinkan kita mengajukan capres dari umat kristiani, karena saya
yakin tidak akan dipilih oleh orang2 islam.Langkah yang ditempuh Partai Demokrat
mengajukan Capres dan Cawapres yang beragama Islam, tetapi di bawah Amerika.
Gembala2 kristiani jangan khawatir dengan Capres dan Cawapres yang beragama
Islam yang diajukan oleh Partai Demokrat, sebab mereka2 di bawah skenario kita,
tidak mungkin mereka akan berani melawan kita. Sebagai contoh presiden kita yang
sekarang saja yang muslim dan tidak berhutang budi kepada amerika saja tidak
berani membantah untuk tetap memenjarakan Abu Bakar Ba'asyir. Kemudian untuk
kasus RMS Alex Manuputy yang jelas2 bertindak makar akan mendirikan negara di
sebuah negara yaitu Republik Maluku Selatan nyatanya
mereka dibebaskan untuk pergi ke Amerika. Bagaimana dengan Aceh yang
pemberontaknya orang2 Islam, mereka akan
dihabisi, Haleluya.
2.Koalisi pendukung Capres dan Cawapres sampai saat ini pasangan Capres kita
didukung 2 partai yaitu PKPI dan
PBB. Koalisi dengan PKPI diharapkan akan menarik massa pendukung PKPI untuk
mendukung pasangan Capres kita dan yang sangat menarik lagi dukungan dari PBB.
Yang diharapkan : menarik suara umat islam agar tidak mencurigai kalau kita di
balik itu semua, dan untuk pemilu ke depan Partai Islam ini diharapkan sudah
akan ditinggalkan oleh pemilihnya, kalau mereka tahu kita semua yang menyusun
skenarionya. Dan diharapkan umat kristiani
di bawah jangan gelisah dengan isu2 yang akan menguntungkan umat Islam, dan isu
yang akan merugikan etnis china, sebab itu semua memang skenario kita agar umat
islam tidak curiga kepada kita. Untuk lebih meyakinkan mereka, Capres kita akan
mengadakan perjalanan ritual ke mekah. Dan perlu pastur ketahui, setelah
pemilihan Legislatif, Partai Demokrat mendapatkan suara yang cukup signifikan,
Capres kita langsung berkunjung ke Amerika, Haleluya.
3.Untuk penguasaan media, khususnya media elektrik TV, orang2 kita yang seiman
maupun pendukung Capres kita akan membantu kita dengan segala komentar2nya, yang
akan menguntungkan pasangan capres kita. Lembaga Peneliti LSI dan yang lainnya
semua orangnya telah dibayar untuk kita. Untuk acara seminar-seminar atau yang
lain,
lembaga peneliti yang mendukung kita telah dan akan melanjutkan akan mengadakan
acara2 tersebut dengan mengundang pengamat2 dari luar negri.Yang diharapkan akan
mengunggulkan pasangan capres kita, dan menjatuhkan pasangan Capres lain dengan
komentar2nya, terutama Capres amin rais dan hamzah haz,Haleluya
4.PDS memang seolah-olah tidak mendukung kita, tetapi mendukung Capres lain.
Jangan khawatir dalam pencoblosan nanti Gereja akan menginstruksikan untuk
mendukung pasangan Capres Partai Demokrat. Apabila pasangan Capres kita terpilih
jadi presideng, target kita untuk Pemilu 2009 kita yakin menang, dan dapat
menggeser Partai Golkar
maupun PDIP, karena pemilih nasionalis pasti akan memilih Partai Demokrat,
Haleluya.
5.Menurut informan kita di Magelang yang dapat dipercaya, menginformasikan bahwa
seorang ulama kenamaan yang
berdomisili dan memimpin pesantren di Kecamatan Tegalrejo kabupaten Magelang
Jateng yang cukup terkenal,
meski mereka tidak secara terang2an mendukung partai kita, tetapi mendukung
Capres kita, puji Tuhan.
Dengan dukungannya terhadap Caleg gembala kita Angelina
Sondakh....................................................
Semoga Ulama tersebut mendapat lindungan Tuhan Yesus, Haleluya.
6.Umat islam telah terpecah-pecah, Jama'ah NU mendukung Capres-cawapresnya
walaupun hanya sebatas sebagai wakil
presiden...........Islam............terpecah, malah ada yang berpihak
kepada kita, yang secara tidak langsung membantu program kristenisasi
kita,semoga semua ini merupakan kasih Yesus, Haleluya.
III. PENDIDIKAN
a. Lewat anggota DPR RI terpilih wakil kita di parlemen akan memperjuangkan
untuk mencabut UU SISDIKNAS, karena UU tersebut jelas2 menghambat pemurtadan
umat lain untuk masuk memeluk agama kita.
b.Program konglomerat kita, Bapak James Riyadi sebagai donatur yang akan
membangun sekolah2 kristen sebanyak 1000 buah di Indonesia dengan dana pribadi.
Apabila akan terwujud dengan tidak ada hambatan maka program penguasaan
eksekutif dan legislatif akan terwujud.
IV. EKONOMI DAN SOSIAL
Apabila pasangan Capres dan Cawapres kita terpilih, maka lembaga pemeliharaan
yang didominasi oleh peneliti orang2 kita pasti akan terpakai. Adapun hasil yang
diharapkan dengan system ekonomi seperti zaman Orde Baru yang di konsep oleh
CSIS, ternyata sangat menguntungkan kita. Lihat saja konglomerat di indonesia
ini adalah 90% gembala kristiani yang telah diuntungkan oleh sistem ekonomi
orede baru. Ini semua sangat menguntungkan kita baik dari penggalian dana untuk
untuk pembiayaan misionaris kita, maupun pemurtadan lewat tenaga kerja yang
bekerja pada perusahaannya. Dari data statistik kenaikan pemeluk agama kita
cukup signifikan,mereka berasal dari agama Islam mayoritas, Hindu, Budha, Kongfu
Tze dan kepercayaan. Apa yang sekarang kita lihat kesuksesan ini adalah jerih
payah para peneliti dan misionaris2 kita.Lihat saja birokrasi di negara kita
benar2 sedang bobrok, mereka
telah terjerumus dalam sekulerisme dan hedonisme, asal kita punya uang mereka
akan menuruti keinginan kita, Haleluya Ameen.
Catatan:
Mohon berita ini hanya untuk kalangan kita saja, dan untuk
dirahasiakan bagi orang2 selain agama kita, karena disinyalir pesan penguasa
legislatif dan eksekutif Paus Paulus Johanes II oleh kita dan keberadaan
Jendral Fance Samuel di balik semua ini telah tercium oleh orang2
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang peduli terhadap
Islam, Haleluya Ameen.
Setelah membaca artikel ini tolong kasih tahu teman, sahabat kita sesama muslim
akan bahaya yang datangnya dari orang-orang kafir supaya kita waspada
Sumber : here
Aku sebenarnya nggak suka suudzon atau sebagainya, tapi isi dari artikel ini sangat menuntut sekali untuk di sebarkan. Jika ada kesalahan, semoga Allah mengampuni saya yang menyebarkan info ini. Jika benar, semoga kesadaran tiba kepada umat muslim sekarang bahwa dunia ini, khususnya indonesia mengalami pergerakan frontal ke arah kristenisasi.
Sunday, April 21, 2013
Rasanya gw rindu Nenek gw
Selasa jam 12.05 tanggal 16 April 2013, nenek gw berpulang dipanggil Allah swt.
Sedih, secara jujur gw nggak menangis. tapi hati gw sakit. hah, beginikah rasa kehilangan?
Kehilangan seseorang yang berharga bagimu itu menyakitkan. Pacar, Istri, Teman, Ayah, Ibu, dan semua yang terdekat dengan mu.
Silahkan menonton video berikut. Dan kita akan mengerti.
Sedih, secara jujur gw nggak menangis. tapi hati gw sakit. hah, beginikah rasa kehilangan?
foto terakhir yang gw miliki, dan blur.. |
Kehilangan seseorang yang berharga bagimu itu menyakitkan. Pacar, Istri, Teman, Ayah, Ibu, dan semua yang terdekat dengan mu.
Silahkan menonton video berikut. Dan kita akan mengerti.
Saturday, April 20, 2013
KISAH KAKEK PENJUAL TALI SEPATU
Islamedia - Nama saya Andre, saya mahasiswa Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, duduk di bangku semester 3, setiap pagi saya melangkahkan kaki dengan pasti menuju kampus yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kontrakan saya , pagi penuh semangat membara seorang pejuang kecil yang bercita cita ingin mengubah dunia, ya impian kecil yang tidak mustahil kan sobat ?
Satu setengah tahun, sudah saya lalui setiap hari menelusuri jalan yang sama menuju kampus, setiap pagi, wajah wajah mahasiswa penuh ambisi lalu lalang seakan melangkah tanpa beban, pun tanpa melengok ke lingkungan sekitar, ya mungkin ada satu atau dua orang yang menyadari , bahwa di sepanjang jalan yang dilalui, begitu banyak pemandangan yang menyayat hati, ya, menyayat hati bagi yang masih punya hati, ibu ibu duduk lesu menggendong anak yang haus akan susu, bapak bapak tua, lumpuh tanpa bisa mengeluh , kakek kakek yang bergolek di tengah teriknya matahari di jatinangor ini ,tapi itu seakan sudah menjadi pemandangan yang lumrah , "lumrah ? "
Saya mulai ragu akan eksistensi teman teman saya yang bernama mahasiswa, yang dengan bangga mereka menyebut diri masing masing sebagai agen perubahan, namun menanggapi hal yang setiap hari mereka , anda, bahkan saya lihat, malah di sebut pemandangan yang lumrah, miris memang, tapi inilah dunia KEJAM.
Satu sosok yang amat saya soroti, setiap pagi, setiap hari, seakan tak pernah bosan, duduk seorang pria tua, yang umurnya sudah lebih dari separuh baya, duduk termenung melamun memandangi daganganya yang tak laku laku, bapak itu setiap hari menjajalkan tali sepatu, dan sekali sekali menjual koran koran di pagi hari. Sungguh pemandangan yang menyayat hati. Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli tali sepatunya itu? teman teman mahasiswa hanya lewat tak memperhatikan, bahkan hanya sekedar menawar barang dagangan si kakek tua, masyaallah, Lalu lalang orang yang bergegas menuju kampus seolah tidak mempedulikan kehadiran kakektua itu.
Kemarin setelah pulang dari kampus, saya melihat kakek tua itu sedang duduk termenung menatapi daganganya, saya sudah berniat akan membeli tali sepatu itu walaupun saya tidak begitu membutuhkanya, saya menghampiri kakek tadi, menanyakan berapa harga tali sepatu yang beliau tawarkan "lima ribu cep" mau beli yang warna apa ? oh syukurlah ternyata masih ada yang mau beli dagangan bapak " sahutnya penuh lirih, oh tuhan, harga sepasang tali sepatu beliau jual hanya dengan harga 5 ribu, mengambil untung hanya seribu rupiah dari orang yang menjual kepada beliau, sontak darah saya berdesir cepat, seakan butiran airmata tak tahan ingin menghujat keluar, betapa tidak, seribu rupiah, itu hanya bisa membeli sebuah "gehu" pedas yang di jajalkan di pinggir pinggir jalan, dengan sekuat hati saya tahan perasaan iba," saya beli 2 pasang ya kek "
Kakek tersebut terlihat sangat senang, karena akhirnya, setelah dari subuh menjajalkan daganganya, baru pada pukul 2 siang saya orang pertama membeli dagangan beliau, saya mengeluarkan uang 20 ribu, beliau berkata," ga ada kembalianya kakek mah nak", jawab kakek. "oh ga apa apa kek, ambil saja kembalianya, dari saya" Lalu saya bertanya kembali, mengapa beliau dengan usia yang sudah lanjut, dan seharusnya sudah duduk diam di rumah menikmati sisa sisa umur beliau, malah masih bekerja keras membanting tulang, dari pagi hingga petang, menjajalkan koran dan tali sepatu di lingkungan unpad tersebut? tanya saya kepada beliau, dengan suara yang tertatih tatih beliau menjawab" yah, mau gimana lagi nak, inilah dunia, mungkin allah belum meridoi saya kalau saya masih malas malasan, saya punya anak di rumah di garut 12 orang, 5 orang sudah berkeluarga dan pergi jauh meninggalkan kehidupan mereka yang serba berkekurangan, masih ada 7 orang lagi anak saya yang masih duduk di bangku sma dan smp, ga mungkin saya hanya duduk diam, sementara kaki saya masih kuat berjalan."
Mendengar hal itu, sontak saya menahan pekik yang begitu menyerang ke hati yang paling dalam, saya tak kuasa melihat kepedihan dan ketegaran seorang kakek yang dimasa tuanya masih berjuang demi menghidupi keluarganya .. "Lalu , disini kakek tinggal dimana? dan pulang berapa minggu sekali ke garut kek?" tanyaku lirih, "Kakek tinggal di musholla di sebelah sekre mahasiswa, kakek numpang tinggal disana, sekaligus membantu membersihkanya, karena ga ada yang ngerawatnya, oleh UNPAD kakek g di terima menjadi karyawannya, karena umur kakek udah terlalu tua, padahal kakek berharap sekali dapet uang dari menjadi karyawan untuk membersihkan musholla ini" imbuhnya, " kakek biasanya pulang ga menentu waktunya, asalkan kakek udah bisa membeli beras 20 kg, baru kakek pulang, itu biasanya sekitar 2 minggu mengumpulkan uang untuk membeli beras itu buat di bawa pulang ke garut" katanya
Allahuakbar ,, demi keluarga tercinta, beliau rela tidur di musholla yang dingin sendiri, ditemani kesepian yang teramat mendalam , dan kerinduan akan menghabiskan hidup tenang, demi mencari sesuap nasi, membela harga diri, untuk tidak menjadi pengemis yang tanpa ada usaha sedikitpun, sungguh beliau begitu mulia, dan semoga Allah selalu bersama orang yang berhati seperti seorang malaikat yang sengaja di utus tuhan kebumi agar manusia dapat belajar, menghilangkan ketamakan dan bermalas malasan.
Untuk teman teman ku, yang mengatas namakan diri mereka mahasiswa, terutama anda yang berkuliah di kampus unpad jatinangor ini, saya harap, ini hanya salah satu bentuk saya saling berbagi, saling mengingetkan, bahwa di luar sana, masih banyak saudara saudara kita yang membutuhkan perhatian, jadilah mahasiswa seutuhnya, karena saya sendiri tidak mampu berbuat banyak, saya butuh kalian, kalian yang berjiwa besar, yang mau sedikit meluangkan waktunya memperhatikan orang orang di sekitar,
Sumber : here
HAPPY BIRTHDAY ADOLF HITLER
Today is Birthday of Adolf Hitler. So, i dedicated this page for him. And Some famous quote that i took from Google.
1. Arbeit Macht Frei — Used over the main gates at a number of Nazi concentration camps. In English, the slogan means "work sets you free".
2. Ein Volk, ein Reich, ein Führer ("One people, one empire, one leader") — Nazi campaign slogan.
3. Führer befiehl, wir folgen dir! (Führer command, we'll follow you!), from the song "Von Finnland bis zum Schwarzen Meer"
4. Heim ins Reich (Back home into the Reich), describing the Adolf Hitler's initiative to include all areas with ethnic Germans into the German Reich (Austria, Sudetenland, Danzig,...) that led to World War II.
5. Jedem das Seine — Literally, the slogan means "to each his own" and was the German translation of Prussia's motto which read in Latin: "suum cuique". The meaning at that time was "justice for everyone". Used 1937-45 by Nazi Germany over the main gate at Buchenwald concentration camp it figuratively meant "everyone gets what he deserves". The slogan was already used in ancient Roman times by Cicero and Cato.
6. "Wann dem Führer wuste!" - If the Führer only knew! - This was an expression common during the Third Reich among those who supposed that Hitler could do no wrong. The implication being that anything in Germany that was not quite right was so only because Hitler didn't know about it.
HAPPY BIRTHDAY ADOLF HITLER
HEIL FOR YOU!!
1. Arbeit Macht Frei — Used over the main gates at a number of Nazi concentration camps. In English, the slogan means "work sets you free".
2. Ein Volk, ein Reich, ein Führer ("One people, one empire, one leader") — Nazi campaign slogan.
3. Führer befiehl, wir folgen dir! (Führer command, we'll follow you!), from the song "Von Finnland bis zum Schwarzen Meer"
4. Heim ins Reich (Back home into the Reich), describing the Adolf Hitler's initiative to include all areas with ethnic Germans into the German Reich (Austria, Sudetenland, Danzig,...) that led to World War II.
5. Jedem das Seine — Literally, the slogan means "to each his own" and was the German translation of Prussia's motto which read in Latin: "suum cuique". The meaning at that time was "justice for everyone". Used 1937-45 by Nazi Germany over the main gate at Buchenwald concentration camp it figuratively meant "everyone gets what he deserves". The slogan was already used in ancient Roman times by Cicero and Cato.
6. "Wann dem Führer wuste!" - If the Führer only knew! - This was an expression common during the Third Reich among those who supposed that Hitler could do no wrong. The implication being that anything in Germany that was not quite right was so only because Hitler didn't know about it.
Friday, April 19, 2013
Sibuk like in Hell!!
Ah, belakangan ini gw lagi sibuk banget.
Nggak sempet update blog(baru sekarang yo).
Kerjaan numpuk.
Programming Language yang banyak mau gw pelajari.
Program yang makin numpuk.
Import program gw(2 program yang gw kerjain hampir 3 minggu lamanya) dan belum gw publish-publish di market karena saking sibuknya.
Kuliah gw di UI.
Magang gw di kampus president university(sekali-sekali gw bawa deh).
Pendapatan gw antara naik dan turun.
program yang makin numpuk(seinget gw dah gw tulis di atas, tulis aja biar banyak-banyakin)
Anime yang mau gw download(oke, ini nggak terlalu prioritas. tapi gw penasaran dong. Di tempat magang gw nggak ada yang bener2 otaku keknya).
Ngomong2 gambarnya gw ambil dari google : here.
Sibuk like in HELL!!
Actually gw belum pernah ngerasain neraka itu kek gimana. Kalo lo sempet-sempet kesana, jangan lupa bawa handphone lo. Kalo bisa jangan smartphone, disarankan hp Nokia lama. Ntar SMS gw ya :).
lo ngerasa stress nggak?
Antara galau dan kehinaan.
Ngomong-ngomong gw lagi sibuk develop aplikasi smartphone(windows phone 8, Android). Ios? belum kuat gw. bukan begitu, cuma budget gw belum cukup buat beli Mac(lagian, gw juga agak males. walau pasarnya gede, tapi entah deh.)
membuat sedikit-sedikit casual game(masih proses, kalo da publish bakal gw kasih tau).
Cuma itu sih.
gw cuma mau nulis buat bikin perasaan gw tenang aja.
jaring berkelebat memenuhi isi kepala..
Uhoo...
Nggak sempet update blog(baru sekarang yo).
Kerjaan numpuk.
Programming Language yang banyak mau gw pelajari.
Program yang makin numpuk.
Import program gw(2 program yang gw kerjain hampir 3 minggu lamanya) dan belum gw publish-publish di market karena saking sibuknya.
Kuliah gw di UI.
Magang gw di kampus president university(sekali-sekali gw bawa deh).
Pendapatan gw antara naik dan turun.
program yang makin numpuk(seinget gw dah gw tulis di atas, tulis aja biar banyak-banyakin)
Anime yang mau gw download(oke, ini nggak terlalu prioritas. tapi gw penasaran dong. Di tempat magang gw nggak ada yang bener2 otaku keknya).
Ngomong2 gambarnya gw ambil dari google : here.
Sibuk like in HELL!!
Actually gw belum pernah ngerasain neraka itu kek gimana. Kalo lo sempet-sempet kesana, jangan lupa bawa handphone lo. Kalo bisa jangan smartphone, disarankan hp Nokia lama. Ntar SMS gw ya :).
lo ngerasa stress nggak?
Antara galau dan kehinaan.
Ngomong-ngomong gw lagi sibuk develop aplikasi smartphone(windows phone 8, Android). Ios? belum kuat gw. bukan begitu, cuma budget gw belum cukup buat beli Mac(lagian, gw juga agak males. walau pasarnya gede, tapi entah deh.)
membuat sedikit-sedikit casual game(masih proses, kalo da publish bakal gw kasih tau).
Cuma itu sih.
gw cuma mau nulis buat bikin perasaan gw tenang aja.
jaring berkelebat memenuhi isi kepala..
Uhoo...
Sunday, April 14, 2013
“Nasihat” Anak Kader yang Membuat Para Orang Tua Menangis
Bandung.
Anak kader yang tergabung dalam Garuda Keadilan (GK) Jawa Barat, tampil
dengan sangat baik di penghujung acara Seminar Sehari “Tatanan Berkeluarga dalam Islam” di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Ahad, 7 April 2013 kemarin.
Seminar
sehari ini dihadiri oleh para pengurus, kader dan simpatisan PKS
se-Jawa Barat yang notabene adalah para orang tua yang bersepakat untuk
menyatukan visi bagaimana membangun tatanan berkeluarga yang ideal di
dalam Islam.
Acara
berlangsung dalam suasana penuh keakraban, layaknya sebuah reuni besar,
mempertemukan cinta dan rindu di antara para peserta. Saling sapa dan
tanya khabar, bahkan tak jarang pula yang menjajagi kemungkinan
perjodohan diantara putra-putri mereka :D. Hiruk pikuk fitnah yang
sedang menerpa partai menjadi seperti sesuatu yang tidak pernah ada,
semua larut dalam kekeluargaan, dalam kebersamaan, terasa menemukan
gairah dan semangat lagi.
Suasana
seperti ini tidak disia-siakan oleh anak-anak kader Garuda Keadilan
Jawa Barat ketika diminta tampil dalam sesi sebelum sesi penghujung
acara. Persembahan mereka di awali dengan salam perkenalan dari R. Muhammad Tanri Arrizasyifaa sebagai Ketua GK Jawa Barat. Dengan gayanya yang agak ‘stand up comedy style’, Tanri menyampaikan beberapa hal yang bisa dikatakan sebagai harapan, masukan atau bahkan curhat tentang
keberadaan Garuda Keadilan dan perannya dalam pembinaan terhadap
anak-anak kader. Tapi bagi para orang tua, apa yang disampaikan oleh
Tanri adalah sebagai sebuah nasihat yang sangat berharga.
