Tuesday, November 20, 2012
Kang Aher dan Bang Deddy-Calon Gubernur Jawa Barat
Ibarat hembusan angin segar, deklarasi Aher-Deddy Mizwar sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2013-2018 memunculkan lagi semangat baru di kalangan masyarakat Jawa Barat. Orang baik bertemu dengan orang baik, begitulah sekilas kesan yang kita dapat dari pasangan Aher-Deddy Mizwar. “Terima kasih kepada Kang Aher yang telah memberi saya kesempatan untuk beribadah dengan mendampinginya sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat,” Pernyataan Deddy Mizwar tersebut langsung disambut dengan tangis haru semua orang yang hadir dalam acara deklarasi pasangan yang “Selalu Dekat dan/untuk Melayani” tersebut.
AHER, demikian Ahmad Heryawan biasa disebut, dilahirkan di Sukabumi pada 19 Juni 1966. Masa kecilnya sangat lekat dengan suasana perdesaan Selaawi. Ia tumbuh dan besar di tengah-tengah masyarakat yang sederhana, penuh toleransi, dan bersahaja. Satu kebiasaan masa kecil yang terus dilakukannya hingga kini adalah bangun malam untuk melaksanakan shalat tahajud dan bermunajat kepada Allah swt.
Pada tahun 1992, Aher menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta. Ayah dari enam orang anak ini memilih mengajar sebagai profesinya. Ia menjadi dosen di Ma’had Al Hikmah, Universitas Ibnu Khaldun, dan menjadi dosen di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Keyakinannya yang kuat terhadap filosofi “Bayti Jannati” berhasil menciptakan keluarga yang sakinah dan memunculkan dirinya sebagai figur pemimpin yang amanah. Tak salah kiranya ketika kemudian masyarakat mempercayakan amanah sebagai Gubernur Jawa Barat kepada dirinya melalui pemilihan pada tahun 2008.
Hari demi hari tidak ada yang berubah dari diri Aher, kecuali kesibukannya yang semakin padat. Baginya, menjalankan amanah sebagai seorang gubernur bukan sekadar kerja kantoran di Gedung Sate, melainkan tugas 24 jam melayani masyarakat. Dalam setiap kesempatan berkeliling Jawa Barat, Aher selalu memberi perhatian lebih pada setiap aspirasi masyarakat. Itulah sebabnya Gedung Pakuan yang semula tertutup dan hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu sudah dibebaskan. “Siapapun boleh masuk ke rumah dinas ini untuk bersilaturahim dan menyampaikan aspirasi,” tegas Aher.
Tidak seperti kebanyakan pejabat, Aher lebih memilih kesederhanaan dan sedapat mungkin menghindari formalitas protokoler. Tidak jarang ia lebih memilih untuk tidur di pesantren daripada di hotel berbintang. Tanpa banyak aturan, Kang Aher terbiasa maju untuk memimpin shalat berjamaah di mesjid/tajuk mana pun tempat ia berkunjung. Memanggul karung beras, mengayuh becak, membakar sate, hingga melayani pembeli di kedai makanan pun dengan lancar dilakukannya. “Alhamdulillah saya sudah terbiasa begini sejak kecil,” Ucap Kang Aher ringan.
DEDDY MIZWAR, lahir pada tanggal 5 Maret 1955, adalah seorang aktor senior dan sutradara ternama di Indonesia. Ayah dari 2 orang anak dan pernah menjadi Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (2006-2009) tersebut sudah mulai membintangi film layar lebar sejak tahun 1976. Aktingnya yang matang di hampir 40 judul film menjadikan Deddy Mizwar sebagai aktor watak yang handal. Dari 12 kali masuk ke dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI), Deddy Mizwar berhasil meraih 7 Piala Citra sebagai pemeran pria/pembantu pria terbaik.
Hingga saat ini, kesibukan Deddy Mizwar di dunia seni seakan tidak pernah berkurang. Sejak 1997, ia mendirikan production house PT. Demi Gisela Citra Sinema, dengan produksi pertama serial tv "Mat Angin", disusul kemudian dengan serial ramadhan "Lorong Waktu" (6 season), "Demi Masa", "Kiamat Sudah Dekat" (film dan serial tv), film "Ketika", film "Nagabonar Jadi 2", serial tv "Para Pencari Tuhan", dan terakhir film "Identitas" yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik FFI 2009. Di semua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi, meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial tv "Adillah" (RCTI), "Rinduku CintaMu" (SCTV), dan "Gerbang Penantian" (Lativi).
Bintang iklan dari sederet produk dan pemeran Bang Jack dalam sinetron “Para Pencari Tuhan” ini sempat menolak ketika diminta mendampingi Kang Aher sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018. Deddy Mizwar sadar betul tanggung jawab besar yang harus ia pikul ketika amanah tersebut diterima. Namun karena kuatnya dorongan dan harapan dari masyarakat Jawa Barat, maka ia pun menerima tawaran tersebut.
Deddy Mizwar sangat menghargai Aher yang senantiasa berpegang teguh pada salah satu hadist,"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya". Meskipun kiprahnya tidak menjadi sorotan, Aher telah dipercaya untuk menerima lebih dari 70 penghargaan tingkat nasional dan internasional. “Jika ada yang mengatakan bahwa Kang Aher tidak pernah melakukan apa-apa bagi Jawa Barat, itu tidak benar. Mana mungkin ia mendapatkan penghargaan dengan jumlah terbanyak sepanjang sejarah yang pernah diraih oleh seorang gubernur di Indonesia jika tidak pernah berbuat apapun?” Jelas Deddy Mizwar. “Kang Aher adalah tipe orang yang sedikit bicara tetapi banyak berbuat, jauh dari sifat riya, bersih dalam kepemimpinannya, dan lebih mementingkan penilaian Sang Khalik atas semua ikhtiarnya daripada mengharap penilaian dari sesama makhluk,” Tambahnya.
Bagi Aher, partisipasi aktif semua pihak merupakan salah satu kunci utama dalam membangun Jawa Barat. “Karena pembangunan adalah kebutuhan bersama,” Ungkap Aher. “Kini bukan saatnya lagi masyarakat Jawa Barat dikotak-kotakkan dalam kelompok-kelompok tertentu, apalagi selalu dibeda-bedakan dari warna politiknya yang biru, kuning, merah, atau hijau. Kini hanya ada warna merah-putih, karena masyarakat Jawa Barat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia,” Tegasnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Your Comment is Our Order, Your Majesty