"Dunia itu adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir".
Sabda Rasulullah itu sangat terang saat ini.
Bila orang kafir melakukan apapun sesuka hatinya, bicara kasar sampai mengabsen penduduk hutan satu parsatu, tetap dianggap pahlawan. Diberi titel "tegas, pemberani, jujur, dsb".
Namun bila seorang mukmin tergelincir bicara sedikit saja "qamatid dun-ya wa lam taq'ud", kata orang Arab. Maksudnya, seluruh dunia akan berdiri menghujat, dan tidak akan duduk atau berhenti sampai lenyap. Setelah dicek kembali ternyata bukan si mukmin yang mengatakan itu. Tapi cacian tetap berjalan sesuai selera si kafir.
Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tapi ingat, di sana ada pengadilan yang akan menyelesaikan urusan antara kita.
"Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya". (As Sajdah: 25)
".....Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang di dunia dan mereka makan seperti binatang-binatang makan. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka". (Muhammad: 12)
Bila orang kafir melakukan apapun sesuka hatinya, bicara kasar sampai mengabsen penduduk hutan satu parsatu, tetap dianggap pahlawan. Diberi titel "tegas, pemberani, jujur, dsb".
Namun bila seorang mukmin tergelincir bicara sedikit saja "qamatid dun-ya wa lam taq'ud", kata orang Arab. Maksudnya, seluruh dunia akan berdiri menghujat, dan tidak akan duduk atau berhenti sampai lenyap. Setelah dicek kembali ternyata bukan si mukmin yang mengatakan itu. Tapi cacian tetap berjalan sesuai selera si kafir.
Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tapi ingat, di sana ada pengadilan yang akan menyelesaikan urusan antara kita.
"Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya". (As Sajdah: 25)
".....Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang di dunia dan mereka makan seperti binatang-binatang makan. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka". (Muhammad: 12)
No comments:
Post a Comment
Your Comment is Our Order, Your Majesty