Saturday, April 13, 2013

Gw dan Perasaan gw

"Eh, What was that? | Eh, Nandatte?"
jujur, gw adalah orang yang sulit mengucapkan isi perasaan terhadap orang yang gw suka.
jujur, gw orang yang sulit untuk mencintai seseorang. Karena hanya jiwa gw yang menentukan apakah gw suka orang tersebut atau tidak.

Entah, mungkin karena background kehidupan remaja gw yang terlalu islami sehingga membuat gw malu dan sulit untuk mengucapkan "isi hati".
Harga diri yang tinggi juga menambah rasa sulit itu.
Apa yang gw suka dari "dia"?
Bukan wajah cantik yang gw suka;
Bukan tubuh yang gw incar;
Tapi kepribadian, entah kenapa kalau gw lihat "dia", jiwa gw merasa "Ini yang gw cari".
Perempuan itu terlihat dewasa dan tegar di mata gw. Gw merasa, jika gw meninggalkan dia karena kematian, ia akan tegar untuk menatap kehidupan dan tidak diliputi kesedihan terlalu lama.
Ahh, entahlah. Itu hanya perasaan.




ketika di jejaring sosial, maupun komunikasi lewat SMS, gw merasa mudah dan gamblang untuk mengobrol santai dan membuat "dia" ketawa. Namun, entah ketika di dunia nyata, gw menjadi cuek bahkan kalau melihat dari kejauhan, yang gw lakukan adalah menambah jarak jalan ataupun membuat dia tidak menyadari kehadiran gw. Pathetic, isnt it?
Tapi sejujurnya itu gw lakukan karena gw suka, karena gw benar-benar suka dan sulit melupakan.

Gw tau kalau dia juga suka sama gw. Setidaknya yang gw pikirkan begitu, setidaknya. gw selalu tau kalau ada yang menaruh perhatian ke gw, menatap gw. gw hanya memalingkan diri gw tanpa mampu menatap balik dan berupaya menaruh perhatian ke suatu hal yang bahkan gw nggak faham apa itu.



Gw hanya bisa bersikap cuek dan nggak perduli. Terlalu menyedihkan. Untuk jujur itu terlalu sulit.
Gw terlalu takut ditolak, gw terlalu malu dan hanya dapat memendam rasa seperti saat SMA dulu. Ah,
jiwa yang telah lama hilang.




"you dont like being lonely, but you're afraid of people
 expressing their affection towards you.
 you pretend not notice
 you pretend not to hear
 you run away
 you brush off
 you cover up
 you reject
 you even lie to yourself
 that no one has any feelings for you"




Kehidupan kuliah gw yang terlalu singkat, gw rasa terlalu menyakitkan.
Maafkan gw karena gw terlalu kowai untuk mengungkapkan rasa gw. Maaf jika gw selalu berpura-pura tidak memperhatikan.

Maaf...

Gw rasa gw terlalu hina.
Dengan menulis, perasaan gw menjadi tenang.
At least..At least i can calm down a little bit

No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty