Sindonews.com - Dua orang santri Pesantren Terpadu Al
Kahfi Bogor, masing-masing Ridwan Suryo Nugroho (17) dan Farhan Abduh
(17) hilang ditelan ombak laut Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Hingga
Kamis sore (27/3/2014), kedua jasad korban belum ditemukan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecelakaan laut ini terjadi ketika kedua korban dan 106 santri Al Kahfi lainnya tengah menikmati panorama laut di tepian Pantai Istiqomah, Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu.
Selain Ridwan dan Farhan, beberapa santri lainnya memilih untuk berenang. Ditengah aktivitasnya itu, tiba-tiba saja ombak besar menghantam kerumunan para santri yang tengah berenang.
Suasana menjadi panik setelah tubuh Ridwan dan Farhan terbawa arus ombak hingga beberapa meter dari bibir pantai. Saat ombak menyeret, kedua korban dalam posisi berpelukan seolah-olah berusaha saling melindungi.
Sejumlah rekan korban sudah berupaya melakukan penyelamatan, namun kedua tubuh remaja itu seketika hilang di balik gelombang laut.
Upaya pencarian yang dilakukan Badan Komunikasi Search and Rescue Daerah (BKSD) Sukabumi tidak membuahkan hasil.
Ketua BKSD Sukabumi, Okih Fajri menerangkan metode pencarian dilakukan dengan cara menyisir bibir pantai maupun perairan dengan menggunakan perahu.
"Pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi kejadian, namun sampai menjelang sore kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," tutur Okih. Rencanannya upaya pencarian akan kembali dilanjut mulai Jumat pagi.
Dari keterangan yang diperoleh, menyebutkan saat musibah terjadi Ridwan Suryo Nugroho mengenakan kaos putih dan celana hitam pendek. Sementara korban Farhan memakai kaos putih
dipadu celana panjang hitam.
"Semula kami tidak menyangka jika mereka terbawa arus, namun lambat laun tubuh keduanya semakin jauh hingga akhirnya menghilang," ungkap Wi, salah seorang rekan korban.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecelakaan laut ini terjadi ketika kedua korban dan 106 santri Al Kahfi lainnya tengah menikmati panorama laut di tepian Pantai Istiqomah, Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu.
Selain Ridwan dan Farhan, beberapa santri lainnya memilih untuk berenang. Ditengah aktivitasnya itu, tiba-tiba saja ombak besar menghantam kerumunan para santri yang tengah berenang.
Suasana menjadi panik setelah tubuh Ridwan dan Farhan terbawa arus ombak hingga beberapa meter dari bibir pantai. Saat ombak menyeret, kedua korban dalam posisi berpelukan seolah-olah berusaha saling melindungi.
Sejumlah rekan korban sudah berupaya melakukan penyelamatan, namun kedua tubuh remaja itu seketika hilang di balik gelombang laut.
Upaya pencarian yang dilakukan Badan Komunikasi Search and Rescue Daerah (BKSD) Sukabumi tidak membuahkan hasil.
Ketua BKSD Sukabumi, Okih Fajri menerangkan metode pencarian dilakukan dengan cara menyisir bibir pantai maupun perairan dengan menggunakan perahu.
"Pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi kejadian, namun sampai menjelang sore kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," tutur Okih. Rencanannya upaya pencarian akan kembali dilanjut mulai Jumat pagi.
Dari keterangan yang diperoleh, menyebutkan saat musibah terjadi Ridwan Suryo Nugroho mengenakan kaos putih dan celana hitam pendek. Sementara korban Farhan memakai kaos putih
dipadu celana panjang hitam.
"Semula kami tidak menyangka jika mereka terbawa arus, namun lambat laun tubuh keduanya semakin jauh hingga akhirnya menghilang," ungkap Wi, salah seorang rekan korban.
Sumber : sindonews
-------------------------------------------------------//---------------------------------------------------
Innalilahi, siswa dari sekolah ane dulu. Pesantren Al Kahfi Lido bogor.
Horror ya. Ada pelajaran yang dapat diambil :
1. Selalu waspada. Bahaya tidak memandang umur dan waktu. Ia datang tiba-tiba.
2. Persiapkan diri selalu terhadap kematian. Karena manusia tidak pernah tahu kapan kematian itu datang.
Semoga keduanya dapat ditemukan, baik dalam keadaan baik ataupun keadaan yang tidak bernyawa (keras nih bahasanya).
Sedari dulu ane selalu takut dengan yang namanya laut. Seram aja. Walau bisa berenang sekalipun, tetap aja mengerikan. Laut penuh dengan ikan-ikan macam hiu, paus, dan makhluk-makhluk mengancam lainnya.
Hal yang paling membuat gw takut dan trauma sama air laut itu bulu babi. Ada racun di durinya dan kalo ketusuk ke kaki. Wassalam.
Bagaimanapun, musibah tak dapat terhindari dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya semoga dikaruniai kesabaran, karena bagaimanapun setiap nyawa adalah milik yang maha kuasa. Walau ditangisi bagaimanapun juga, tidak akan ada gunanya.
Excuse is meaningless.
Berpelukan :3 |
Nb : Mungkin salah satu dari kedua siswa tersebut tidak dapat berenang. Dan apa yang dilihat seperti berpelukan itu nyatanya adalah upaya satu siswa untuk membawa siswa yang lain namun apa daya, ombak yang lebih keras menyapu mereka berdua. Mungkin lho.
Maaf tulisannya agak becanda.
Serius kayak gw! |
No comments:
Post a Comment
Your Comment is Our Order, Your Majesty