Meski
beberapa kali ungkapan Tanri mengundang tawa para hadirin, tak jarang
pula harapan-harapan (lebih tepatnya adalah nasihat) disampaikan dengan
suara terbata-bata tanda ketulusan dan keseriusannya terhadap apa yang
disampaikan. Suasana mulai hening, ada keharuan yang tiba-tiba muncul.
Para orang tua dibuat tersadar, oleh sebuah nasihat anak-anak mereka
sendiri. Suasana semakin hening, terdengar sayup-sayup sesunggukan
diantara para hadirin.
Seperti
tak mau kehilangan momen keharuan itu, seorang ukhti yang ikut tampil
di panggung sejak awal, segera membacakan puisi tentang ketsiqohan dan
kebanggaan anak kepada abi-nya. Sebuah puisi emosional yang ditulis oleh
Qaanita untuk ayahnya tercinta ustadz Luthfi Hasan Ishaq. Al-Ukhti
mampu membaca puisi itu dengan penuh penghayatan. Bait-bait dibaca
dengan sangat baik, sangat emosional, terlantunkan sebagai
nasihat-nasihat yang menggugah jiwa. Berikut, sebagian bait-bait indah
itu.
Ayah kami adalah pejuang
Jadi, kami ingin ayah terus berjuang dimanapun itu
Dalam doa kami
tahajjud kami
puasa kami
selalu kami selipkan doa buat ayah
Kami yakin, Allah akan kembalikan ayah kami secepatnya...
Tangisan mulai terdengar lebih kuat lagi, jiwa-jiwa yang bergejolak oleh pesan-pesan yang menggetarkan. Tak
cukup disitu, puisi kedua tak kalah dahsyatnya. Sebuah puisi kecintaan,
kerinduan, dan kebanggaan seorang al-akh kepada umi-nya. Sepasang puisi
itu cukuplah sebagai nasihat terindah di hari itu. Terlihat wajah-wajah
sembab para orang tua yang keluar dari tempat acara itu.
Apa istimewanya menangis ?
Menangis
itu tanda lembut dan sensitifnya jiwa. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yang
terkenal memiliki hati yang lembut, diketahui paling sering menangis.
Menangis
adalah kesadaran jiwa, bukan paksaan. Maka ketika pada kader menangis
haru begitu mendengar pidato Anis Matta beberapa waktu lalu itu, bukan
karena Anis Matta adalah Presiden PKS. Menangis tidak ada hubungannya
dengan perintah pemimpin kepada para kadernya, karena menangis itu dari
hati. Sesuatu yang sangat personal.
Maka
tidak heran jika anak kaderpun dengan nasihat-nasihatnya bisa membuat
para orang tua menangis. Inilah indahnya Islam, inilah indahnya
kebersamaan dalam perjuangan dakwah, inilah indahnya kebersamaan dalam
PKS. Allahu Akbar.
Abdullah bin Mas’ud menuturkan, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda:
“Bacakan (Al-Qur’an) untukku.” Lalu aku katakan: “Wahai Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam, aku baca untuk engkau padahal Al-Qur’an turun kepadamu?” Beliau berkata: “Ya, Sesungguhnya saya ingin mendengarkannya dari selainku.”
Lalu aku baca surat An-Nisa’ hingga sampai ayat : “Maka
bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan
seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).
Beliau lantas berkata: “Ya cukup.” Tiba-tiba air mata beliau menetes.
..:: abuinas ::..
Sumber : pksbogor
----------------------------------------------------------xXx----------------------------------------------------------
Insya Allah berjuang terus demi dakwah :).
Demi kemenangan islam di masa mendatang..
Bertakbir!!
Saturday, April 13, 2013
Gw dan Perasaan gw
"Eh, What was that? | Eh, Nandatte?"
jujur, gw orang yang sulit untuk mencintai seseorang. Karena hanya jiwa gw yang menentukan apakah gw suka orang tersebut atau tidak.
Entah, mungkin karena background kehidupan remaja gw yang terlalu islami sehingga membuat gw malu dan sulit untuk mengucapkan "isi hati".
Harga diri yang tinggi juga menambah rasa sulit itu.
Apa yang gw suka dari "dia"?
Bukan wajah cantik yang gw suka;
Bukan tubuh yang gw incar;
Tapi kepribadian, entah kenapa kalau gw lihat "dia", jiwa gw merasa "Ini yang gw cari".
Perempuan itu terlihat dewasa dan tegar di mata gw. Gw merasa, jika gw meninggalkan dia karena kematian, ia akan tegar untuk menatap kehidupan dan tidak diliputi kesedihan terlalu lama.
Ahh, entahlah. Itu hanya perasaan.
ketika di jejaring sosial, maupun komunikasi lewat SMS, gw merasa mudah dan gamblang untuk mengobrol santai dan membuat "dia" ketawa. Namun, entah ketika di dunia nyata, gw menjadi cuek bahkan kalau melihat dari kejauhan, yang gw lakukan adalah menambah jarak jalan ataupun membuat dia tidak menyadari kehadiran gw. Pathetic, isnt it?
Tapi sejujurnya itu gw lakukan karena gw suka, karena gw benar-benar suka dan sulit melupakan.
Gw tau kalau dia juga suka sama gw. Setidaknya yang gw pikirkan begitu, setidaknya. gw selalu tau kalau ada yang menaruh perhatian ke gw, menatap gw. gw hanya memalingkan diri gw tanpa mampu menatap balik dan berupaya menaruh perhatian ke suatu hal yang bahkan gw nggak faham apa itu.
Gw hanya bisa bersikap cuek dan nggak perduli. Terlalu menyedihkan. Untuk jujur itu terlalu sulit.
Gw terlalu takut ditolak, gw terlalu malu dan hanya dapat memendam rasa seperti saat SMA dulu. Ah,
jiwa yang telah lama hilang.
"you dont like being lonely, but you're afraid of people
expressing their affection towards you.
you pretend not notice
you pretend not to hear
you run away
you brush off
you cover up
you reject
you even lie to yourself
that no one has any feelings for you"
Kehidupan kuliah gw yang terlalu singkat, gw rasa terlalu menyakitkan.
Maafkan gw karena gw terlalu kowai untuk mengungkapkan rasa gw. Maaf jika gw selalu berpura-pura tidak memperhatikan.
Maaf...
Gw rasa gw terlalu hina.
Dengan menulis, perasaan gw menjadi tenang.
At least..At least i can calm down a little bit
Beberapa pekerjaan yang menyebalkan Part 1
Oke, hari minggu ini gw mau nge list pekerjaan-pekerjaan yang menyebalkan di Indonesia;
Tentunya Indonesia karena kalau di negara lain belum tentu seperti yang ada di negeri ini.
note : tulisan ini cuma catatan gw doang. Nggak melambangkan apapun. Dan hanya menyiratkan suara dari seorang rakyat yang introvert
1. Polisi
Polisi itu menyebalkan. Kalo lo nggak pernah ketemu sama polisi yang membuat lo mau bener-bener nonjok tuh polisi, berarti ada dua kemungkinan; Antara lo orang yang memiliki keterkaitan dengan polisi seperti anak polisi, cucu polisi, atau apanya polisi dan lo polisi itu sendiri.
Nilang, nilang dan nilang.
"Nggak pakai Helm, 100.000"
"Nggak bawa STNK, 200.000"
"Surat-surat nggak lengkap, 500.000"
*Ngeluarin buku aturan*.
"Begini pak, bapak ke pengadilan tanggal segini ya. Ambil motor disana. Bapak bisa lihat untuk tidak membawa surat-surat lengkap dikenakan denda Rp 1.200.000; Bapak mau bayar DISINI atau di pengadilan minggu depan"
Nggak ada pilihan; bayar disini pastinya. Dan apa yang terjadi?
UANG MASUK KE KANTONG DIA SENDIRI
kalo ada temennya yang nyamper;
*sambil nunjuk ke yang bersangkutan alias pengendara*
"dia lampunya ngga nyala, gimana nih?"<sok polos padahal dah sering nilang>
<Temennya ngomong>"Minta tunjukin surat-suratnya" *sambil nyeruput kopi dan mesen mie rebus*
Dan yang terjadi berikutnya? Kasih duit
2. Dokter, perawat, Rumah sakit, Dsb
F*ck the hospital. Sebenarnya gw bertanya-tanya apa fungsi dari sebuah rumah sakit? apa sih tugas seorang dokter?
"Emang kamu pikir biaya untuk mengobati pasien berapa? kamu pikir kami menjalankan bisnis rumah sakit ini nggak pakai uang apa?"
Lalu, gw cuma bisa berkata; JANGAN JADI DOKTER. lo membantu orang karena uang gitu? jadi kalo ada pasien harus di oper-oper sampe di kubur gitu? Haha. Miris banget gw.
"Maaf, Kamar rumah sakit penuh pak"
"Maaf, Dokter kami semuanya sibuk pak"
"Maaf, alat-alat kedokteran terpakai semua pak"
"Maaf, Stetoskop saya ketinggalan pak"
Hell This...
3. Tukang parkir
pekerjaan yang menurut gw cukup menyebalkan.
Lo baru naro kendaraan 2 menit buat ngambil uang di ATM. dan disaat lo balik; dan ada orang yang nungguin lo. Bantuin mundurin kendaraan lo walau sejujurnya nggak butuh total.
Kalo lo nggak ngasih nggak enak. Bah..
Sebenarnya banyak hal yang mau gw tuliskan mengenai mereka, lebih menyeluruh lagi. Mungkin lain waktu
Oh ya, gw nggak berkata kalo semua yang gw sebutin di atas berbuat begitu. Tapi banyak yang mengubah persepsi gw mengenai profesi-profesi di atas.
nb : Gambar di ambil dari Google.com
Tentunya Indonesia karena kalau di negara lain belum tentu seperti yang ada di negeri ini.
note : tulisan ini cuma catatan gw doang. Nggak melambangkan apapun. Dan hanya menyiratkan suara dari seorang rakyat yang introvert
1. Polisi
"stop dulu pak, 'Lampu' nya mati tuh. minggir dulu ya" |
Polisi itu menyebalkan. Kalo lo nggak pernah ketemu sama polisi yang membuat lo mau bener-bener nonjok tuh polisi, berarti ada dua kemungkinan; Antara lo orang yang memiliki keterkaitan dengan polisi seperti anak polisi, cucu polisi, atau apanya polisi dan lo polisi itu sendiri.
Nilang, nilang dan nilang.
"Nggak pakai Helm, 100.000"
"Nggak bawa STNK, 200.000"
"Surat-surat nggak lengkap, 500.000"
*Ngeluarin buku aturan*.
"Begini pak, bapak ke pengadilan tanggal segini ya. Ambil motor disana. Bapak bisa lihat untuk tidak membawa surat-surat lengkap dikenakan denda Rp 1.200.000; Bapak mau bayar DISINI atau di pengadilan minggu depan"
Nggak ada pilihan; bayar disini pastinya. Dan apa yang terjadi?
UANG MASUK KE KANTONG DIA SENDIRI
kalo ada temennya yang nyamper;
*sambil nunjuk ke yang bersangkutan alias pengendara*
"dia lampunya ngga nyala, gimana nih?"<sok polos padahal dah sering nilang>
<Temennya ngomong>"Minta tunjukin surat-suratnya" *sambil nyeruput kopi dan mesen mie rebus*
Dan yang terjadi berikutnya? Kasih duit
2. Dokter, perawat, Rumah sakit, Dsb
"Aku akan mengobati pasien"; 'jangan lupa bayar di kasir ya' |
F*ck the hospital. Sebenarnya gw bertanya-tanya apa fungsi dari sebuah rumah sakit? apa sih tugas seorang dokter?
"Emang kamu pikir biaya untuk mengobati pasien berapa? kamu pikir kami menjalankan bisnis rumah sakit ini nggak pakai uang apa?"
Lalu, gw cuma bisa berkata; JANGAN JADI DOKTER. lo membantu orang karena uang gitu? jadi kalo ada pasien harus di oper-oper sampe di kubur gitu? Haha. Miris banget gw.
"Maaf, Kamar rumah sakit penuh pak"
"Maaf, Dokter kami semuanya sibuk pak"
"Maaf, alat-alat kedokteran terpakai semua pak"
"Maaf, Stetoskop saya ketinggalan pak"
Hell This...
3. Tukang parkir
pekerjaan yang menurut gw cukup menyebalkan.
Lo baru naro kendaraan 2 menit buat ngambil uang di ATM. dan disaat lo balik; dan ada orang yang nungguin lo. Bantuin mundurin kendaraan lo walau sejujurnya nggak butuh total.
Kalo lo nggak ngasih nggak enak. Bah..
Sebenarnya banyak hal yang mau gw tuliskan mengenai mereka, lebih menyeluruh lagi. Mungkin lain waktu
Oh ya, gw nggak berkata kalo semua yang gw sebutin di atas berbuat begitu. Tapi banyak yang mengubah persepsi gw mengenai profesi-profesi di atas.
nb : Gambar di ambil dari Google.com
WHY DOES THE CHILD IN HANDS OF THE BEGGAR ALWAYS SLEEPING??????????????
"Why is sleeping child in the hands of beggars? Have you ever wondered ... "
This article I read a few months ago. Who is the author of, I don't know.
Please read…..
""Near the metro station sits a woman of uncertain age.
Women’s hair
is confused and dirty, her head bowed in grief.
The woman sits on the dirty floor and next to her lies a bag. In that bag
people throw money. On the hands of a woman, asleep, is a two year old baby. He's in a dirty hat and dirty clothes.
“Madonna with baby” - numerous passers-by will donate money. The people of our kind- we always feel sorry for less fortunate. We are ready to give unfortunate people the last shirt, the last penny out of your pocket and never think another issue.
Helping, seems like. “Good job done”...
I walked past a beggar for a month. Did not give any money, as I knew that this is a gang operated scam and money collected by the beggar will be given to whoever controls beggars in the area. Those people own numerous luxury properties and cars.
Oh and beggar also gets something, of course “ A bottle of vodka in the evening and a döner kebab”.
A month later, walking past the beggars, as shock, it suddenly
hit me….
I'm staying at a busy crossing, stared at the baby, dressed as always- dirty track suit. I realized that it
seemed "wrong", finding a child in a dirty underground station from morning to evening.
The baby slept. Never sobbed or screamed, always asleep, burying his face in the knee of a woman who was his MUM.
Do any of you, dear readers, have children? Remember how often they
slept at the age of 1-2-3 years? Hour two, maximum three (not consecutive)
afternoon nap, and again – movement. For the whole month, every day of my
walking in the underground, I've never seen a child awake! I looked
at the tiny little man, with his face buried in the knee of his mother, then at the beggar, and my
suspicion was gradually formed.
– Why he sleeps all the time? I asked, staring at the baby.
The beggar pretended not to hear me. She lowered her eyes and
hid her face in the collar of her shabby jacket. I repeated the question. The woman again
looked up. She looked somewhere behind my back, tired with utter irritation. Her look was similar to the creatures from a different planet.
-F **k off ... her lips murmured.
-Why is he asleep?! I almost cried ...
Behind me someone put his hand on my shoulder. I looked back. A some old man was looking at me disapprovingly:
– What do you want from her? Can’t you see how hard she’s got it in her life… Eh …
He gets some coins from his pocket and throws them in the beggar’s bag.
Beggar made a hand wave of a cross, portraying the face of humility and universal
grief. The guy removed his hand from my shoulder and strolled out of the underground station.
I bet, at home, he will tell how he defended poor, distraught woman from a soulless man in a tube station.
Next day I called a friend. It was a funny man with eyes like olives Romanian nationality. He only managed to complete three and a half years of education. The complete lack of education does not prevent him from moving around the
City streets on very expensive foreign cars and live in a “small” house with countless number of windows and balconies. From my friend I managed to find out that this business, despite the apparent
spontaneity, clearly organized. Its supervised by begging organized crime rings. The children used are in "rent"
from families of alcoholics, or simply stolen.
I needed to get the answer to the question – why is the baby sleeping? And I received it. My friend Gypsy said the phrase, completely ordinary with calm voice that twisted me in shock, just like he was talking about weather report:
-They are on heroin, or vodka ...
I was dumbfounded. "Who is on heroin? Whom – under vodka?! "
He answered
-The Child, so he doesn’t scream. The women will be sitting whole day with him, imagine how he might get bored?
In order to make the baby slept the whole day, it pumped up with vodka or drugs. Of course, children's bodies are not able to cope with such a shock. And children often die. The most terrible thing – sometimes children die
during the "working day". And imaginary mother must hold another dead child on her hands until the evening. These are the rules. And the by passers-by will throw some money in the bag, and believe that they are moral. Helping
"mother alone" …
… The next day I was walking near the same underground station. I stocked up journalistic identity, and was ready for a serious conversation. But the conversation didn't work out. But turned out the following ...
A woman was sitting on the floor and in her hands she was holding a child. I asked her a question about the documents on the child, and, most importantly, where was yesterday's kid, which she simply ignored.
My questions were not ignored by passers-by. I was told that I was out of my mind screaming at poor beggar with a child. All in all, I was escorted out of the tube station in disgrace. One thing remained was to call the police. When police arrived, beggar with the baby disappeared. I stood with a full sense of - “I'm trying to fight windmills”.
When you see in the subway, on the street whether women with children,
begging, think before your hand climb for money. Think about that, if it wasn't for your hundreds of thousands of handouts, the business like this would have died. The business would die and not the children-inflated with vodka or
drugs. Do not look at the sleeping child with affection. See horror… Since you're reading this article, you know now- why the child is sleeping in beggars hands.
P.S.
If you copy this article on your wall or just click "Share", your friends will read it too.
And when you decide again to open your wallet to throw a coin to a beggar, remember that this
charity could cost another child's life.""
-------------------------------------------------xXx-------------------------------------------------
This article I read a few months ago. Who is the author of, I don't know.
Please read…..
""Near the metro station sits a woman of uncertain age.
Women’s hair
is confused and dirty, her head bowed in grief.
The woman sits on the dirty floor and next to her lies a bag. In that bag
people throw money. On the hands of a woman, asleep, is a two year old baby. He's in a dirty hat and dirty clothes.
“Madonna with baby” - numerous passers-by will donate money. The people of our kind- we always feel sorry for less fortunate. We are ready to give unfortunate people the last shirt, the last penny out of your pocket and never think another issue.
Helping, seems like. “Good job done”...
I walked past a beggar for a month. Did not give any money, as I knew that this is a gang operated scam and money collected by the beggar will be given to whoever controls beggars in the area. Those people own numerous luxury properties and cars.
Oh and beggar also gets something, of course “ A bottle of vodka in the evening and a döner kebab”.
A month later, walking past the beggars, as shock, it suddenly
hit me….
I'm staying at a busy crossing, stared at the baby, dressed as always- dirty track suit. I realized that it
seemed "wrong", finding a child in a dirty underground station from morning to evening.
The baby slept. Never sobbed or screamed, always asleep, burying his face in the knee of a woman who was his MUM.
Do any of you, dear readers, have children? Remember how often they
slept at the age of 1-2-3 years? Hour two, maximum three (not consecutive)
afternoon nap, and again – movement. For the whole month, every day of my
walking in the underground, I've never seen a child awake! I looked
at the tiny little man, with his face buried in the knee of his mother, then at the beggar, and my
suspicion was gradually formed.
– Why he sleeps all the time? I asked, staring at the baby.
The beggar pretended not to hear me. She lowered her eyes and
hid her face in the collar of her shabby jacket. I repeated the question. The woman again
looked up. She looked somewhere behind my back, tired with utter irritation. Her look was similar to the creatures from a different planet.
-F **k off ... her lips murmured.
-Why is he asleep?! I almost cried ...
Behind me someone put his hand on my shoulder. I looked back. A some old man was looking at me disapprovingly:
– What do you want from her? Can’t you see how hard she’s got it in her life… Eh …
He gets some coins from his pocket and throws them in the beggar’s bag.
Beggar made a hand wave of a cross, portraying the face of humility and universal
grief. The guy removed his hand from my shoulder and strolled out of the underground station.
I bet, at home, he will tell how he defended poor, distraught woman from a soulless man in a tube station.
Next day I called a friend. It was a funny man with eyes like olives Romanian nationality. He only managed to complete three and a half years of education. The complete lack of education does not prevent him from moving around the
City streets on very expensive foreign cars and live in a “small” house with countless number of windows and balconies. From my friend I managed to find out that this business, despite the apparent
spontaneity, clearly organized. Its supervised by begging organized crime rings. The children used are in "rent"
from families of alcoholics, or simply stolen.
I needed to get the answer to the question – why is the baby sleeping? And I received it. My friend Gypsy said the phrase, completely ordinary with calm voice that twisted me in shock, just like he was talking about weather report:
-They are on heroin, or vodka ...
I was dumbfounded. "Who is on heroin? Whom – under vodka?! "
He answered
-The Child, so he doesn’t scream. The women will be sitting whole day with him, imagine how he might get bored?
In order to make the baby slept the whole day, it pumped up with vodka or drugs. Of course, children's bodies are not able to cope with such a shock. And children often die. The most terrible thing – sometimes children die
during the "working day". And imaginary mother must hold another dead child on her hands until the evening. These are the rules. And the by passers-by will throw some money in the bag, and believe that they are moral. Helping
"mother alone" …
… The next day I was walking near the same underground station. I stocked up journalistic identity, and was ready for a serious conversation. But the conversation didn't work out. But turned out the following ...
A woman was sitting on the floor and in her hands she was holding a child. I asked her a question about the documents on the child, and, most importantly, where was yesterday's kid, which she simply ignored.
My questions were not ignored by passers-by. I was told that I was out of my mind screaming at poor beggar with a child. All in all, I was escorted out of the tube station in disgrace. One thing remained was to call the police. When police arrived, beggar with the baby disappeared. I stood with a full sense of - “I'm trying to fight windmills”.
When you see in the subway, on the street whether women with children,
begging, think before your hand climb for money. Think about that, if it wasn't for your hundreds of thousands of handouts, the business like this would have died. The business would die and not the children-inflated with vodka or
drugs. Do not look at the sleeping child with affection. See horror… Since you're reading this article, you know now- why the child is sleeping in beggars hands.
P.S.
If you copy this article on your wall or just click "Share", your friends will read it too.
And when you decide again to open your wallet to throw a coin to a beggar, remember that this
charity could cost another child's life.""
-------------------------------------------------xXx-------------------------------------------------
Subscribe to:
Posts (Atom)