Suatu ketika ada seorang Ibu bercerita pada anaknya di dalam masjid
Nabawi ketika mereka sedang bersiap untuk melaksanakan rukun umroh
menuju Makkah Al-Mukaromah. Ibu berkata bahwa Allah hanya memanggil kita
tiga kali saja seumur hidup. kening sang anak berkerut, “sedikit sekali
Allah memanggil kita?”, tanya anak. Ibu tersenyum, “Iya, tahu tidak apa
saja tiga kali panggilan itu ?”. sang anak menggelengkan kepala.
Panggilan PERTAMA adalah AZAN,
ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu.
Ibu melanjutkan,
panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH.
panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu.
Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN.
panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.
Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”.
Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Amin.
Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Amin.
Panggilan PERTAMA adalah AZAN,
ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu.
Ibu melanjutkan,
panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH.
panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu.
Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN.
panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.
Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”.
Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Amin.
Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Amin.
Sumber : here
No comments:
Post a Comment
Your Comment is Our Order, Your Majesty