Wednesday, April 16, 2014

Sebuah komentar menarik tentang pemilu

Saya menemukan komentar menarik dari salah seorang agan kaskus terkait hot thread hari ini 4/16/2014.

Link kaskus nya adalah sebagai berikut :
http://www.kaskus.co.id/thread/534757f818cb17b9408b46c4/rekap-pemilu-legislatif-2014/

Update sedikit tentang acara yang dimaksud link tersebut :

Acara yang dimaksud


Tanggapan yang diberikan agan Hansip.01 sangat menunjukkan alasan mengapa pemilu sampai sekarang tidak berubah. Berikut alasan beliau :

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kok sotoy sih? Narsumnya gak terkenal. Ini goal dan kepentingannya apaan ya? Lagipula seupdate apa nanti analisanya. Politik kan cepat berubah, mendingan ama berita online uang selalu update?

Banyak yang protes kenapa muka lama2 dan partai 'busuk' masih banyak dapat suara. Berbeda dengan persepsi media dan socmed. Itu karena pergaulan kita di socmed tidak merepresentasikan rakyat, masih jauh lebih banyak orang2 tua dan rakyat di pelosok yang tahunya cuman partai lama. Kemudian jangan lupakan satu lagi, money.
---

Btw, pemilu kali ini sama saja dengan pemilu2 sebelumnya, tidak bisa membawa indonesia keluar dari penjajahan ekonomi bank dunia. Indonesia, negara yang sejatinya kaya raya dipaksa berhutang, sda tergadaikan, pemimpin korup difasilitasi, media ditunggangi, pemikiran rakyat diserang lewat fun, kesehatan diserang lewat food, negara diserang lewat fund.

Roschild, pendiri cikal bakal bank dunia pada 1790 berkata : "biarkan aku mengurus ekonomi sebuah negara, maka tidak peduli siapa yang menulis hukum di negara tersebut"

Saat ini salut dengan presiden Rusia yang berani menolak dollar dan hutang bank dunia. Langkah yang sama, sejarah mencatat banyak tokoh yang dibunuh / digulingkan. Misalnya :
- JF Kennedy yang ditembak karena ingin pindah sistem dari uang berbasis hutang menuju uang berbasis emas
- Hittler dikeroyok Eropa pada PD2 karena mengusir bankir yahudi dan kembali ke uang berbasis emas. Perubahan sistem itu menyebabkan jerman menjadi negara besar pasca keruntuhan di pd1. Namun merrka akhirnya diperangi
- bung Karno ingin agar BNI menjadi Bank Central. Langkah ini menyebabkan bank dunia marah dan bung karno digulingkan melalui soeharto (cek aja sampai sekarang, Bank Indonesia itu tidak diatur oleh pemerintah, itu bukan milik Indonesia, cob baca sejarah dan peraturannya)
- gaddafi, saat ingin menghapuskan uang berbasis hutang, akhirnya pecah arab spring, digulingkan.
- Libya yang menolak bank central, diserang. Pasca kekalahan Libya, langsung berdiri bank sentral disana.
- Saddam Husein yang mencetuskan uang berbasis emas (bukan hutang/riba) juga masuk dalam list

Walaupun diancam perang oleh Amerika, Mudah2an langkah rusia bisa bertahan lama dan membuktikan kepada warga dunia bahwa lepas dari riba adalah yang terbaik, termasuk Indonesia.
---

Kenapa Indonesia dengan pemilu begitu2 aja? Ya karena sistem demokrasi ini alat amerika untuk mengontrol negara.

Demokrasi pada ranah filosofi sebenarnya punya cacat karena keputusan ada ditangan orang banyak, harusnya keputusan itu harus selaras dengan kebenaran. Di demokrasi suara 1 perampok sama dengan suara 1 professor. 2 suara mucikari mengalahkan 1 suara ulama. Itulah demokrasi.

Efek demokrasi, kalau mayoritas setuju, ya zina dilegalkan. Nikah sejenis disahkan negara (cek amerika, ntar akan mrnjalar ke kita). Di kita udah mulai terasa, zina mulai dihalalkan, kalau pasangan ga menuntut pidana ya orapopo, dsb dsb.

Lagipula demokrasi ga jujur2 amat. Buktinya mesir, pemenangnya ga sesuai ama selera amerika, ya diturunkan paksa dengan militer. 150 pendemo yang menolak kudeta dihukum mati massal. Padahal mereka bukan penjahat, bukan maling, bukan kriminil. Saat2 menunggu eksekusi, mereka sholat berjamaah, tadarrus quran, dll. Lalu mengapa mereka ditangkap dan dieksekusi massal. Begitukah paham demokrasi?

So, masih berharap banyak akan demokrasi?
Bahkan dedengkotnya demokrasi ga bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya. Cek aja tingkat kriminalitas dan kejahatan seksual di negara kiblat demokrasi sana. Bahkan pimpinannya dikendalikam oleh segelintir orang. Warganya saja sudah gerah, coba lihat di youtube, demo mengenai penjajahan ke negara2 lain (jangan ikut campur maksudnya), demo mengenai sistem riba perbankan, konspirasi, dll.

Balik lagi, Demokrasi = keputusan berdasar suara terbanyak. Sedangkan di Indonesia, suara bisa dibeli dengan murah. Jadi, dimana nilai kebenaran ditempatkan dalam demokrasi?


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

jujur ane benci dengan apa yang terjadi terhadap indonesia dan penghuninya sekarang.
Banyak orang yang bodoh dan kolot hingga untuk mencari informasi tidak ada perkembangan dari dulu hingga sekarang.
Entahlah, mungkin pindah ke luar negeri adalah sebuah pilihan.
Entahlah, entah sampai kapan orang-orang yang tak berpengetahuan dapat diberikan pemahaman lebih jauh mengenai apa yang terjadi terhadap negeri ini.

Ane publish tulisan ini untuk anda;
Yang pikirannya sudah tertutup,
Yang pikirannya tidak menyadari realita yang terjadi,
Yang pikirannya kolot dan hanya mengangguk-angguk tanpa alasan.



No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty