“Aku sering banget liat perempuan
jilbab, tapi akhlaknya kok nggak kayak orang yang pake jilbab”
“Aku belum sanggup make jilbab,
shalat aja masih bolong-bolong”
****
Banyak sekali alasan yang
dilontarkan sama beberapa teman saya yang “belum” mau memakai jilbab. Inilah,
itulah, apa-lah, apa ini, apa itu, udah seperti anak SD, banyak alibi. Oke,
sebenarnya saya nggak bisa menghakimi begitu saja, selain karena saya bukan hakim,
saya juga bukan siapa-siapa. Terus saya siapa?
Setiap muslim memiliki kewajiban
untuk saling mengingatkan sesamanya. Mengingatkan keburukan dan kesalahan yang
diperbuat muslim lainnya.
Kenapa sih perempuan harus memakai
jilbab? Pertanyaan itu pernah dilontarkan sama teman saya. Saya hanya jawab :
1.
Mendatangkan rasa aman.
Entah kenapa
rasanya tenteram sekali melihat seorang wanita yang mengenakan jilbab. Kalau
saya lihat, jilbab itu seakan seperti sebuah peti untuk sebuah gundukan harta.
Sangat berharga.
2.
Menampakkan keanggunan.
Ini opini
saya. Hehe. Wanita itu adalah simbol keanggunan. Pakaian yang ia pakai akan
menampakkan keanggunan itu sendiri. Semakin rapi, semakin anggun. Indah sekali.
3.
Membatasi diri
Jilbab bukanlah suatu halangan bagi suatu
aktifitas. Bukan pembatas antara seorang perempuan dengan dunia luar. Jilbab
menurut saya adalah suatu identitas. “ini Gue, Gue adalah muslim. Seorang
perempuan muslim”.
Jilbab secara tak langsung membatasi perempuan
dalam melakukan perbuatan buruk terhadap lingkungan luarnya.
Terus, kalau memakai jilbab tapi masih
berkelakuan buruk? Maka inilah tugas kita sebagai muslim untuk saling
mengingatkan. Manusia adalah tempat khilaf dan kesalahan. Itu pasti.
Intinya. Memakai jilbab itu tidak harus
menunggu kita shaleh terlebih dahulu. Ketika suatu kemauan ada, maka
laksanakanlah.
“Hai Nabi
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”(Al-Ahzab
39)
Muhammad
Luthfan Mursyidan
No comments:
Post a Comment
Your Comment is Our Order, Your Majesty