Sunday, August 12, 2012

Syura dan pendapat pribadi-Menjelang pilkada DKI

Bismillah..

Berikut ini adalah tweet dari ikhwah kita malakmalakmal.


01. Setelah PKS resmi mendukung Foke kmrn, saya menerima pesan2 ‘galau’ dari bbrp ikhwah. #Syura
02. Sebenarnya yg galau ini sedikit, tp bagaimana pun perlu dijawab. Masak saudara galau dibiarkan? #Syura
03. Dlm kegalauan itu, mrk mempertanyakan keputusan PKS tsb. Mnrt mrk, harusnya dukung Jokowi. #Syura
04. Ada yg bilang, “Mengapa DPD DKI tdk dengarkan aspirasi ikhwah yg ingin perubahan?” #Syura
05. Pernyataan ini saya sebut statement galau, sebab melankolis sekali. #Syura
06. Pernyataan ini didahului oleh sebuah asumsi bhw ikhwah yg ingin perubahan PASTI dukung Jokowi. #Syura
07. Ini berbahaya sekali. Siapa yg tdk ingin perubahan? Kalau suka status quo, tentu takkan tarbiyah. #Syura
08. Mengaji sepekan sekali, kajian tatsqif, rihlah, jaulah, mukhayyam dst. Itu semua utk perubahan. #Syura
09. Tanpa sadar, pernyataan ini mencerminkan prasangka buruk pd sesama ikhwah. Jangan dibiasakan. #Syura
10. Saya tdk akan uraikan secara detil alasan mengapa jamaah memutuskan utk dukung Foke. #Syura
11. Pertama, karena saya tdk berwenang utk menguraikannya. Bs jd ada yg lbh pantas krn lebih tahu. #Syura
12. Kedua, karena ada hal2 tertentu yg tak mungkin diuraikan di ruang publik. Semua organisasi punya rahasia. #Syura
13. Namun saya ingin menguraikan satu sisi saja dari #Syura yg perlu kita pahami.
14. #Syura adalah dinamika dlm berjamaah. #Syura itu wajib ada, tdk mungkin tdk ada.
15. Yg ikut #Syura tentu tdk semua orang. Ini pun mesti kita pahami. Realitanya begitu.
16. Kalau anggota organisasi cuma 10 org, bolehlah semua ikut #Syura. Tapi kalau sekian juta org?
17. Itulah sebabnya PKS memiliki Majelis #Syura. Kader2 terbaik yg KITA ajukan bersama. Mrk tdk ajukan diri sendiri.
18. Di Majelis #Syura itulah terjadi perdebatan2 seputar strategi politik, kajian secara syar’i utk berbagai permasalahan.
19. Krn #Syura dilakukan secara tertutup, maka kader biasanya hanya tahu poin2 hasilnya saja.
20. Dlm banyak hal, berbagai pertimbangan dlm #Syura tdk dipublikasikan. Krn mmg tdk bisa dijelaskan di ruang publik.
21. Penting sekali bagi para ikhwah utk membaca sebuah buku ‘wajib’, yaitu “Manhaj Haraki”. #Syura
22. Di situ dijelaskan tahapan2 kerja organisasi dakwah Rasulullah saw. Termasuk soal kerahasiaan. #Syura
23. Jadi, dlm #Syura mmg perlu ada kerahasiaan. Yg bukan anggota #Syura harus ridha menerima kenyataan ini.
24. Kerahasiaan ini kemudian menimbulkan efek samping, jika tdk di-manage dgn baik. #Syura
25. Sbg contoh, ada sebuah #Syura yg memutuskan opsi mana yg akan diambil: opsi A atau opsi B.
26. Anggaplah hasil #Syura memutuskan utk mengambil opsi A.
27. Maka, kalau tdk di-manage dgn baik, bisa jadi ada ikhwah X yg kecewa, yaitu yg menganggap opsi B adalah yg terbaik. #Syura
28. Ikhwah X ini tentu punya teman2 dekat di lingkungannya, sesama ikhwah. Mereka ini jg mendukung opsi B. #Syura
29. Akhirnya, ikhwah X mengalami kegalauan. Sebab ia pikir #Syura telah berkhianat.
30. Alasannya, dlm pengamatannya, mayoritas ikhwah dukung opsi B. #Syura
31. Padahal, yg mendukung opsi B sebenarnya tdk mayoritas, hny sj di lingkungan ikhwah X mmg demikian. #Syura
32. Krn di lingkungannya seperti itu, maka ikhwah X menyangka pendapat ini diamini oleh seluruh jamaah. #Syura
33. Dlm kegalauannya, ikhwah X pun mengkhayalkan apa yg sebenarnya terjadi dlm #Syura.
34. Ia pikir, opsi B itu terbaik karena argumen 1, 2 dan 3. Sebutlah demikian. #Syura
35. Padahal, argumen 1, 2 dan 3 sdh dibahas dlm #Syura, dan sudah terbantahkan semua.
36. Tentu saja, ikhwah X tdk tahu bahwa semua argumennya sdh terbantahkan. Sebab ia tak ikut #Syura.
37. Ikhwah X pun berpendapat bahwa opsi B lebih syar’i. Alasannya begini dan begitu, dalilnya yg ini dan itu. #Syura
38. Ia pun banyak membaca opini di media massa. Ikhwah X semakin yakin bahwa opsi B adalah yg terbaik. #Syura
39. Pdhal, bisa jadi opsi A dan opsi B sdh diperbandingkan secara syar’i di dlm #Syura. Tapi ikhwah X tdk tahu.
40. Berpegang pd media jelas keliru, sebab media massa pun tdk ikut #Syura.
41. Dlm hal Foke-Jokowi tsb, org boleh punya pandangan beda2. #Syura
42. Ada yg lingkungannya banyak dukung Jokowi, tp jg banyak yg di lingkungannya dukung Foke. #Syura
43. Dukungan ini semata2 memilih yg terbaik dr kondisi nyata. Kadang, itu berarti memilih yg terbaik dr yg buruk2. #Syura
44. Dari pesan2 yg masuk ke HP dan BB saya, ormas2 Islam justru lega PKS mendukung Foke. #Syura
45. Tentu saja, bisa jadi ada pengalaman lain yg dialami oleh ikhwah lain. #Syura
46. Fenomena ini justru menjelaskan pentingnya #Syura dlm jamaah.
47. Sebab, kalau org dibiarkan memilih sendiri2, maka mrk akan menggunakan pandangan pribadi yg terbatas. #Syura
48. Adapun #Syura, yg diikuti oleh perwakilan dr berbagai daerah, memiliki pandangan yg lebih ‘zoom out’.
49. Misalnya Anda tinggal di komplek yg bagus, lantas Anda merasa seisi kota nyaman utk ditinggali. #Syura
50. Bisa jadi kesimpulan ini berbeda dgn org yg berada di pesawat yg melihat dgn jelas kondisi kota. Bukan cuma satu komplek. #Syura
51. #Syura adalah bukti bahwa jamaah ini tidak menelan bulat2 konsep demokrasi, melainkan memanfaatkannya.
52. Dlm demokrasi ala Barat, semua org berhak bersuara. Dlm Islam, segala urusan diserahkan pd ahlinya saja. #Syura
53. Maka, kader pun memilih siapa2 saja di antara mereka yg dianggap ‘ahli’ utk masuk dlm Majelis #Syura.
54. Setelah itu, percayakanlah pd mereka. Memang mekanisme #Syura mengandung kerahasiaan. Itu keniscayaan.
55. Kalau berkali2 kecewa pada #Syura, solusi terakhir adalah pandanglah satu persatu anggota Majelis #Syura tsb.
56. Berkenalanlah dgn mereka, saksikan sendiri pribadi spt apa yg tergabung dlm Majelis tsb. #Syura
57. Apakah mrk adalah pribadi yg khianat? Yg tdk peduli pd Qur’an dan Sunnah? #Syura
58. Tentu saja, sebaik2nya manusia berdiskusi, bisa saja menghasilkan keputusan yg kurang optimal. #Syura
59. Kalau Perang Uhud yg dipimpin Nabi saw saja bisa mengalami setback, apa alasan kita menuntut kesempurnaan? #Syura
60. Dlm berjamaah, dituntut komitmen utk jatuh dan bangun bersama. #Syura
61. Kalau menang, kita bertahmid bersama. Kalau bersalah, kita istighfar bersama. #Syura
62. Kalau menang, tdk otomatis masuk surga. Kalau salah, insya Allah tdk langsung masuk neraka. #Syura
63. Lihatlah Al-Ikhwan di Mesir. Sehebat itu kaderisasinya, tp br bisa memenangkan Presiden setelah 80 tahun lebih! #Syura
64. Lihatlah Turki, betapa berat melawan dominasi sekuler. Kini mrk lebih responsif drpd RI ttg Rohingya. #Syura
65. Lihatlah Palestina. Mujahid merangkap hafizh. Sampai detik ini masih berjibaku. #Syura
66. Di Mesir, Turki dan Palestina pun ada fenomena ikhwah yg kecewa dan menyempal krn tdk setuju hasil #Syura.
67. Bahkan Hasan al-Banna pun dikhianati oleh kader2 binaannya sendiri. Bacalah sejarahnya. #Syura
68. Lantas, yg kecewa itu sekarang berbuat apa? Siapakah mereka, tanpa jamaah? Siapakah jamaah tanpa mereka? #Syura
69. Tdk ada jamaah yg tak pernah salah. Yg tdk ridha dgn jatuh-bangun memang tdk cocok di jalan dakwah. #Syura
70. Syaikh Jum’ah Amin Abdul Aziz menyebut Al-Ikhwan sbg ‘minhaj’, bukan ‘fikrah’. #Syura
71. Sebab, Al-Ikhwan fokus pada kerja, bukan sekedar pemikiran. #Syura
72. Kerja, evaluasi, perbaiki, kerja lagi. Itu saja tugas kita. #Syura
73. Kita bukan org2 brilian yg serbasempurna, tapi kita berusaha menyempurnakan segala sesuatunya. #Syura
74. Kita tdk pernah tahu sempurnanya suatu pemikiran jika tdk dituangkan dlm kerja2 nyata. #Syura
75. Setelah #Syura, kita bekerja. Setelah itu, kita evaluasi. Jika perlu, kelak kita perbaiki. Dengan kerja.
76. Niscaya Allah memenangkan dakwah Islam. Pertanyaannya: apa kita berkontribusi dlm kemenangan itu? #Syura
77. Aamiin, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin… #Syura



Sebagai pendapat dari ane pribadi, bismillah;

ada firman Allah swt dalam Al-Quran yang berbunyi :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim."(QS 5:51).

Memang saat ini pilkada gubernur DKI Jakarta dipenuhi dengan isu syara yang, wallahualam, sangat banyaknya. Hujatan demi cacian dan makian menimpa partai dakwah kita, PKS. PKS ini-lah, PKS itu-lah, dan sebagainya. Yang mana secara jujur, hati saya sedikit sakit. Apakah mereka sudah merasa sempurna seperti malaikat yang senantiasa beribadah kepada Allah swt tanpa henti?, buktikan. atau apakah mereka sudah merasa kalau mereka sudah benar?. buktikan. 

Dari firman Allah diatas, memang bisa dilihat kalau Allah melarang untuk mengambil pemimpin dari golongan yahudi dan nasrani, dan inilah topik yang menjadi isu syara tersebut. Ada yang bilang, "Lah kan cuma wakilnya yang non-*, kalo gubernurnya mah *". 

Coba deh, kita lirik negara-negara dimana pemimpinnya non-*. pasti ada aja hujatan bagi kaum muslim. pasti ada yang toleransi, itu pasti.  Kualitas itu penting dan saya harap, semua orang menggarisbawahinya.

yang harus kita ketahui, bahwa "Kepemimpinan seseorang jangan dikaitkan dengan kepercayaan orang tersebut, juga janganlah pihak-pihak yang merasa diuntungkan dengan orang tersebut, memanfaatkan hal ini dengan sewenang-wenangnya".

saya hanya berharap, siapapun pemenang dalam PILKADA DKI JAKARTA nanti, akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari ini tidak boleh sama dengan hari esok, jika sama maka hanya kerugianlah yang akan ia alami.

"Seorang pemimpin yang bijak, ketika rakyat kesulitan,ia mau bersua dengan mereka. Ketika rakyat kelaparan, ia mau ikut lapar dengan mereka. Tidak hanya memikirkan lahan kekuasaan dan harta yang bahkan tak akan selamanya ada"-Anonym-

"Kesempurnaan hanyalah milik Allah, dan hanya kepada Rasulullah, shalawat kami panjatkan"




 wallahualam.

M Luthfan Mursyidan
mursyidanluthfan@gmail.com





No comments:

Post a Comment

Your Comment is Our Order, Your Majesty