Sunday, April 28, 2013

Mengapa Kita Tetap Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?

Sebuah kisah sederhana yang sangat menggugah hati kita yang masih ragu untuk membaca Al-Quran

Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah
perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan
Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi
Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian
membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi
seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti
yang disaksikannya setiap hari.Suatu hari ia
bertanya pada kakeknya,

“Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu
tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada
sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku
selesai membaca dan menutupnya.

Jadi apa
gunanya membaca Al-quran jika tak memahami
artinya ?”
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan
batu-batu di perapian, menjawab pertanyaan sang
cucu,

“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa
ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan
sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan
kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis
sebelum dia sampai di rumah. Kakek tersebut
tertawa dan berkata,

“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali.”
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai
bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini
anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi
keranjangnya kosong sebelum sampai di
rumah.Dengan terengah-engah dia mengatakan
kepada kakeknya, tidak mungkin membawa
sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari
sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.Kakek
berkata,

“Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang
air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”

Dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya
mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa
hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan
kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari
secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum
sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil dan
mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian
berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika
sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong
lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata :

”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :
“Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu.”

Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia
menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat
berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah
keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi
sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ”

Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca
Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun
tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu
membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam.

*Semoga kita makin semangat dalam membaca dan
mempelajari Alqur'an

No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty