Mungkin tulisan saya kali ini bakal mengundang sarkasme, caci maki, maupun pendapat-pendapat yang seakan relevan dengan kenyataan yang beredar. Apapun itu, ini harus saya tulis karena jujur sekali, topik kali ini sangat menggelitik jiwa saya untuk menuangkannya dalam tulisan.
------------------------------------------------xXx------------------------------------------------
INTERMEZO
-----------------------------------------------xXx------------------------------------------------
Kenapa saya menulis judul seperti diatas?
Kenapa Harus (Jangan) Pilih Jokowi?
Dah pemborosan kata-kata lagi, sudah ada kata "harus" kemudian disambung dengan kata "jangan".
Alasan pertama, agar banyak yang membaca. Ilmu SEO mungkin sedikit saya terapkan disini. Tapi saya tidak membahas lebih lanjut.
Alasan kedua ini adalah yang penting, karena ini akan menjadi topik yang saya bahas kali ini.
Karena Jokowi jika terpilih menjadi presiden, hanya akan menjadi presiden boneka. A Puppet President.
Sepanjang yang saya lihat, jokowi tidak terlihat akan mencalonkan dirinya sebagai presiden. Justru yang mencalonkan dirinya sebagai presiden adalah partai pengusungnya, PDIP. Lantas mengapa PDIP mengusung jokowi?
Satu hal,
KrisisTokoh
PDIP tidak menonjolkan tokoh-tokoh yang terlihat significan dalam pekerjaannya. Karena itulah strategi yang diusulkan adalah memfokuskan pada satu tokoh dengan "promosi" besar-besaran di media. Dipilihlah satu tokoh. Tokoh ini akan menjadi figur di depan masyarakat sebagai pribadi yang dikenal baik, ramah dan sebagainya. Soal kebijakan dan hak yang didapat jika menjadi presiden, tentu saja dijalankan dari balik layar oleh PDIP. Tokoh yang terpilih adalah Jokowi.
Mengapa Jokowi memilih JK sebagai cawapres pendampingnya?
Ini yang lebih menarik? Mengapa? Bukankah JK lebih banyak pengalaman dibanding Jokowi karena JK menjadi wakil presiden sebelumnya?
Kekuasaan!
Karena kekuasaan, lantas PDIP memilih JK sebagai pendamping dari Jokowi.
Sebagaimana yang kita tahu, JK berasal dari partai Golkar. Kalau begitu, suara golkar diperkirakan akan terpecah menjadi dua bagian, mendukung Jokowi dan mendukung Prabowo.
Jadi ingat hadist Baginda Nabi Muhammad yang berkata bahwa akan datang suatu Zaman dimana manusia saling berebut kekuasaan. Orang bodoh diangkat sebagai pemimpin. Berlomba-lomba mendirikan gedung.
Entahlah, mungkin zaman yang dikatakan oleh beliau adalah zaman sekarang.
------------------------------------------------xXx------------------------------------------------
Sepetik tulisan manis dari kaskus.co.id
ada 3 orang itu paling kuat skrg, prabowo, jokowi, ARB..dan diantara mereka gw harus memilih, gw pilih prabowo.
kenapa gw gak pilih jokowi? karena begini loh, dia berjanji untuk
menyelesaikan jabatan dia selama 5 tahun di jakarta..janji itu kecil,
tanpa hambatan, tanpa tantangan, hanya komitmen, kenapa gak bisa
ditepati?
ada alibi, biar bisa mengatur jakarta lebih baik kalo jadi presiden..
pertama..Indonesia bukan hanya jakarta, masalah dalam negeri, masalah luar negeri, apakah joko mampu?
klo jokowi memprioritaskan jakarta ketika menjadi presiden, bagaimana
dengan daerah lain? semangat pemerataan pembangunan menjadi semakin
jauh.
kedua, prabowo adalah salah satu orang yang paling berjasa dengan
jaringan + keuangan untuk mensuksekan jokowi jadi gubernur DKI
jakarta..kenapa jokowi harus kuatir misalnya programnya akan tidak jalan
kalau prabowo jadi presiden?
juga hal-hal isu yang melekat ke jokowi..
1. dia hanya kader PDIP, bagaimana kita percaya, dia tidak akan dikendalikan oleh ketua umum PDIP megawati?
2. fakta bahwa sehari sebelum megawati mencalonkan jokowi menjadi calon
presiden dari PDIP, mereka (PDIP) bertemu dengan para pengusaha,
bagaimana kita yakin bahwa jokowi bebas dari konflik kepentingan dengan
para pengusaha?
lalu, apa sih prestasi jokowi, selain mempermak taman, dll. Banjir,
macet, dll jauh lebih parah daripada zaman sebelum jokowi. bagaimana
kita menilai prestasi jokowi yang hanya menjabat 1.5 tahun di jakarta,
janji-janji/ wacana-wacana dia bagaimana nasib nya?
dan banyak isu lain nya..
makanya gw pilih prabowo, kerena jelas dia kecintaan dia terhadap negara
indonesia...orang yang sudah jelas kecintaannya terhadap negara
indonesia, bertugas sepanjang hidup di militer tempur, digaris terdepan
pertempuran,
dari kecintaan terhadap negara saja, gw bisa lihat bahwa dia tidak
mungkin menjual negaranya, dia tidak mungkin menjual rakyatnya, dia
tidak mungkin menjual harga diri bangsa, demi kepentingan pribadinya.
------------------------------------------------xXx------------------------------------------------
Tulisan ini berdasarkan hasil spekulasi saya. Dan sudah menjadi kebiasaan saya untuk memikirkan maksud dari seseorang melalui tutur katanya.
Ini semua berasal dari otak atau pikiran saya, bukan dari hati saya.
Anda tau kan beda hati dan otak? Kalau tidak tahu, silahkan buka pelajaran biologi SMP. disana ada penjelasannya.
Luthfan M