Sunday, October 20, 2013

Besarnya nilai sebuah Pengakuan

"It's natural for a person to deny he's a failure as a human being
That's why he searches for somebody who is more miserable than himself
That's why so much animosity exists on the internet
Those who aren't able to find a more miserable person turn to internet
and call other people losers, even though they've never met
Just to make themselves feel superior"


Sebuah quote yang menarik bagi gw.
Setiap manusia menginginkan eksistensi nya diakui oleh manusia lainnya, dengan kata lain dihargai.
Nggak terkecuali gw.
Namun terkadang, mereka yang merasa eksistensinya di dunia nyata menjadi seorang pecundang, kemudian menumpahkan kekesalannya kepada orang lain di dunia nyata.
Menyedihkan.
Hanya untuk sebuah "PENGAKUAN", orang saling menghina di dunia maya, Menyebut orang lain dengan panggilan tak pantas yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata.

Menyedihkan ah


Tapi sebenarnya semua hal ini berawal ketika lingkungannya tidak menghargai apa yang dia lakukan, sehingga orang ini mencari pelampiasan di internet, jejaring social, grup, fans-page, facebook dan kawan-kawannya untuk merendahkan orang lain yang ia rasa lebih "inferior" dari dirinya.

Ketika orang tersebut di bully di dunia nyata, kemudian ia akan melampiaskan di internet kekesalannya. Kurangnya penghargaan dari lingkungan sekitar membentuk pribadinya.

ya, ini hanya sebuah contoh kecil yang memang banyak terjadi di dunia maya.
Banyak juga orang yang menganggap diri di dunia maya adalah dirinya yang "sebenarnya". Akhirnya mereka-mereka tenggelam dalam kesenangan dan khayalannya.
Tidak salah, karena mau dunia maya maupun dunia nyata, itu semua adalah sebuah penempatan kehidupan. Namun menjadi masalah ketika hal-hal seperti diatas dilakukan sebuah individu karena kurangnya sebuah perhatian.

Cuma itu yang gw mo share hari ini.
Semoga masing-masing dari diri kita pribadi bisa lebih menghargai orang di sekitar kita. Sehingga tidak menciptakan hal yang tidak diinginkan.









No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty